ZOOTEC https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek <p>Zootec is a scientific periodical journal published by the Faculty of Animal Sciences, Sam Ratulangi University in 1995 with the print ISSN number 0852 - 2626. The focus of articles on Animal Sciences includes livestock production, Animal Feed and Nutrition, Livestock Socio-Economics, Animal Product Technology, Animal Health, and potential pet wildlife Animal. Since its publication in Volume 38 number 1 of January 2018, it has been accredited with Rank 5 at the Ministry of Research, Technology and Higher Education Republic of Indonesia, Number SK 28/E/KPT/2019 with eISSN number 2615-8698. Starting Volume 41 No 2 of July 2021 the Zootec Journal has changed the writing template from the previous writing template. The Zootec journal has been indexed by Google Scholar, SINTA, Crossref, Garuda. Article authors can send articles in Indonesian or in English via email: <a href="mailto:jzootec@yahoo.com">jzootek@yahoo.com</a> to be considered for publication.</p> <p><img src="blob:https://ejournal.unsrat.ac.id/94e9ff27-3e61-4912-b9d4-2a6f6dcfc46c" alt="" /></p> Universitas Sam Ratulangi en-US ZOOTEC 0852-2626 Pemegang hak cipta adalah penulis Pengembangan ternak babi yang berpotensi menghasilkan biogas dalam menunjang energi terbarukan https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/59537 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pengembangan peternakan babi sangat diminati petani atau pengusaha di Sulawesi Utara. Pendapatan yang diperoleh dari usaha ternak babi yang mendorong pengusaha untuk mengembangkan usaha ternak babi. Selain itu, pengembangan ternak babi dilakukan mengingat melimpahnya potensi sumberdaya alam yang pemanfaatannya belum maksimal. Hal ini yang menyebabkan peternak termotivasi dalam meningkatkan populasi ternak babi. Konsekuensinya kotoran ternak babi juga ikut mengalami peningkatan sehingga berdampak terhadap lingkungan. Disisi lain peningkatan populasi memiliki potensi dalam menghasilkan biogas. Permasalahannya sejauhmana limbah ternak babi dalam menghasilkan biogas. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis potensi biogas peternakan babi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan studi kasus terhadap peternakan babi di Desa Tempok. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif melalui analisis potensi produksi biogas. Analisis potensi produksi biogas menggunakan rumus, potensi produksi Biogas = BK x Laju Produksi (m<sup>3</sup>/kg BK) (BK = Berat Kering; Laju Produksi = 0.30 m<sup>3</sup>/ kg BK pada suhu 25<sup>0</sup>). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternakan babi dikembangkan peternak di pemukiman dan limbahnya belum diinternalkan. Jumlah pemilikan ternak babi sebanyak 35 ekor yang terdiri dari induk 7 ekor, pejantan 2 ekor, grower 10 ekor, dan starter 16 ekor. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peternakan babi memberikan potensi produksi biogas sehingga dapat mensubstitusi bahan bakar. Saran yang disampaikan bahwa perlu introduksi teknologi biogas terhadap peternak atau pengusaha ternak babi di Sulawesi Utara.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>ternak babi, limbah, biogas, potensi</p> G.D. Lenzun J.M Tumewu F.H Elly J.O Rawis Copyright (c) 2025 G.D. Lenzun, J.M Tumewu, F.H Elly, J.O Rawis https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-01-09 2025-01-09 45 1 1 8 10.35792/zot.45.1.2025.59537 Sifat fisik dan organoleptik es krim dengan penambahan Sari kopi arabika (Coffea arabica) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/58382 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan sari kopi arabika (<em>coffea arabica</em>) terhadap sifat fisik dan organoleptik es krim. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, untuk uji organoleptik menggunakan skala hedonik dengan 35 panelis tidak terlatih sebagai ulangan. Sebagai perlakuan yaitu P0 = Tanpa penambahan sari kopi arabika P1 = Penambahan sari kopi arabika 5% P2 = Penambahan sari kopi arabika 10% P3 = Penambahan sari kopi arabika 15% dan P4 = Penambahan sari kopi arabika 20%. Variabel yang diukur adalah sifat fisik overrun, pH, titik leleh dan organoleptik (warna, aroma, tekstur, dan cita rasa). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anova dan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ). Hasil penelitian terhadap, pH dan titik leleh, warna, aroma dan cita rasa memberikan pengaruh berbeda nyata (P&lt;0,05) sementara untuk overrun dan tekstur es krim tidak berbeda nyata (P&gt;0,05). Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penambahan sari kopi arabika pada es krim sampai level 20% memberikan hasil yang baik terhadap sifat fisik <em>overrun</em>, titik leleh, pH, dan organoleptik warna, aroma, tekstur dan cita rasa yang baik dan disukai oleh panelis..</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Es krim, Sari Kopi Arabika, Sifat Fisik, Organoleptik</p> N. Adistyo M. Tamasoleng D.B. Rumondor J Ponto H Manangkot Copyright (c) 2025 N. Adistyo, M. Tamasoleng, D.B. Rumondor, J Ponto, H Manangkot https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-01-11 2025-01-11 45 1 9 17 Strategi meningkatkan pertumbuhan Sorgum Suri 4 dengan jarak tanam berbeda sebagai solusi alih fungsi lahan pertanian https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/58860 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jarak tanam terbaik bagi tanaman sorgum Suri 4 sebagai solusi alih lahan pertanian di Desa Silian guna memaksimalkan hasil sekaligus memberikan solusi praktis atas keterbatasan lahan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yang terdiri dari JT1: jarak tanam 100 cm x 100 cm, JT2: jarak tanam 75 cm x 75 cm dan JT3: jarak tanam 50 cm x 50 cm, masing-masing perlakuan terdiri dari 7 ulangan. Variabel yang diukur yaitu tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, lebar daun dan jumlah daun. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap pertumbuhan tanaman sorgum yang terukur melalui tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, lebar daun dan jumlah daun. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) menunjukkan bahwa jarak tanam 100 cm x 100 cm menghasilkan pertumbuhan yang sangat nyata (P&lt;0,01) lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 75 cm x 75 cm dan 50 cm x 50 cm. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu strategi penanaman dapat dilakukan melalui jarak tanam 100 cm x 100 cm sorgum varietas Suri 4 yang memberikan pertumbuhan tertinggi.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: sorgum, jarak tanam, pertumbuhan, alih fungsi lahan</p> M.A.T. Mokorimban H. Tarore H.F.D. Tuwaidan S. S. Malalantang M.M. Telleng Copyright (c) 2025 M.A.T. Mokorimban, H. Tarore, H.F.D. Tuwaidan, S. S. Malalantang, M.M. Telleng https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-01-14 2025-01-14 45 1 18 24 Pengaruh penambahan labu kuning (Curcubita moschata) terhadap pH, waktu leleh, dan sensoris es krim https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/59782 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan labu kuning terhadap pH, waktu leleh dan sensoris es krim. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan berupa penambahan puree labu kuning dengan persentase yaitu, P1 penambahan labu kuning sebanyak 10% + 90% susu, P2 penambahan labu kuning sebanyak 20% + 80% susu, P3 penambahan labu kuning sebanyak 30% + 70% susu, P4 penambahan labu kuning sebanyak 40% + 60% susu, dan P5 penambahan labu kuning sebanyak 50% + 50% susu. Parameter yang diukur yaitu pH, waktu leleh, dan uji sensoris (warna, aroma, rasa dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan. tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap pH tetapi memberikan pengaruh berbeda nyata (P&lt;0,05) terhadap waktu leleh. Pengujian secara sensoris perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh nyata terhadap aroma dan tekstur tetapi memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P&lt;0,05) terhadap warna dan cita rasa. Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa penambahan 40% labu kuning memberikan hasil terbaik pada waktu leleh dan kualitas sensoris untuk variabel warna dan cita rasa.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Es krim, labu kuning, organoleptik, pH, waktu leleh</p> D.C. Kartika A. Yelnetty M. Tamasoleng R. Hadju S. Sakul Copyright (c) 2025 D.C. Kartika, A. Yelnetty, M. Tamasoleng, R. Hadju, S. Sakul https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-01-14 2025-01-14 45 1 25 31 Reproductive outcomes of Ongole crossbred cows in the Mapanget District of Manado, North Sulawesi Province https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/58992 <p>The livestock sector is actually an important contributor to the improvement of the Indonesian economy because it is a source of income for millions of farmers throughout the country. However, in various regions in Indonesia, including in Mapanget District, Manado City, North Sulawesi Province, because traditional livestock practices are still dominant, there are limitations to increase livestock production. Efforts to increase production can be made through intensive observation of the reproductive appearance of traditional locally raised heifers. This study aims to evaluate the reproductive performance of Ongole-crossbreed cow in the Mapanget District The research methodology employed a survey approach, collecting both primary and secondary data. Primary data were obtained directly through interviews with farmers (respondents) using structured questionnaires, while secondary data were sourced from various relevant institutions, including the Animal Husbandry Office, the Sub-District Office, and the Statistics Office. The findings indicate that the reproductive performance of Ongole crossbreed cows in the villages of Bengkol, Buha, and West Mapanget, within the Mapanget District, is favorable. Key reproductive metrics include an average age at puberty of 21 to 24.8 months, a service per conception rate of approximately two, a calving interval of 11.5 to 13.4 months, and an age at first calving ranging from 30 to 33.6 months.</p> H.F.N. Lapian E. Pudjihastuti C.L. Kaunang Copyright (c) 2025 H.F.N. Lapian, E. Pudjihastuti, C.L. Kaunang https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-01-17 2025-01-17 45 1 32 40 Pengaruh penambahan tepung kulit buah naga merah (hylocereus polyrhizus) terhadap daya ikat air, susut masak, pH dan organoleptik sosis daging ayam https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/55943 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik dan organoleptik produk sosis ayam dengan penambahan tepung kulit buah naga merah. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari daging ayam, tepung kulit buah naga merah, tepung tapioka dan bahan-bahan lainnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Sebagai perlakuan penambahan tepung buah naga merah 0%, 1%, 2%, 3% dan 4%. Variabel yang diteliti sifat fisik terdiri dari pH, daya ikat air, susut masak dan untuk uji organoleptik terdiri dari warna, aroma, tekstur, dan citarasa. Analisis data menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA) untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda nyata secara statistik dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil analisis menunjukan bahwa sosis ayam dengan penambahan tepung kulit buah naga merah memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P&gt;0,05) terhadap nilai pH, warna, dan tekstur dan memberikan pengaruh yang nyata terhadap Daya ikat air, pH, susut masak, warna, aroma, tekstur dan cita rasa. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan untuk semua variabel maka disimpulkan bahwa penambahan tepung kulit buah naga merah pada sosis ayam sampai dengan 4% menghasilkan sifat fisik yang baik dan sangat disukai panelis.