ZOOTEC https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek <p>Zootec is a scientific periodical journal published by the Faculty of Animal Sciences, Sam Ratulangi University in 1995 with the print ISSN number 0852 - 2626. The focus of articles on Animal Sciences includes livestock production, Animal Feed and Nutrition, Livestock Socio-Economics, Animal Product Technology, Animal Health, and potential pet wildlife Animal. Since its publication in Volume 38 number 1 of January 2018, it has been accredited with Rank 5 at the Ministry of Research, Technology and Higher Education Republic of Indonesia, Number SK 28/E/KPT/2019 with eISSN number 2615-8698. Starting Volume 41 No 2 of July 2021 the Zootec Journal has changed the writing template from the previous writing template. The Zootec journal has been indexed by Google Scholar, SINTA, Crossref, Garuda. Article authors can send articles in Indonesian or in English via email: <a href="mailto:jzootec@yahoo.com">jzootek@yahoo.com</a> to be considered for publication.</p> <p><img src="blob:https://ejournal.unsrat.ac.id/94e9ff27-3e61-4912-b9d4-2a6f6dcfc46c" alt="" /></p> Universitas Sam Ratulangi en-US ZOOTEC 0852-2626 Pemegang hak cipta adalah penulis Analisis produktiviras beberapa varietas sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) sebagai pakan https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/55391 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas beberapa varietas sorgum sebagai pakan yang terukur melalui berat segar daun, berat bahan kering daun, berat segar batang, berat bahas kerin batang, berat segar malai, berat bahan kering malai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perbedaan varietas dan 5 ulangan. Varietas sorgum yang dianalisis yaitu Samurai 2, Suri 4, Super 1 dan Numbu. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan varietas sangat nyata (P&lt;0,01) terhadap berat segar daun, berat bahan kering daun, berat segar batang, berat bahan kering batang, berat segar malai dan berat bahan kering malai. Varietas Numbu menghasilkan berat segar daun, berat segar batang dan berat segar malai tertinggi dibandingan varietas lainnya, namun memberikan hasil yang berbeda tidak nyata (P&gt;0,05) dengan varietas Suri 4 dan Super 1 terhadap berat segar daun tanaman. Varietas Numbu menghasilkan berat bahan kering batang dan malai yang sangat nyata lebih tinggi (P&lt;0,01) dibandingkan dengan varietas lainnya. Varietas Suri 4 menghasilkan berat bahan kering daun yang sangat nyata lebih tinggi (P&lt;0,01) dibandingkan dengan varietas Samurai 2 dan Super 1, namun berbeda tidak nyata (P&gt;0,05) dengan varietas Numbu. Disimpulkan bahwa perbedaan varietas tanaman sorgum yang dianalisis yaitu varietas Samurai 2, Suri 4, Super 1 dan Numbu memberikan perbedaan produktivitas yang beragam: dimana untuk berat segar batang, daun dan malai serta berat bahan kering batang dan malai yang tertinggi diperoleh dari varietas Numbu; Berat bahan kering daun tertinggi diperoleh dari varietas Suri 4.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>sorgum<strong>, </strong>varietas Numbu, Varietas super 1, varietas Suri 4, varietas Samurai 2</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><strong>PRODUCTIVITY ANALYSIS OF SOME VARIETIES OF&nbsp; SORGHUM (<em>SORGHUM BICOLOR</em> (L.) MOENCH) AS FEED</strong>.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp;&nbsp; This study aims to analyze the productivity of several varieties of sorghum as feed as measured through leaf fresh weight, leaf dry matter weight, stem fresh weight, stem dry matter weight, panicle fresh weight, panicle dry matter weight. This study used a completely randomized design (CRD) with 4 different varieties and 5 replications. The sorghum varieties analyzed were Samurai 2, Suri 4, Super 1 and Numbu. The results of the analysis showed that the difference in varieties was very significant (P&lt;0.01) on the fresh weight of leaves, dry matter weight of leaves, fresh weight of stems, dry matter weight of stems, fresh weight of panicles and dry matter weight of panicles. Numbu variety produced the highest leaf fresh weight, stem fresh weight and panicle fresh weight compared to other varieties, but gave results that were not significantly different (P&gt;0.05) with Suri 4 and Super 1 varieties on leaf fresh weight. The Numbu variety produced