Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio <div style="text-align: justify;"> <div id="ts-body"> <div class="css-44 ts-pivot-container"> <div id="ContentContainer"> <div> <div> <div role="tabpanel" aria-labelledby="Pivot0-Tab0"> <div class="ts-lookup-pivot"> <div id="Lookup" class="ts-pivot-lookup-component"> <div class="ms-Grid ts-grid"> <div class="ms-Grid-row"> <div class="ts-textfield-container " lang="en"> <div class="ts-alignment-view-container"> <div id="ts-alignment-view-idtgt" class="ts-alignment-view ms-font-m ts-alignment-view-tgt ts-ltr-left-zero" tabindex="0" aria-hidden="false"> <div tabindex="-1" role="label">VIVABIO is the name of a scientific periodical journal published 3 times a year that contains scientific manuscripts or articles resulting from the application of science and knowledge (Science and Technology) in the form of community service, the results of reports on training and mentoring activities in the community based on scientific ideas and social humanities impacts. The implementation of service can be carried out by researchers, academics, educators, clergy, government, and social humanities care communities.</div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <table class="data" width="100%" bgcolor="#ffffff"> <tbody> <tr valign="top"> <td width="21%">Journal title</td> <td width="80%"><strong>: VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="21%">Initials</td> <td width="80%"><strong>: VIVABIO</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="21%">Frequency</td> <td width="80%"><strong>: Three times a year</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="21%">DOI</td> <td width="80%"><strong>: Prefix 10.37559 Crossref</strong><strong><br /></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="21%">ISSN Online</td> <td width="80%"><strong>: <a title="e ISSN" href="http://u.lipi.go.id/1505185414" target="_blank" rel="noopener">2685-1091</a></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Editor in Chief</td> <td width="80%"><strong>: Prof. Dr. Dingse Pandiangan, M.Si</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Managing Editor</td> <td width="80%"><strong>: Dr. Henny Like Rampe, M.Si</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="20%">Assistant Editor</td> <td width="80%"><strong>: Dr. Regina R Butarbutar, SP. MSi</strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="21%">Publisher</td> <td width="80%"><strong>: <a title="e-Journal Unsrat" href="https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/index" target="_blank" rel="noopener">Sam Ratulangi University</a></strong></td> </tr> <tr valign="top"> <td width="23%">Accreditation</td> <td width="80%"><strong>: No. 164/E/KPT/2021 tanggal 27 Desember 2021. Peringkat 5 Vol 1 no 2 tahun 2019 sampai Vol 6 no 1 tahun 2024</strong></td> </tr> </tbody> </table> </div> Sam Ratulangi University en-US Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin 2685-1091 PKM Masterplan Kawasan Wisata Pantai Dunu, Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio/article/view/51009 <p><em>Dunu Village has a beach, which is one of the best marine destinations in North Gorontalo Regency. One of the village government's efforts to maximize this potential is by protecting the quality of its marine resources, which are the basis for developing tourism areas. Even though this beach has been used as a leading tourist attraction in North Gorontalo Regency since 2011, the Dunu beach tourist area is considered less developed as a tourism area that offers beach tourism attractions. Dunu Beach tourism still lacks supporting facilities, good facilities, and infrastructure such as road access to tourist attractions, no amenities in the form of cottages, minimal public facilities, and no beach safety boundaries to support tourist activities at Dunu Beach. The main objective of this activity is to create a Masterplan document that includes concepts, recommendations, and preparation of plans so that the area remains a destination that tourists can visit. Partners are also given socialization and training regarding making working drawings and preparing a Cost Budget Plan (RAB). This service activity started in August and was carried out in stages and continuously until a Masterplan document for the Dunu Beach tourist area was obtained. The implementation methods that will be applied in this service program are observation of existing infrastructure in coastal tourist areas, training in creating DED, RAB, and Tourism Area Management, assistance, and evaluation of aspects of structuring tourist areas. The result of this program is a master plan document for the Dunu Beach tourist area. Another target is expected to increase the partners' knowledge and the Dunu village community's knowledge and expertise in understanding working drawings and RAB as part of the master plan product in developing and structuring coastal areas.