</p> <p><strong>Kata Kunci </strong>: Daging ayam, Sosis, Tepung kulit buah naga merah</p> K. Adrian D.B.J. Rumondor I. Wahyuni W. Ma’ruf S. Sane Copyright (c) 2025 K. Adrian, D.B.J. Rumondor, I. Wahyuni, W. Ma’ruf W. Ma’ruf, S. Sane https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-01-21 2025-01-21 45 1 41 49 Pengaruh pemberian jerami padi terhadap konsumsi ransum, produksi susu, dan berat jenis susu sapi perah Friesian Holstein https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/59476 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jerami padi terhadap konsumsi ransum, produksi susu, dan berat jenis susu sapi perah Friesian Holstein (FH), serta untuk mengetahui pada imbangan berapa persen penggunaan jerami padi menghasilkan konsumsi ransum, produksi susu, dan berat jenis susu sapi perah FH yang terbaik. Metode penelitian adalah eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu T<sub>0</sub> (ransum 100% rumput gajah), T<sub>1</sub> (ransum 50% rumput gajah + 50% jerami padi), T<sub>2</sub> (ransum 25% rumput gajah + 75% jerami padi), dan T<sub>3</sub> (ransum 100% jerami padi). Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum, produksi susu, dan berat jenis susu. Data dianalisis dengan sidik ragam, apabila terdapat pengaruh perlakuan maka dilakukan uji lanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jerami padi pada berbagai imbangan berpengaruh signifikan terhadap konsumsi ransum dan produksi susu, namun berpengaruh tidak signifikan terhadap berat jenis susu sapi perah FH. Pemberian 50% rumput gajah dengan 50% jerami padi menghasilkan konsumsi ransum, produksi susu, dan berat jenis susu sapi perah FH yang paling optimal.</p> A Firman N Widjaya S Nurjannah R.F Christi S Suryanah Copyright (c) 2025 A Firman, N Widjaya, S Nurjannah, R.F Christi, S Suryanah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-01-24 2025-01-24 45 1 50 56 10.35792/zot.45.1.2025.59476 Mutu kimiawi nugget ayam petelur afkir menggunakan sayur brokoli (Brassica oleracea var. italica) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/58500 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana mutu kimiawi nugget ayam petelur afkir menggunakan sayur brokoli. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 : Nugget ayam tanpa tambahan brokoli P1 : Nugget ayam dengan tambahan 10% brokoli P2 : Nugget ayam dengan tambahan 20% brokoli P3 : Nugget ayam dengan tambahan 30% brokoli P4 : Nugget ayam dengan tambahan 40% brokoli. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah pengujian kimia/analisa proksimat (kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan serat pangan). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan anova dan dilanjutkan dengan uji (BNJ). Hasil analisis sidik ragam menunjukan bahwa perlakuan penambahan brokoli memberikan pengaruh berbeda nyata (P&lt;0,05) terhadap mutu kimiawi (kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat, dan serat pangan) nugget ayam petelur afkir. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penambahan brokoli 20% memberikan hasil yang baik terhadap mutu kimiawi nugget ayam petelur afkir.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>Nugget, ayam petelur afkir, brokoli</p> G Alouw S. Sembor F.S. Ratulangi W. Ma'ruf S.C. Rimbing Copyright (c) 2025 G Alouw, S. Sembor, F.S. Ratulangi, W. Ma'ruf, S.C. Rimbing https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-01-25 2025-01-25 45 1 57 65 Kualitas kefir yang berasal dari susu kambing peranakan etawah dan sapera https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/59683 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bangsa kambing terhadap kualitas kefir susu kambing. Penelitian dilaksanakan pada tanggal, 31 Mei hingga 29 Juni 2024. Penelitian dimulai dari pembelian susu kambing di Satoloka Jl. Kaliurang KM 22, Banteng, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman hingga uji kandungan nutrisi di Laboratorium Kimia CV. Chem-Mix Pratama, Kretek, Padukuhan Kretek, Jambidan, Kec. Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Materi penelitian menggunakan dua jenis susu kambing dengan bangsa kambing perah yang populer di Indonesia yaitu Kambing Peranakan Etawa dan Kambing Sapera<strong>. </strong>Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 2 perlakuan dan 5 kali ulangan. Variabel yang diamati adalah kadar protein dianalisa menggunakan metode Kjeldahl, kadar lemak dianalisa menggunakan metode hidrolisis Willbull dan nilai pH diuji dengan pH meter. Data yang diperoleh dianalisis dengan <em>Uji Kolmogorov Smirnov</em> dan Uji <em>Independent</em><em> sample</em><em> T Test</em><em>. </em>Hasil yang diperoleh yaitu kefir susu Kambing PE memiliki rerata kadar protein 3,24±0,24%, kadar lemak 6,86±1,02%, dan nilai pH 3,41±0,01. Kefir susu Kambing Sapera memiliki rerata kadar protein 3,35±0,53%, kadar lemak 7,22±0,43% dan nilai pH 3,47±0,03. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangsa kambing berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap nilai pH kefir, sedangkan tidak berpengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap kadar protein dan kadar lemak pada kefir. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perbedaan bangsa Kambing Peranakan Etawa dan Kambing Sapera tidak berpengaruh terhadap kualiatas kefir susu kambing.</p> A Sudrajat D.R. Saputri S.H.C Dewi E.R.V. Rahayu R.F Christi Copyright (c) 2025 A Sudrajat, D.R. Saputri, S.H.C Dewi, E.R.V. Rahayu, R.F Christi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-01-28 2025-01-28 45 1 66 73 10.35792/zot.45.1.2025.59683 Studi kasus kualitas fisik dan daya tetas telur burung puyuh (coturnix-coturnix japonica) yang dikirim melalui jasa pengiriman https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/55306 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi kasus kualitas fisik dan daya tetas telur burung puyuh (<em>Coturnix-coturnix japonica</em>) yang dikirim melalui jasa pengiriman. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur burung puyuh sebanyak 397 butir, dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 unit mesin tetas manual, termometer, wadah air diletakkan kedalam mesin tetas, lampu 15 watt, timbangan digital mini 0,001 g, egg tray dan alat tulis menulis. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Variabel yang diamati meliputi persentase telur retak, bobot telur, persentase fertilitas, persentase daya tetas, persentase mortalitas. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telur sebanyak 397 butir yang dikirim lewat jasa pengiriman terdapat telur yang retak sebanyak 70 butir atau 17%. Banyaknya telur yang retak disebabkan oleh pengemasan yang tidak sesuai standar pengiriman untuk telur tetas. Bobot telur yang dikirim oleh jasa pengiriman adalah 11,8 g. Persentase fertilitas pada penelitian ini adalah 60,5%, fertilitas telur puyuh yang baik adalah antara 68-78%. Persentase daya tetas telur pada penelitian ini adalah 53,0%. Persentase mortalitas telur pada penelitian ini adalah 46,9%. Kesimpulannya kualitas fisik dan daya tetas telur burung puyuh (<em>Coturnix-coturnix japonica</em>) yang dikirim melalui jasa pengiriman terdapat telur retak dan mortalitas tinggi serta daya tetas dan fertilitas rendah.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Pengiriman, kualitas, telur</p> R.A. Sukma L.J. Lambey L.M.S. Tangkau F.J. Nangoy J.L.P. Saerang G.V.J. Assa Copyright (c) 2025 R.A. Sukma, L.J. Lambey, L.M.S. Tangkau, F.J. Nangoy, J.L.P. Saerang, G.V.J. Assa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-02-01 2025-02-01 45 1 74 81 Kualitas kimia susu sapi perah di UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak Rembangan Kabupaten Jember (Jawa Timur) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/58692 <p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas kimia susu sapi perah yang ada di UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak Rembangan Kabupaten Jember yang meliputi kadar lemak, kadar protein, bahan kering tanpa lemak, dan pH.. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil susu sampel sapi perah setiap bulan selama tiga bulan, mulai dari bulan april sampai bulan juni tahun 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan lemak dan bahan kering tanpa lemak yang ada di UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak Rembangan berkisar antara 7,63%-8,29%, kadar lemak susu 3,69%-4,13%. Kedua variabel ini belum memenuhi syarat berdasarkan SNI. Sementara protein susu dengan nilai 2,90%-3,42% dan pH susu 6,3- 6,5 telah memenuhi syarat berdasarkan SNI. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas kimia susu sapi perah yang ada di UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak Rembangan perlu ditingkatkan untuk kandungan bahan kering tanpa lemak dan kadar lemak.</p> <p><strong>Kata </strong><strong>kunci: </strong>Kualitas kimia, Susu, Sapi Perah.</p> N. Dama S. Komansilan S.E. Sakul F. Ratulangi J. Soputan N. Lontaan Copyright (c) 2025 N. Dama, S. Komansilan, S.E. Sakul, F. Ratulangi, J. Soputan, N. Lontaan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-02-02 2025-02-02 45 1 82 88 Efektivitas penggunaan probiotik terhadap kualitas telur burung puyuh (coturnix-coturnix japonica) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/45782 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan probiotik terhadap kualitas telur. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah puyuh petelur umur 42 hari sebanyak 160 ekor puyuh betina, cara pengukurannya menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Setiap unit kandang berisi 8 ekor puyuh. Perlakuan yang digunakan adalah R0: air minum tanpa probiotik; R1: penambahan probiotik 0,5 % (5 ml) dalam air minum; R2: penambahan probiotik 1 % (10 ml) dalam air minum; R3: penambahan probiotik 1,5 % (15 ml) dalam air minum. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis of variance (ANOVA), jika mendapatkan hasil yang signifikan maka dilanjutakan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Variabel yang diamati adalah <sup>1</sup>indeks putih telur, <sup>2</sup>indeks kuning telur,<sup>3</sup>haugt unit,<sup>4</sup>presentase bobot kerabang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penambahan probiotik taraf 0,5 sampai 1,5 persen dalam air minum memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kualitas indeks putih, indeks kuning dan haugt unit. Sedangkan pada bobot kerabang pemberian probiotik pada taraf 0,5 sampai 1,5 persen dalam air minum memberikan pengaruh yang sama. Penambahan probiotik taraf 0,5 sampai 1,5% dalam air minum memberikan pengaruh peningkatan kualitas indeks putih,indeks kuning dan haugt unit. Sedangkan pada persentase bobot kerabang tidak mengalami perubahan kualitas.</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : Puyuh, Kualitas telur, Probiotik</p> A.I. Karisma L.J. Lambey Z. Poli J. Keintjem G.V.J. Assa Copyright (c) 2025 A.I. Karisma, L.J. Lambey, Z. Poli, J. Keintjem, G.V.J. Assa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-02-04 2025-02-04 45 1 89 94 Studi penerapan biosekuriti pada peternakan ayam ras petelur Mantiri’s Farm di Kelurahan Pangolombian https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/56408 <p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui penerapan biosekuriti pada peternakan ayam ras petelur Mantiri’s Farm di Kelurahan Pangolombian. Penelitian ini adalah observasi lapangan, menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode survey yang fokus pada metode sampel, pengamatan serta wawancara. Menggunakan skala Likert dengan empat alternatif dan dilanjutkan dengan uji Friedman. Komponen biosekuriti yang dinilai meliputi aspek lingkungan yang terdiri dari biosekuriti sumber ayam, hewan pengganggu, tamu dan pekerja, dan limbah peternakan. Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan dan fasilitas menunjukkan bahwa penerapan biosekuriti sumber ayam dengan rata-rata 3,4 dan nilai Sig. 1&gt;0,05, hewan pengganggu 3,3 dan nilai Sig. 0,094&gt;0,05, tamu dan pekerja 3,83 dan Sig. 1&gt;0,05, limbah ternak 3,5 dan Sig. 0,093&gt;0,05 maka Mantiri’s Farm mampu menunjang pelaksanaan biosekuriti. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan biosekuriti pada Mantiri’s Farm di Kelurahan Pangolombian dilihat dari aspek lingkungan sudah mampu menunjang penerapan biosekuriti.