very significantly higher dry matter weight of stems and panicles (P&lt;0.01) compared to other varieties. Suri 4 variety produced very significantly higher leaf dry matter weight (P&lt;0.01) compared to Samurai 2 and Super 1 varieties, but not significantly different (P&gt;0.05) with Numbu variety. It was concluded that the different varieties of sorghum plants analyzed, namely the Samurai 2, Suri 4, Super 1 and Numbu varieties, gave diverse differences in productivity: where for the fresh weight of stems, leaves and panicles and the weight of dry matter of stems and panicles the highest was obtained from the Numbu variety; the highest weight of dry matter of leaves was obtained from the Suri 4 variety.</p> <p><strong>Keywords</strong> : sorghum, Numbu variety, Super 1 variety, Suri 4 variety, Samurai 2 variety</p> G. Kindangen M.M. Telleng C.L. Kaunang M.R. Waani S. Malalantang Copyright (c) 2024 G. Kindangen, M.M. Telleng, C.L. Kaunang, M.R. Waani, S. Malalantang https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-07-02 2024-07-02 44 2 234 241 Analisis produksi, kualitas, dan harga susu sebelum dan selama wabah PMK di KPBS Pangalengan https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/56178 <p>Penyakit Mulut dan Kuku merupakan salah satu Penyakit Hewan Menular Strategis yang dapat menyerang sapi perah dengan angka kematian dan kesakitan yang tinggi, serta dampak kerugian ekonomi bagi peternak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa produksi, kualitas, dan harga susu sapi perah sebelum dan selama PMK di KPBS Pangalengan. Metode penelitian menggunakan data primer dan sekunder yang dianalisis dengan Uji T berpasangan pada taraf signifikansi α = 0,05. Penelitian melibatkan tiga periode penting: April 2022 (sebelum PMK), Agustus 2022 (puncak PMK), dan Januari 2024 (setelah pengobatan dan vaksinasi) dengan pasangan data P1 (April 2022 dan Agustus 2022) dan P2 (April 2022 dan Januari 2024). Hasil menunjukkan bahwa performa dari produksi susu, <em>grade </em>TPC, dan penerimaan peternak mengalami penurunan pada Agustus 2022 dan kembali naik pada Januari 2024, sedangkan kualitas dan harga susu cenderung naik pada setiap periodenya. Hasil perbandingan uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap produksi, kadar lemak, dan harga susu sebelum dan selama PMK, sedangkan terhadap kadar BKTL dan protein susu tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pada <em>grade </em>TPC dan penerimaan peternak terdapat perbedaan yang signifikan pada P1, akan tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada P2.</p> S. Saniyyah R.F Christi A Firman Copyright (c) 2024 S. Saniyyah, R.F Christi, A Firman https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-07-10 2024-07-10 44 2 242 253 10.35792/zot.44.2.2024.56178 Analisis kelayakan finansial peternakan sapi perah pada Koperasi Unit Desa Cepogo Kabupaten Boyolali https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/52803 <p>Penelitian ini dilakukan untuk menentukan karakteristik dan kelayakan finansial dari peternakan rakyat yang tergabung pada KUD Cepogo di Kabupaten Boyolali. Penelitian dilakukan pada tanggal 1-30 November 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu <em>non-probability sampling</em>&nbsp;dengan metode <em>accidental sampling</em>. Responden adalah peternak yang dipilih secara acak sejumlah 60 responden. Teknik pengumpulan data yaitu dengan pengamatan dan wawancara secara langsung dengan peternak. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kelayakan finansial usaha yaitu NPV Rp 3.709.643 pada skala kecil, Rp 39.842.186 pada skala menengah dan Rp 144.265.184 pada skala besar, yang mana ketiganya lebih besar dari nol. BCR 1,06 pada skala kecil, 1,34 pada skala menengah dan 1,64 pada skala besar, yang mana lebih besar nilainya dari 1. IRR 9,09% pada skala kecil, 19,98% pada skala menengah dan 38,44 pada skala besar, hal ini lebih besar dari suku bunga kredit Bank BRI sebesar 6%. Payback period selama 2,65 tahun pada skala kecil, 2,08 tahun pada skala menengah dan 1,70 tahun pada skala besar. Dapat disimpulkan bahwa peternak sapi perah yang tergabung pada KUD Cepogo dinyatakan layak secara finansial karena sudah memenuhi kriteria kelayakan investasi sehingga usaha dinyatakan menguntungkan dan layak untuk dijalankan.