</em></p> <p><em>Dunu village; tourisme areas; Masterplan; Preparing a budget plan; Working Drawings.</em></p> <p> </p> <p><em>ABSTRAK </em></p> <p>Desa Dunu memiliki pantai yang menjadi salah satu destinasi bahari terbaik yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara. Salah satu upaya pemerintah desa memaksimalkan potensi tersebut adalah dengan memproteksi kualitas sumber daya lautnya yang menjadi basis pengembangan kawasan pariwisata. Meskipun pantai ini sudah dijadikan sebagai wisata unggulan Kabupaten Gorontalo Utara sejak tahun 2011, kawasan wisata pantai Dunu justru dianggap kurang berkembang sebagaiman kawasan pariwisata yang menawarkan daya tarik wisata pantai. Wisata Pantai Dunu masih kekurangan fasilitas pendukung, sarana dan prasarana yang baik seperti akses jalan menuju objek wisata, tidak adanya amenitas berupa cottage, minimnya fasilitas umum, dan tidak adanya batas pengaman pantai untuk menopang kegiatan wisata yang ada di Pantai Dunu. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membuat dokumen Masterplan yang didalamnya terturang konsep, rekomendasi dan rencana penataan agar kawasan tersebut tetap menjadi destinasi yang dapat dikunjungi wisatawan. Selain itu, mitra diberikan sosialisasi dan pelatihan tentang pembuatan gambar kerja dan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Kegiatan pengabdian ini dimulai dari bulan Agustus dan dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan sampai diperoleh suatu dokumen Masterplan kawasan wisata pantai Dunu. Adapun metode pelaksanaan yang akan diterapkan pada program pengabdian ini yaitu observasi infrastruktur eksisting di kawasan wisata pantai, pelatihan membuat DED, RAB dan Manajemen Pengelolaan Kawasan Wisata, pendampingan dan evaluasi terhadap aspek-aspek penataan kawasan wisata sehingga. Hasil dari program ini adalah adanya dokumen Masterplan kawasan wisata pantai Dunu. Target lainnya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mitra dan masyarakat desa Dunu baik dalam hal keilmuan maupun keahlian dalam memahami gambar kerja dan RAB sebagai bagian dari produk masterplan dalam pengembangan dan penataan kawasan pantai.</p> Fendy Faizal Gobel Sartan Nento Nurnaningsih Utiarahman Abd Syukri Entengo Ningka Akuba Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2022-10-12 2022-10-12 6 1 1 7 10.35799/vivabio.v6i1.51009 Pendidikan Politik Pemilih Pemula Bagi Siswa-Siswi SMU Negeri 9 dan Binsus Manado https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio/article/view/51575 <p><em>The aim of this activity is to provide an understanding of beginner voters, political participation and general elections/regional head elections, organizing general elections/regional head elections, and simulating voting in general elections and regional elections. The methods for implementing this activity are lectures, discussions, brainstorming and demonstrations. The results of providing political education material from the first session to the last session found that the majority of participants (63%) had a very good understanding of the overall material provided by the facilitator, 29% of participants had good understanding, and 8% of participants had a fairly good understanding of the entire material provided, including a demonstration of voting at a polling place (TPS). These results describe that the political education activities for novice voters went according to expectations, namely strengthening the understanding of participants, namely novice voters, regarding the implementation of general elections and regional head elections, especially the implementation of the 2024 Simultaneous General Elections and Regional Head Elections.</em></p> <p><em>ABSTRAK</em></p> <p>Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang pemilih pemula, partisipasi politik dan pemilihan umum/pemilihan kepala daerah, penyelenggara pemilihan umum/pemilihan kepala daerah, dan simulasi pemberian suara pemilihan umum dan pemilihan kepada daerah. Metode palaksanaan kegiatan ini adalah ceramah, diskusi, curah pendapat, dan demonstrasi. Hasil pemberian materi pendidikan politik dari sesi pertama sampai sesi terakhir didapati bahwa mayoritas peserta (63%) memiliki pemahaman yang sangat baik terhadap keseruhan materi yang diberikan oleh fasilitator, terdapat 29 % peserta memiliki pemahaman baik, dan 8 % peserta memiliki pemahaman yang cukup baik terhadap keseluruhan materi yang diberikan, termasuk demonstrasi pemberian suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hasil ini mendeskripsikan bahwa kegiatan pendidikan politik bagi pemilih pemula ini berjalan sesuai dengan harapan yakni memperkuat pemahaman peserta, yakni pemilih pemula, tentang pelaksanaan pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah, khususnya pelaksanaan Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala daerah Serentak Tahun 2024.