</p> <p><strong>Kata Kunci<em>:</em></strong> Biosekuriti, ayam petelur, lingkungan peternakan</p> K. Indah E. Pudjihastuti J.T. Laihad W. Utiah L.M.S. Tangkau F.J. Nangoy Copyright (c) 2025 K. Indah, E. Pudjihastuti, J.T. Laihad, W. Utiah, L.M.S. Tangkau, F.J. Nangoy https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-02-05 2025-02-05 45 1 95 103 Performa produksi dan reproduksi induk babi di PT. Golden Mulia Farm Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/56819 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa produksi dan reproduksi induk babi. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan dan menggunakan 10 ekor induk babi yang baru pertama kali beranak (umur 6 - 8 bulan) dan 104 ekor anak babi. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dengan metode survei. Data diperoleh merupakan data primer yang berasal dari pengamatan langsung di lapang (di kandang) dan wawancara dengan pemilik peternakan. Variabel yang diukur pada penelitan ini yaitu performa produksi yang terdiri atas: <em>litter size, </em>bobot lahir, dan bobot sapih. Performa reproduksi induk babi, yang terdiri atas: umur kawin, <em>service per conception </em>(S/C), dan lama kebuntingan. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif yang diolah dengan Program <em>Statistical Product and Service Solutions</em> (SPSS) versi 26. Hasil penelitian menunjukkan performa produksi induk babi di PT Golden Mulia Farm adalah sebagai berikut: <em>litter size </em> 10,40 ± 2,46 ekor, bobot lahir 1,56 ± 0,157 kg/ekor dan bobot sapih 6,28 ± 0,74 kg/ekor. Performa reproduksi induk babi adalah sebagai berikut: umur kawin 7.25 ± 0,79 bulan, <em>service per conception</em> (S/C) yaitu: 2.1 ± 0.88, dan lama kebuntingan yaitu adalah 114,9 ± 1.45 hari. Dengan demikian, performa produksi induk babi berdasarkan variabel litter size, bobot lahir dan bobot sapih dikategorikan baik. Begitu pula tentang performa reproduksi induk babi berdasarkan variabel umur kawin dan lama kebuntingan dikategorikan baik. Berdasarkan parameter <em>Service per conception</em> (S/C) yang tinggi. Nilai S/C tinggi menunjukkan nilai kesuburan yang rendah, maka dikategorikan kurang baik.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: performa produksi, reproduksi, ternak babi</p> A.D. Purba J.S.I.T. Onibala A.J. Podung Copyright (c) 2025 A.D. Purba, J.S.I.T. Onibala, A.J. Podung https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-02-10 2025-02-10 45 1 104 111 Aktivitas lalat terhadap performa tubuh kuda di Desa Pinabetengan Kecamatan Tompaso Barat https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/58837 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengetahui aktivitas lalat terhadap performa tubuh kuda yang ada di Desa Pinabetengan Kecamatan Tompaso Barat. Penelitian ini dilakukan pada 20 ekor kuda. Data diperoleh dengan metode pengamatan langsung di lokasi yang ditentukan dengan menangkap lalat yang hinggap di tubuh dan disekitar ternak kuda dengan menggunakan jaring penangkap (trap net) dan menggunakan perangkap pada pagi dan sore hari. Variabel yang diamati adalah pola aktivitas lalat kuda pagi sampai sore aktivitas lalat berdasarkan umur kuda, berdasarkan bagian tubuh, dan populasi lalat berdasarkan sistem pemeliharaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode deskripsi kuantitatif untuk menentukan aktivitas lalat pada kuda berdasarkan variabel penelitian. Hasil pengamatan menunjukkan aktivitas lalat kuda yang tinggi terdapat pada kategori umur diatas 5 tahun dengan total 1572 lalat. Aktivitas lalat kuda yang diamati mulai pada pagi hari yaitu pukul 06.00 wita dan sampai pukul 18.00 wita menunjukkan bahwa aktivitas yang tinggi dengan jumlah populasi yang banyak menyerang kuda pada siang hari yaitu pukul 12.00 wita sampai pukul 14.00 wita dengan jumlah total 890 lalat. Populasi lalat berdasarkan bagian tubuh yaitu pada kepala, punggung dan perut dan diperoleh hasil yang lebih tinggi populasi lalat kuda yaitu pada bagian perut 1304 lalat. Populasi lalat kuda berdasarkan sistem pemeliharaan terdapat pada sistem pemeliharaan kuda yang tidak dikandangkan atau hanya diikat di kebun atau di padang umbaran yaitu sebanyak 1870 lalat. Aktivitas lalat yang tinggi terdapat pada kuda umur diatas 5 tahun dan puncak aktivitasnya terjadi pada pukul 12.00 - 14.00 wita dengan populasi lalat yang tinggi terdapat pada bagian perut pada sistem pemeliharaan kuda yang tidak dikandangkan atau hanya diikat di kebun atau di umbar.