Pemanfaatan Munuman Cap Tikus dan Ekstrak Daun Cengkeh Sebagai Bahan Pembuatan Handsanitizer

(Utilization of Cap Tikus Drinks and Clove Leaf Extract as Ingredients for Hand Sanitizer)

Authors

  • Henry F. Aritonang, S.Si., M.Si. Scopus ID: 56736868700, Sinta ID: 5984000, Universitas Sam Ratulangi, Manado
  • Audy D. Wuntu

DOI:

https://doi.org/10.35799/vivabio.v5i3.51209

Abstract

The Covid-19 pandemic, which began in mid-2019, has changed the way people live. Hand-washing activities can be done using soap and running water or by washing hands using a hand sanitizer, especially if you are in a location that does not allow the availability of a place to wash your hands with running water. Therefore, the need for hand sanitizers is deemed necessary for every resident. The people of Talaitad Village, Suluun Tareran District, South Minahasa Regency can assist government programs in tackling the spread of COVID-19 by making personal hand sanitizers through the use of cap tikus liquor and clove leaf extract in the village. Most of the people of Talaitad Village did not know how to make hand sanitizers. Therefore, this PKM activity was carried out with the aim that the people of Talaitad Village would gain knowledge on how to make hand sanitizers by utilizing the cap tikus liquor and clove leaf extract owned by the farmers. The method applied in this PKM activity is counseling about the need for hand sanitizers and the practice of making hand sanitizers by utilizing cap tikus liquor and clove leaf extract. The participants were able to make hand sanitizers and the resulting hand sanitizer products showed a clear yellow color and had the aroma of alcohol and cloves.

Keywords:  Hand sanitizer; clove leaf extract; Cap tikus drink; Talaitad Village

 ABSTRAK

Pandemi Covid-19 yang dimulai sejak pertengahan Tahun 2019 mengakibatkan tatanan hidup masyarakat menjadi berubah. Kegiatan mencuci tangan bisa dilakukan dengan menggunakan sabun dan air mengalir ataupun dengan mencuci tangan menggunakan hand santizer, terlebih apabila berada di lokasi yang tidak memungkinkan tersedianya tempat cuci tangan dengan air mengalir. Oleh karena itu, kebutuhan akan adanya hand sanitizer dirasa perlu untuk dimiliki setiap penduduk. Masyarakat Desa Talaitad Kecamatan Suluun Tareran Kabupaten Minahasa Selatan dapat membantu program pemerintah dalam penanggulangan penyebaran Covid-19 dengan membuat hand sanitizer pribadi melalui pemanfaatan minuman cap tikus dan ekstrak daun cengkeh yang ada di desa tersebut. Sebagian besar masyarakat Desa Talaitad belum mengetahui cara pembuatan hand sanitizer. Oleh karena itu, kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan dengan tujuan agar  masyarakat Desa Talaitad memperoleh pengetahuan cara pembuatan hand sanitizer dengan memanfaatkan minuman cap tikus dan ekstrak daun cengkeh yang dimiliki petani. Metode yang akan diterapkan dalam kegiatan PKM ini adalah penyuluhan tentang perlunya hand sanitizer serta praktek pembuatan hand sanitizer dengan memanfaatkan minuman cap tikus dan ekstrak daun cengkeh. Masyarakat yang hadir dapat membuat hand sanitizer dan produk hand sanitizer yang dihasilkan memiliki warna kuning bening dan memiliki aroma alkohol dan cengkih.

 Kata Kunci:  Hand sanitizer; ekstrak daun cengkeh; minuman cap tikus; Desa Talaitad

Author Biography

Henry F. Aritonang, S.Si., M.Si., Scopus ID: 56736868700, Sinta ID: 5984000, Universitas Sam Ratulangi, Manado

References

Aryawati FM, Nyuwito (2017) Pengaruh Perlakuan Bahan dan Massa Daun Cengkeh Terhadap Rendemen dan Kualitas Minyak dengan Metode Air dan Uap, Prosiding Seminar Nasional seri 7, pp142-155.

Dewi PJN, Putra GPG dan Suhendra L (2022) Kajian Pengaruh Jenis Pelarut Dan Lama Maserasi Terhadap Karakteristik Dan Stabilitas Ekstrak Jeruk Limau (Citrus amblycarpa) Sebagai Antioksidan Alami Pada Makanan. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology), Vol.9, No.1:1-14.

Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan (2021) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH.ttps://minahasa.go.id/situs/wp-content/uploads/2022/03/LAKIP-2022-data-2021-lengkap.pdf. https://dinkes.minselkab.go.id/.

Lestari P, Guntarti A, Nurani LH, (2023) Analisis Profil Minyak Daun Cengkeh (Syzygium Aromaticum (L.) Merr. & L. M. Perry) dan Produk di Pasaran, vol. 8, no. 1, pp 97-106.

Lintong LV, Deeng D, Mamosey WE (2022) Perubahan Nilai Budaya Masyarakat Cap Tikus Di Desa Talaitad Utara Kecamatan Suluun Tareran Kabupaten Minahasa Selatan, Jurnal Holistik, Vol. 15 No. 4, pp 1-16.

Ramadhani A, Saadah S, Sogandi (2020) Efek Antibakteri Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, vol. 7, no.2, pp 203-214.

Standar Nasional Indonesia (SNI) no 06-2387-2006 tentang Minyak Daun Cengkeh yangdikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional

Talahatu DR, Papilaya PM (2015) Pemanfaatan Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) sebagai Herbisida Alami terhadap Pertumbuhan Gulma Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.), vol. 1, no. 2, pp 149-159.

Wael S, Mahulette F, Watuguly TW, WEahyudi D (2018) Pengaruh Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap Limfosit dan Makrofag Mencit Balb/c, vol. 23, no. 2, pp 79-83.

Website Desa Talaitad (2016) Talaitad.id.

WHO (2020) Guide to Local Production: WHO-recommended Handrub Formulations

Downloads

Published

2023-10-22

How to Cite

Aritonang, S.Si., M.Si., H. F., & Wuntu, A. D. (2023). Pemanfaatan Munuman Cap Tikus dan Ekstrak Daun Cengkeh Sebagai Bahan Pembuatan Handsanitizer: (Utilization of Cap Tikus Drinks and Clove Leaf Extract as Ingredients for Hand Sanitizer). Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin, 5(3), 136–140. https://doi.org/10.35799/vivabio.v5i3.51209