</p> Burhan Niode Nasrun Sandiah Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-10-14 2023-10-14 6 1 8 14 10.35799/vivabio.v6i1.51575 Pendidikan dan Pelatihan Konservasi Sumbar Daya Alam Bagi Siswa Sekolah Dasar Di Sekitar Tahura Gunung Tumpa, Sulawesi Utara https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio/article/view/51738 <p><em>The sustainability of natural resources in a forest area is very dependent on the people who live and do activities around the forest area. The problem around the current partners is that many community activities cause threats to natural resources in the surrounding environment such as the conversion of forest land into plantation land and the collection of timber and animals of economic value in the forest. This is due to the ignorance of the community about the importance of natural resources for life and how to conserve these natural resources. This activity aims to increase partners' knowledge, understanding, and skills in natural resource conservation. Changing people's behavior towards the destruction of natural resources to provide ecological and economic benefits for the community. The implementation method uses a participatory approach, namely through lectures, discussions, video screenings, training, games, coaching, evaluation, mentoring, and monitoring. The results of the activities obtained increased the knowledge, understanding, and skills of partners about natural resources and conservation techniques. The use of different methods such as discussions, games in the form of chain messages, video screenings, and learning outside the classroom aroused the enthusiasm of partners in participating in the activities. This activity gave positive results for the school, especially the students who were enthusiastic about natural resource conservation.</em></p> <p><em>ABSRAK</em></p> <p><em>Kelestarian sumber daya alam pada suatu kawasan hutan sangat tergantung kepada masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di sekitar kawasan hutan tersebut. Permasalahan di sekitar mitra saat ini adalah banyak aktivitas masyarakat yang yang menyebabkan ancaman terhadap sumber daya alam yang ada di lingkunagn sekitarnya seperti alih fungsi lahan hutan menjadi lahan perkebunan dan pengambilan kayu serta satwa bernilai ekonomi yang ada di hutan. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan masyarakat tentang pentingnya sumber daya alam bagi kehidupan dan bagaimana konservasi sumber daya alam tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan mitra dalam konservasi sumberdaya alam dan mengubah perilaku masyarakat terhadap kerusakan sumber daya alam sehingga memberikan manfaat ekologi dan ekonomi bagi masyarakat. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif yaitu melalui ceramah, diskusi, pemutaran video, pelatihan, permainan, pembinaan, evaluasi, pendampingan dan monitoring. Hasil kegiatan didapatkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan mitra tentang sumber daya alam serta teknik konservasinya. Penggunaan berbagai metode seperti diskusi, permainan berupa pesan berantai, pemutaran video dan pembelajaran di luar kelas membangkitkan semangat mitra dalam mengikuti kegiatan. Kegiatan ini juga memberikan hasil yang positif bagi sekolah terutama para siswa yang dengan antusias terhadap koservasi sumber daya alam. </em></p> Roni Koneri Pience Maabuat Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-10-22 2023-10-22 6 1 15 22 10.35799/vivabio.v6i1.51738 Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Film Pendek Bagi Generasi Muda Buddhis di Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio/article/view/52516 <p><em>Community service is carried out in Girimarto District, Wonogiri Regency. Community service takes a theme related to training and assistance in making short films for young Buddhists in Girimarto District, Wonogiri Regency. The service with the theme of short film training and accompaniment for young Buddhist generations was carried out because based on the observations and analysis carried out, various phenomena and problems were found related to uncontrolled media use and low awareness in managing information without checking its truth. Implementing community service includes 1) socialization, 2) discussions and presentations, 3) practical methods. The results of community service are; able to </em><em>improve</em><em> skills in making short films, foster creativity in using the media, and </em><em>improve</em><em> knowledge to the young Buddhist generation in using the media wisely</em>.