</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : Aktivitas , Lalat, Performa, Kuda.</p> S.H. Turangan L.R. Ngangi C.K.M. Palar J.R. Bujung Copyright (c) 2025 S.H. Turangan, L.R. Ngangi, C.K.M. Palar, J.R. Bujung https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-02-10 2025-02-10 45 1 112 121 Analisis kelayakan finansial usaha peternakan babi di kecamatan kalawat kabupaten minahasa utara (studi kasus) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/60602 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial usaha peternakan babi di Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Kuwil Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan studi kasus. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Sampel penelitian ditentukan secara purposive sampling berdasarkan pertimbangan bahwa memiliki jumlah populasi pada Tahun 2021 sebanyak 2.102 ekor ternak babi dengan pemeliharaan secara intensif dengan tujuan untuk memudahkan peternak dalam mengontrol dan memberikan pakan. Berdasarkan penelitian bahwa hasil analisis Net B/C Ratio sebesar 1,2 dan NPV sebesar Rp5.352.834.670, IRR sebesar 21,3% &gt; tingkat suku bunga bank yang berlaku</p> <p><strong>Kata kunci </strong><em>: </em>peternakan babi, kelayakan finansial, biaya</p> <p> </p> N.M Santa P. O. V. Waleleng M.A.V Manese Copyright (c) 2025 N.M Santa, P. O. V. Waleleng, M.A.V Manese https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-02-10 2025-02-10 45 1 122 130 10.35792/zot.45.1.2025.60602 Nisbah kesetaraan lahan tumpangsari Indigofera Zollingeriana dan Brachiaria Brizantha pada jarak tanam yang berbeda https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/60368 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nisbah kesetaraan lahan (NKL) tumpang sari <em>Indigofera zollingeriana </em>(Iz) dan <em>Brachiaria brizantha </em>(Bb) pada jarak tanam yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan . Perlakuan berupa kombinasi jarak tanam yaitu : T1 = Iz : 1,00 m x 1,00 m dan Bb : 0,5m x 0,5m; T2 = Iz : 1,00 m x 1,00 m dan Bb : 0,5m x 0,75m; T3 = Iz : 1,00 m x 1,50 m dan Bb : 0,5m x 0,5m; T4 = Iz : 1,00 m x 1,50 m dan Bb : 0,5m x 0,75m. Peubah yang diukur yaitu: produksi bahan kering Iz dan Bb pada lahan monokultur dan tumpangsari, serta NKL. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang bebeda sangat nyata terhadap produksi total bahan kering <em>Indigofera zollingeriana</em> dan <em>Brachiaria brizantha</em>, dan NKL. Uji Beda nyata jujur (BNJ) menunjukkan bahwa pada lahan monokultur kombinasi T3 menghasilkan produksi total bahan kering Iz dan Bb yang tertinggi, sedangkan pada lahan tumpangsari kombinasi T2 menghasilkan produksi total bahan kering Iz yang tertinggi dan kombinasi T4 menghasilkan produksi total bahan kering Bb yang tertinggi, selanjutnya uji BNJ menunjukkan bahwa kombinasi T4 menghasilkan NKL tertinggi. Disimpulkan bahwa lahan tumpangsari <em>Indigofera zollingeriana </em>dan <em>Brachiaria brizantha </em>dengan kombinasi jarak tanam Iz: 1m x 1,5m dan Bb:0,5m x 0,75m merupakan jarak tanam optimal berdasarkan produksi bahan kering dan NKL.</p> <p><strong>Kata</strong> <strong>kunci<em>:</em></strong> <em>Brachiaria brizantha, Indigofera zollingeriana</em><em>, </em>jarak tanam, NKL tumpangsari</p> C.E. Sumilat S.D. Anis M.M. Telleng N.W.H. Tuwaidan Copyright (c) 2025 C.E. Sumilat, S.D. Anis, M.M. Telleng, N.W.H. Tuwaidan https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-02-11 2025-02-11 45 1 131 138