Pelatihan Kader Posbindu dalam Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular
Training Of Posbindu Cadres In Early Detection Of Non Communicable Disease
DOI:
https://doi.org/10.35799/vivabio.v6i3.58492Keywords:
Posbindu; Pelatihan; Kader; PTM; Deteksi DiniAbstract
Indonesia is experiencing problems in the health sector, including increasing cases of non-communicable diseases. Non-communicable diseases occur due to various risk factors, such as smoking habits, drinking alcohol, rarely eating fruit and vegetables, rarely doing physical activity, consuming excess sugar and salt. The Indonesian government has launched the Integrated Development Post (Posbindu) program for non-communicable diseases as a concrete form of controlling non-communicable diseases. The Tempok Selatan Village Government has established Posbindu but in its implementation it has not been actively implemented, cadres only carry out posyandu for the elderly. The aim of implementing the activity is to provide training for Posbindu cadres to increase the knowledge and activeness of Posbindu cadres in implementing Posbindu and detecting non-communicable diseases. The method of implementing activities is by providing material, practice, discussion, pre-test and post-test. The results of activities for Cadre knowledge during the pre-test were in the good category, only 50% and after the pre-test it increased to 100%. In the skills of carrying out examinations, measurements and counseling there is an increase in skills. In conclusion, there was an increase in cadres' knowledge and skills after training.
ABSTRAK
Indonesia mengalami permasalahan dalam bidang kesehatan diantaranya peningkatan kasus penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular terjadi akibat berbagai faktor risiko, seperti kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, jarang makan buah dan sayur, jarang melakukan aktivitas fisik, konsumsi gula dan garam berlebih. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program Pos Binaan Terpadu (Posbindu) penyakit tidak menular sebagai wujud nyata bentuk pengendalian penyakit tidak menular. Pemerintah Desa Tempok Selatan telah membentuk Posbindu tapi dalam pelaksanaannya belum aktif dilaksanakan, kader hanya melaksanakan posyandu Lanjut usia. Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah memberikan pelatihan bagi kader Posbindu untuk meningkatkan pengetahuan dan keaktifan Kader Posbindu dalam melaksanakan Posbindu dan mendeteksi penyakit tidak menular. Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan memberikan materi, Praktek, diskusi, pre test dan post test. Hasil kegiatan untuk pengetahuan Kader pada saat pre test kategori baik hanya 50% dan sesudah pre meningkat menjadi 100%. Dalam ketrampilan melakukan pemeriksaan, pengukuran dan konseling terdapat peningkatan ketrampilan. Kesimpulan, terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan Kader setelah mendapatkan pelatihan.
References
Badan Pusat Statistik (2014). Kajian Indikator Sustainable Development Goals (SDGs). https://www.bps.go.id/id/publication/2014/10/06/db07e5b8991c5f33c0f1309c/kajian-indikator-sustainable-development-goals--sdgs-.html
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. (2019). Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular. https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2019/03/Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022. “Mengenal Penyakit Tidak Menular dan pencegahannya”. https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-penyakit-tidak-menular-dan-pencegahannya diakses 1 Oktober 2024
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2023. Mengenal Penyakit Tidak Menular. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2501/mengenal-penyakit-tidak-menular
Luthfiani, R., Lina, N., Maywati, S. (2021). Pengaruh penyuluhan Dengan Menggunakan Media Video Terhadap Pengetahuan Pra Lansia Mengenai Hipertensi. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 17(2). https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jkki/article/view/3891
Lusiyana, N (2020). Optimalisasi Peran Kader Posbindu Dalam Deteksi Hipertensi Di Posbindu Kedungpoh Tengah Wonosari Yogyakarta. Jurnal Education and development 8(2). https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/1481/822
Iryani R., Shintami, RA., & Prihartini AR. (2022). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Peningkatan Kompetensi Kader Posyandu Lansia . Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 7(2), 166–175. http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Kesehatan_Masyarakat/article/view/3500/2409
Pandiangan D, Nainggolan N (2020) PKM PELWAP Desa Sea Mitra Untuk Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dan Tanaman Hias. JPAI J Peremp dan Anak Indones 2:16. https://doi.org/10.35801/jpai.2.2.2020.30605
Pandiangan D, Nainggolan N (2016) IbM bagi ibu-ibu PKK Desa Sea Mitra untuk meningkatkan kebugaran. Laporan Pengabdian Masyarakat IbM LPPM UNSRAT Manado. Manado
Pandiangan D, Nainggolan N (2020) PKM PELWAP Desa Sea Mitra Untuk Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dan Tanaman Hias. JPAI J Peremp dan Anak Indones 2:16. https://doi.org/10.35801/jpai.2.2.2020.30605
Pandiangan D, Nainggolan N, ... (2022) PKM Ibu-Ibu PKK Desa Palaes Minahasa Utara Untuk Pemanfaatan Daun atau Bunga Mangrove sebagai Minuman Fungsional. JPAI J … 4:
Ramadhanintyas, KN., Kiranti, HW., Ratnawati, R. (2022). Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Posbindu PTM Pada Massa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 11(2). https://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm/article/view/1046
Sdayasa, IP. Rahman, MF. Eso A, parawansah, J. Alifariki, LO. Arismawati. Kholidha, AN. (2020). Deteksi Dini faktor Risiko Penyakit Tidak Menulaar Pada masyarakat Desa Andepali Kecamatan Sampara kabupaten Konawe. Journal Of Community Engagement In Health Vol 3(1). file:///C:/Users/user/Downloads/heri,+JCEH+I+Putu+3.1.pdf diakses 29 September 2024
World health Organization. 2023. Noncommunicable Disease. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/noncommunicable-diseases diakses 2 Oktober 2024
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.