</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Pengabdian pada masyarakat dilaksanakan di Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri. Pengabdian pada masyarakat mengambil tema terkait dengan pelatihan dan pendampingan pembuatan film pendek bagi generasi muda Buddhis di Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri. Pengabdian dengan tema pelatihan dan pendampingan film pendek bagi generasi muda Buddhis dilakukan karena berdasarkan observasi dan analisis yang dilakukan ditemukan berbagai fenomena dan persoalan terkait dengan penggunaan media yang tidak terkontrol serta rendahnya kesadaran dalam mengelola informasi tanpa mengecek kebenarannya. Metode implementasi pengabdian yaitu meliputi 1) sosialisasi, 2) Diskusi dan Persentasi, 3) Metode praktek. Hasil dari pengabdian masyarakat yaitu; mampu menambah keterampilan dalam pembuatan film pendek, menumbuhkan kreativitas dalam menggunakan media, serta dapat menambah pengetahuan kepada generasi muda Buddhis dalam menggunakan media secara bijak.</p> Agus Agus SUbandi Santi Paramita Situ Asih Tri Yatno Ngadat Ngadat Mugiyo Mugiyo Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-12-05 2023-12-05 6 1 23 29 10.35799/vivabio.v6i1.52516 UMKM Menuju Era Digital pada Kelompok Umik (Usaha Mikro) Di Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio/article/view/52505 <p><em>In the current digital era, people have been encouraged to choose methods that are fast, easy, and efficient; therefore, MSME business actors must also act more</em> <em>quickly and efficiently in</em> <em>order to be</em> <em>able to</em> <em>keep up with current developments and trends that are occurring in society. These changing</em> <em>circumstances and progress require business actors to adapt and switch to using digital platforms. Therefore, digitalization can be the right solution to adapt to maintain business and even develop business in the future.</em><em>The object of this service activity is in Wori Village, Wori District, North Minahasa Regency, which has an entrepreneurial group that is classified as a micro enterprise (umik). Microbusinesses are productive businesses owned by individuals and/or individual business entities where the total assets owned are a maximum of IDR 50 million.The aim of this activity is to develop and build MSMEs, in this case the microbusiness group (umik) in Wori village, to become a business group that is "digitally literate" or utilises digital technology in running a business to increase income.The methods that will be used are lectures and counselling on strategies for building and developing a business, training on the use of internet technology or digitalization in business, and assistance to business actors in running a business by implementing internet technology as part of a business development strategy. The result of this programme is that the group of microbusiness actors (umik) in Wori village understand how to build and develop business strategies and use or utilise internet technology as part of the strategy to build and develop the business they are running.</em></p> <p><em>ABSTRAK</em></p> <p>Pada era digital saat ini, masyarakat telah terpacu untuk memilih metode yang serba cepat, mudah, dan efisien, oleh karena itu, para pelaku usaha UMKM juga harus bertindak lebih cepat dan efisien agar mampu menyeimbangi perkembangan zaman dan tren yang sedang terjadi di masyarakat. Perubahan keadaan dan kemajuan ini menuntut pelaku usaha untuk beradaptasi dan beralih menggunakan platform digital. Oleh karena itu, digitalisasi dapat menjadi sebagai solusi tepat untuk beradaptasi guna mempertahankan bisnis bahkan pengembangan bisnis di masa depan. Objek kegiatan pengabdian ini adalah di Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara yang memiliki kelompok wirausaha yang tergolong usaha mikro (umik). Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan dimana total aset yang dimiliki maksimal sebesar Rp 50 juta. Tujuan kegiatan ini adalah bagaimana mengembangkan dan membangun UMKM dalam hal ini kelompok usaha mikro (umik) di desa Wori menjadi kelompok usaha yang “melek digital” atau memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usaha untuk meningkatkan penghasilan. Metode yang akan dilakukan adalah Ceramah/penyuluhan tentang strategi membangun dan mengembangkan usaha, Pelatihan tentang penggunaan teknologi internet atau digitalisasi dalam usaha dan Pendampingan pelaku usaha dalam menjalankan usaha dengan menerapkan teknologi internet sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha. Hasil dari program ini adalah kelompok pelaku usaha mikro (umik) di desa Wori memahami bagaimana strategi membangun dan mengembangkan usaha serta menggunakan/memanfaatkan teknologi internet sebagai bagian dari strategi membangun dan mengembangkan usaha yang dijalankan.