Program Kemitraan Masyarakat untuk Perbaikan Proses Pengeringan Bahan Baku Obat Tradisional Pencegahan Covid-19 dan Perbaikan Produk UMKM Biovina
DOI:
https://doi.org/10.35799/vivabio.v3i3.36793Abstract
UMKM BIOVINA didirikan para perempuan dan ibu rumah tangga yang bergabung untuk tujuan memproduksi tumbuhan obat tradisional yang masih dalam bentuk jamu. UMKM ini masih dalam tahap perintisan dan semua aspek pengelolaannya masih manual dan konvensional. Melalui program PKM (Program Kemitraan Masyarakat) yang dilakukan oleh LPPM UNSRAT dilakukan perbaikan pengeringan yang terkendala jika musim penghujan yang sering mengalami kerusakan yang tidak berstandar BPOM. Kegiatan atau program ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas pengeringan bahan baku di UMKM tersebut. Adapun metode pelaksanaan yang akan  diterapkan pada  program  ini yaitu  penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang menyebabkan masalah UMKM tersebut. Hasil dari program ini meliputi pengeringan simplisia lebih baik dari jumlah yang dihasilkan meningkat, alat untuk pengeringan sudah dibangun di Biovina herbal, Izin Usaha semakin meningkat jadi CV. Biovina, penelusuran alamat semakin jelas dan cepat di google map, pemasaran sudah dibuatkan laman facebook dan istagram, standar bahan baku simplisia obat tradisional sudah diperkenalkan dan dimulai terapkan, pendampingan dari BPOM menjadi terwujud dan produk Biovina dalam bentuk kapsul yang sudah dikemas dalam botol dan kotak dan alat pengeringan simplisia yang standar di terapkan di UMKM Biovina. Target dan luaran kegiatan PKM ini adalah memberikan motivasi dan inovasi yang baru kepada masyarakat terutama kepada ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam UMKM Biovina Sea Mitra untuk memperbaiki proses pengeringan bahan baku tercapai, artikel ilmiah dan kegiatan di tayangkan melalui laman youtube https://youtu.be/xpHVeqWwfuo.
References
BPOM. 2019a. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional.
BPOM. 2019b. Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 17 Tahun 2019 tentang Persyaratan Mutu Suplemen Kesehatan dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. https://asrot.pom.go.id/asrot/index.php/download/dataannounce2/196/2019_PerBan%2017%20Tahun%202019%20tentang%20Persyaratan%20Mutu%20SK.pdf.
Pandiangan D, Esyanti RR, de Queljoe E. 2008. Aktivitas Antikanker Katarantin pada sel mouse mammary cancer MmT06054. Jurnal lmiah Sains 8 (1) pp.107-113.
Pandiangan D, Nainggolan N, Kandou F, de Queljoe E. 2018b. Effectiveness of Sambote Extract on Decreasing Blood Glucose Levels of Male White Rats (Rattus norvegicus) Induced with Sucrose. International Journal of Science and Research (IJSR) 7 (11): pp. 1683-1688.
Pandiangan D, Lamlean,P, Nainggolan N, Mailangkay H, 2020Antioxidant and Anticancer Activity Tests of “Pasote†Leaf Water Extracts (Dysphania ambrosioides L.) by In Vitro Method in Leukemia Cancer Cells. The 5th International Conference on Basic Sciences IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 1463 IOP Publishing. DOI:10.1088/1742-6596/1463/1/012020
Pandiangan D, Nainggolan N, Mailangkay H, Tumbol M. 2018a. The Potential Use of Catharanthus roseus as a Beach Tourism Jewelry and as an Herbal Medicine for Tourists. The 3rd International Conference on Operations Research, Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia, 20-21 September 2018 pp.74-84.
Pandiangan D, Nainggolan N, Mailangkay H, Tumbol M. 2020. Potential of Anticholesterol Degeneratif Drugs of Leaf Extract (Catharanthus roseus L.G. Don) on Wistar Rat (Rattus norvegicus). Sys Rev.Pharm. Volume 11 no 1: 618-625
Pandiangan D, Silalahi M, Dapas F, and Kandow F. 2019. Diversity of medicinal plants and their uses by the Sanger tribe of Sangihe Islands, North Sulawesi, Indonesia. Biodiversitas 20 (2): 621-631.
Pangemanan LD, Rondonuwu SJ. 1991. Bioekologi dan Inventarisasi Penggunaan Tumbuhan Tradisional di Kabupaten Bolang Mongondow. Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Silalahi M, Nisyawati, Walujo EB, Supriatna J. 2015b. Local knowledge of medicinal plants in sub-ethnic Batak Simalungun of North Sumatra, Indonesia, Biodiversitas 16 (1): 44-54.