</p> Victorina Zusana Tirayoh Lady Latjandu , Rita Taroreh , Rita Taroreh Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-12-06 2023-12-06 6 1 30 36 10.35799/vivabio.v6i1.52505 Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Pemeriksaan Gula (Glukosa) Darah Mandiri Melalui Program Kemitraan Masyarakat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio/article/view/52461 <p><em>Currently, the prevalence and incidence of Diabetes Mellitus (DM) continue to increase, making it a worldwide health problem. One way to establish the diagnosis of DM is by examining blood sugar (glucose) levels. This examination can be done in health facilities and independently by individuals who need it. Knowledge and skills on how to do it are important to know for early detection and to prevention of complications of DM. The aims of The Community Partnership Program (PKM), carried out on the Wanita Kaum Ibu kolom 17 Jemaat GMIM Eben Haezar Watutumou, is to increase knowledge about self-testing blood sugar (glucose) examination through counseling, discussion, and demonstration. This activity was attended by 35 people and data was collected before and after counseling through questionnaires to measure the level of knowledge of the participants. The data analysis showed that 69.52% of participants knew about blood sugar (glucose) and self-testing blood sugar (glucose) examinations before the counseling. After counseling, all participants (100%) knew about both examinations. It can be concluded that there was an increase in participants' knowledge about blood sugar (glucose) examination in general and specifically self-testing blood sugar (glucose) examination after participating in PKM activities.</em></p> <p><em>ABSTRAK</em></p> <p>Saat ini prevalensi dan insiden penyakit Diabetes Melitus (DM) terus meningkat sehingga masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Salah satu cara menegakkan diagnosis DM adalah dengan pemeriksaan kadar gula (glukosa) darah. Pemeriksaan ini selain dapat dilakukan di fasilitas kesehatan, juga dapat dilakukan secara mandiri oleh individu yang memerlukan. Pengetahuan dan ketrampilan tentang bagaimana melakukan pemeriksaan gula (glukosa) darah secara mandiri penting diketahui oleh masyarakat untuk deteksi dini penyakit maupun untuk mencegah terjadinya komplikasi pada individu penderita DM. Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilakukan pada Wanita Kaum Ibu kolom 17 Jemaat GMIM Eben Haezar Watutumou bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemeriksaan gula (glukosa) darah mandiri melalui kegiatan penyuluhan, diskusi, dan demonstrasi. Kegiatan ini dihadiri oleh 35 orang dan dilakukan pengambilan data sebelum dan sesudah penyuluhan lewat kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta. Hasil analisis menunjukkan sebelum mengikuti penyuluhan sebesar 69.52% peserta tahu tentang pemeriksaan gula (glukosa) darah maupun pemeriksaan gula (glukosa) darah secara mandiri. Setelah mengikuti penyuluhan semua peserta (100%) tahu tentang pemeriksaan gula (glukosa) darah maupun pemeriksaan gula (glukosa) darah secara mandiri. Dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang pemeriksaan gula (glukosa) darah secara umum dan secara khusus pemeriksaan gula (glukosa) darah mandiri setelah mengikuti kegiatan PKM.</p> Stefana Helena Margaretha Kaligis Diana Shintawati Purwanto Murniati Tiho Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-12-03 2023-12-03 6 1 37 44 10.35799/vivabio.v6i1.52461 Pelatihan Manajemen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Bandung https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio/article/view/52959 <p><em>Villages in Bandung Regency have the opportunity to realize tourism management and a creative economy. However, until now not all villages in Bandung Regency have been able to make this happen. This training aims to increase the knowledge of village government officials in tourism management and the creative economy. The implementation method is by providing material on tourism management and the creative economy, management training and workshops on tourism management and the creative economy, and Focus Group Discussions (FGD) with village government officials related to tourism management and the creative economy throughout Bandung Regency. As a result of the FGD, it was found that there are still several villages that have potential but have not been able to develop into tourist villages or realize a creative economy. This is due to the limited budget, knowledge, and infrastructure of the village. For this reason, further training is needed on the same theme.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em> Management; Creative Economy; Village Government</em></p> <p><strong> </strong></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em> Management; Creative Economy; Village Government</em></p> <p><em>ABSTRAK</em></p> <p>Desa yang ada di Kabupaten Bandung memiliki peluang untuk mewujudkan manajemen pengelolaan pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun, sampai saat ini belum seluruhnya desa di Kabupaten Bandung dapat mewujudkannya. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan aparatur pemerintah desa dalam manajemen pariwisata dan ekonomi kreatif. Metode pelaksanaan yaitu dengan cara pemberian materi tentang manajemen pariwisata dan ekonomi kreatif, pelatihan pengelolaan/ <em>workshop</em> manajemen pariwisata dan ekonomi kreatif dan <em>Focus Group Discussion </em>(FGD) dengan para aparatur pemerintah Desa terkait manajemen pariwisata dan ekonomi kreatif se-Kabupaten Bandung. Hasil dari FGD, ditemukan masih ada beberapa desa yang memiliki potensi, namun belum mampu untuk dikembangkan menjadi desa wisata, ataupun mewujudkan ekonomi kreatif. Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran, pengetahuan, dan infrastruktur dari desa. Untuk itu, diperlukan pelatihan lanjutkan dengan tema yang sama.</p> Agustina Setiawan Titin Rohayatin Iing Nurdin Widuri Wulandari Wulan Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-12-27 2023-12-27 6 1 45 50 10.35799/vivabio.v6i1.52959 Pelatihan Perilaku Hidup Sehat sebagai Upaya Penanggulangan Permasalahan Diabetes Mellitus Type 2 https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio/article/view/53055 <p><em>In North Sulawesi, the prevalence of diabetes mellitus based on a doctor's diagnosis at the age of 15 years is 2.3%, this is higher than the national figure of only 2%, while the prevalence of diabetes mellitus based on a doctor's diagnosis at the age of 15 years in the Minahasa district is 2.29 %. This figure shows that only around 25% of diabetes sufferers are aware that they have diabetes. (Riskesdas, 2018). Kalasey Dua is a village in Mandolang District, Minahasa Regency. The aim of this community service is to improve and apply knowledge and skills to the community as well as form/develop independent community groups in healthy lifestyle patterns in controlling blood sugar. Community service activities for type 2 DM sufferers include counseling and health checks (blood pressure, cholesterol, blood sugar, weight/height), forming partner community groups and monitoring health status for the next three months. The results of this activity, which were evaluated for three months, were that the community had been able to implement healthy living behavior in controlling blood sugar, which included the habit of consuming vegetables and fruit and limiting the consumption of fried foods and meat, doing exercise, reducing smoking and alcohol, regularly taking medication and monitoring blood sugar, and avoid stress. The results of blood sugar, cholesterol, blood pressure and body mass index examinations showed improvements towards normal values.</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Di Sulawesi Utara, prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter pada umur 15 tahun sebesar 2,3%, angka ini lebih tinggi dari angka nasional yang hanya 2%, sedangkan prevalensi diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter pada umur 15 tahun di daerah kabupaten Minahasa sebesar 2,29%. Angka ini menunjukkan bahwa baru sekitar 25% penderita diabetes yang sadar dirinya menderita diabetes. (Riskesdas, 2018). Kalasey Dua merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa. Tujuan pengabdian masyarakat (pengabmas) ini adalah untuk meningkatkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat serta membentuk/mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri dalam pola perilaku hidup sehat dalam mengendalikan gula darah. Jenis kegiatan pengabmas penderita DM tipe 2 adalah penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan (tekanan darah, kolesterol, gula darah, berat/tinggi badan) pembentukan kelompok masyarakat mitra dan pemantauan status kesehatan selama tiga bulan ke depan. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat telah mampu menerapkan perilaku hidup sehat dalam mengendalikan gula darah yang meliputi kebiasaan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan dan membatasi konsumsi gorengan dan daging, melakukan olahraga, mengurangi rokok dan miras, rutin minum obat dan memantau gula darah, serta menghindari stress. Hasil pemeriksaan gula darah, kolesterol, tekanan darah, indeks massa tubuh menunjukkan perbaikan ke arah nilai normal.</p> Michael Vallery Loueis Tumbol Kevin Pascoal Indra Lalangpuling Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-12-27 2023-12-27 6 1 51 65 10.35799/vivabio.v6i1.53055 Pendampingan tata kelola program dan layanan di Klinik Esther PKBI Sulawesi Utara https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio/article/view/53449 <p><em>Patient satisfaction is very important in the services of a clinic, and for this reason, good management and governance is needed. The implementation of good clinical governance needs to be supported by competent and skilled resources, especially in terms of program and service management at the clinic. Therefore, a community partnership programme was carried out in the form of mentoring with the aim of providing increased knowledge and skills for clinic staff and creating a better management system. The method used is assistance for clinical staff in the form of coordination meetings, workshops, and mediation with related parties where necessary, as well as assistance in developing a better governance system. This activity was carried out for 6 months, from April 2023 to September 2023, with various stages from preparation and implementation to the final stage, namely reporting and dissemination of the results of the activity. The results obtained were an increase in the knowledge and skills of clinical staff as well as better implementation of programmes and service management from partners than before. It is hoped that the programme and service management assistance provided at the Esther PKBI Clinic in North Sulawesi can have a positive impact on partner staff, patients, and the community in general so as to achieve the provision of reliable and innovative health services.</em></p> Angela Fitriani Clementine Kalesaran Chreisye Kardinalia Fransisca Mandagi Desi Copyright (c) 2023 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-01-20 2024-01-20 6 1 66 72 10.35799/vivabio.v6i1.53449 Banana Roll: Pemanfaatan Pisang Masamba Menjadi Cemilan yang Bikin Nagih dan Bernilai Jual https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/vivabio/article/view/54197 <p><em>Utilizing bananas to make banana roll snacks makes you addicted. The aim of making this Banana roll product is to generate creativity and motivation in the community in managing the harvests of banana farmers in North Luwu which can be of marketable value. This Banana Roll product is made using a type of plantain that has the advantage of a natural sweet banana taste. Bananas contain fiber, protein, minerals, potassium, antioxidants, and vitamins which are useful for speeding up metabolism, increasing immunity, treating anemia, losing weight, and healthy bones. Banana Roll is one of the processed Banana Roll products that uses four methods in making them, namely input, process, output, and evaluation. Banana Roll is an example of creative innovation that turns Masamba bananas into an interesting and marketable snack. By utilizing local ingredients and combining them with spring roll skins and a variety of fillings, we can create products that are appetizing and suitable for both local and international markets. Conclusion The use of bananas in snacks with high selling value can provide skills to the community and to be innovative and creative in managing bananas.</em></p> <p><em>ABSTRAK</em></p> <p>Pemanfaatan pisang menjadi olahan cemilan <em>Banana Roll</em> yang bikin nagih. Tujuan pembuatan produk <em>Banana Roll</em> ini adalah membangkitkan kreatifitas dan motivasi masyarakat dalam mengelolah hasil panen para petani pisang di Luwu Utara yang dapat bernilai jual. Pembuatan produk Banana Rollini menggunakan jenis pisang raja yang mempunyai keunggulan rasa manis pisang alami. Pisang memiliki kandungan serat, protein, mineral, potansium, antioksidan dan vitamin yang bermanfaat untuk memperlancar metabolisme, meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi anemia, menurunkan berat badan dan menyehatkan tulang. Banana Roll merupakan salah satu olahan dari produk pisang yang dalam pembuatannya terdapat empat metode yaitu input, proses, output dan evaluasi. Banana Roll adalah contoh inovasi kreatif yang mengubah pisang Masamba menjadi cemilan yang menarik dan bernilai jual. Dengan memanfaatkan bahan lokal dan menggabungkannya dengan kulit lumpia serta variasi isian, kita dapat menciptakan produk yang menggugah selera dan cocok untuk pasar lokal maupun internasional.Kesimpulan pemanfaatan pisang menjadi cemilan yang bernilai jual tinggi dapat memberikan keterampilan kepada masyarakat dan untuk inovatif dan kreatif dalam mengelolah pisang.</p> Maudi Dian Tairas Oki anggara Della Saputri Afiq Azizah Mardian Lutfiyah Maharani Dingse Pandiangan Copyright (c) 2024 Authors https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-02-03 2024-02-03 6 1 73 77 10.35799/vivabio.v6i1.54197