</p> I Madhani S Utomo A Sudrajat R.F Christi Copyright (c) 2024 I Madhani, S Utomo, A Sudrajat, R.F Christi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-07-12 2024-07-12 44 2 254 259 10.35792/zot.44.2.2024.52803 Kecernaan bahan kering, bahan organik, serat kasar dan protein kasar ransum ayam petelur yang menggunakan tepung daun pangi (Pangium edule reinw) https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/55330 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun pangi (<em>Pangium edule reinw)</em> dalam pakan ayam petelur terhadap kecernaan bahan kering, bahan organic, serat kasar dan protein kasar. Penelitian ini menggunakan 20 ekor ayam ras Strain Isa Brown umur 46 minggu. Rancangan yang digunakan adalah Racangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu penggantian tepung daun pangi dengan ransum dasar, perlakuannya adalah R0 = Ransum dasar tanpa menggunakan tepung daun pangi, R1 = Ransum dasar 98% +2% tepung daun pangi, R2 = Ransum dasar 96% +4% tepung daun pangi R3 = Ransum dasar 94% +6% tepung daun pangi. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa penggunaan tepung daun pangi pada level 2%, 4% dan, 6% dalam ransum memberikan pengaruh tidak nyata (P&gt;0.05) terhadap kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organic, kecernaan serat kasar, dan keceranaan protein kasar. Berdasarkan hasil peneliti dapat disimpulkan bahwa penggantian tepung daun pangi sampai level 6% dapat menggantikan ransum dasar ayam petelur.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>daun pangi ,kecernaan bahan kering,kecernaan bahan organik, protein kasar ,ayam petelur</p> R.F. Wolayan F.R. Wolayan F.N. Sompie Y.H. Kowel Copyright (c) 2024 R.F. Wolayan, F.R. Wolayan, F.N. Sompie, Y.H. Kowel https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-07-16 2024-07-16 44 2 260 267 Analisis pendapatan usaha ternak sapi di Desa Molompar Utara Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/56119 <p>Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pendapatan usaha ternak sapi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilaksanakan di Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara, lokasi tersebut ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan memelihara minimal 1 ekor ternak sapi dan pernah menjual ternak sapi dalam 1 tahun terakhir. Berdasarkan kriteria tersebut dipilih sebanyak 30 peternak secara sengaja. Variabel yang digunakan yaitu jumlah ternak sapi yang dipelihara, biaya pakan hijauan dan harga jual ternak sapi. Selanjutnya digunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak sapi. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah pendapatan pada usaha ternak sapi sebesar Rp29.891.719/tahun/peternak dengan pemeliharaan 4 ekor/peternak. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan yaitu jumlah ternak sapi yang dipelihara, biaya pakan hijauan dan harga jual ternak sapi.</p> <p>Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pendapatan usaha ternak sapi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilaksanakan di Kecamatan Belang Kabupaten Minahasa Tenggara, lokasi tersebut ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan memelihara minimal 1 ekor ternak sapi dan pernah menjual ternak sapi dalam 1 tahun terakhir. Berdasarkan kriteria tersebut dipilih sebanyak 30 peternak secara sengaja. Variabel yang digunakan yaitu jumlah ternak sapi yang dipelihara, biaya pakan hijauan dan harga jual ternak sapi. Selanjutnya digunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak sapi. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah pendapatan pada usaha ternak sapi sebesar Rp29.891.719/tahun/peternak dengan pemeliharaan 4 ekor/peternak. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan yaitu jumlah ternak sapi yang dipelihara, biaya pakan hijauan dan harga jual ternak sapi.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: ternak sapi, pendapatan, pakan, harga</p> <p> </p> M.Y Boham E Wantasen N.M Santa Copyright (c) 2024 M.Y Boham, E Wantasen, N.M Santa https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-07-18 2024-07-18 44 2 268 276 10.35792/zot.44.2.2024.56119 Kualitas internal telur itik ratu yang dipelihara secara intensif dan semi intensif https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/56015 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas internal telur itik Ratu dengan sistem pemeliharaan semi intensif dan intensif terhadap warna kuning telur, berat kuning telur, indeks kuning telur dan indeks putih telur itik ratu yang di laksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak (THT) Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi pada tanggal 27 sampai tanngal 29 maret 2023. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji perbandingan rata-rata, menggunakan Uji t Tidak Berpasangan. Rata-rata warna kuning telur dihasilkan dalam penelitian ini yaitu : 11,956±0,208 pada pemeliharaan intensif dan 15,000±0,000 pada pemeliharaan semi intensif. Hasil <em>Uji t Tidak Berpasangan </em>menunjukan berbeda sangat nyata (P&lt;0,01), untuk rata-rata berat kuning telur itik ratu yang dipelihara secara intensif 29,866±2,089 dan semi intensif 27,990±2,764. Berat kuning telur hasil <em>uji t tidak berpasangan</em> menunjukan berbeda sangat nyata (P&lt;0,01). Rata-rata indeks kuning telur itik pada pemeliharaan intensif 0,505±0,004 dan pemeliharaan semi intensif 0,464±0,046, indeks kuning telur pada pemeliharaan intensif dan semi intensif <em>hasil uji t tidak berpasangan</em> menunjukkan berbeda sangat nyata (P&lt;0,01), dan pada indeks putih telur menunjukan bahwa rata-rata pada pemeliharaan intensif 0,299±0,084 dan pemeliharaan semi intensif 0,277±0,078. <em>Hasil uji t tidak berpasangan</em> menunjukkan bahwa tidak berbeda nyata (P&gt;0,05) pada indeks putih telur telur itik ratu yang dipelihara menggunakan sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa itik yang dipelihara menggunakan sistem pemeliharaan Intensif lebih baik dalam hal berat kuning telur, dan indeks kuning telur. Untuk warna kuning telur menunjukkan bahwa pemeliharaan dengan sistim semi intensif memberikan warna kuning telur itik lebih cerah (lebih orange). Sedangkan dalam hal Indeks putih telur untuk pemeliharaan semi intensif dan Intensif memberikan hasil yang sama baik.</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : Telur itik ratu, intensif, semi intensif</p> D. Andriyani J.L.P. Saerang W. Utiah L. Tangkau F. Nangoy Copyright (c) 2024 D. Andriyani, J.L.P. Saerang, W. Utiah, L. Tangkau, F. Nangoy https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-07-20 2024-07-20 44 2 277 284 Substitusi Konsentrat dengan Ampas Jagung dalam Pakan Ayam Broiler yang di Suplementasi Kunyit https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/55453 <p>Penyediaan pakan berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup merupakan salah satu komponen terpenting dalam bisnis peternakan karena pakan dapat menunjang pertumbuhan dan suplai energi sehingga proses pertumbuhan ternak dapat berjalan dengan baik. Penelitian sebelumnya menunjukkan ampas jagung maupun larutan kunyit dapat meningkatkan produksi dan bobot badan ayam broiler, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi penggunaan ampas jagung dan larutan kunyit terhadap pertumbuhan ayam broiler. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan enam ulangan. Sebanyak 72 ekor ayam broiler digunakan dalam penelitian ini yang terbagi dalam empat kelompok perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 = Pakan komersil 100% + air 100% (kontrol), P1 = Pakan komersil 100% + air 98% dan larutan kunyit 2%, P2 = Pakan komersil 90% dan ampas jagung 10% + air 100%, P3 = Pakan komersil 90% dan ampas jagung 10% + air 98% dan larutan kunyit 2%. Semua kelompok perlakuan diberikan perlakuan selama 21 hari. Data yang diperoleh kemudian di uji dengan menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan P0 (kontrol) memiliki nilai tertinggi namun tidak berbeda nyata (P&gt;0,05) dengan P1, sedangkan bobot badan ayam broiler pada kelompok perlakuan P2 dan P3 mengalami penurunan dan berbeda nyata (P&lt;0,05) dengan P0 (kontrol) dan P1. Nilai konsumsi pakan dan air minum pada semua kelompok perlakuan tidak menunjukkan perbedaan nyata (P&gt;0,05). Nilai konversi pakan menunjukkan bahwa P1 dan P2 tidak berbeda nyata (P&gt;0,05) dengan P0 (kontrol) juga tidak berbeda nyata (P&gt;0,05) dengan P3, namun P0 (kontrol) dan P3 menunjukkan adanya nilai konversi pakan yang berbeda nyata (P&lt;0,05). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi ampas jagung dan air kunyit (P3) tidak dapat mengoptimalkan pertambahan bobot badan dan konversi pakan pada ayam broiler. Meskipun demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan P1 memiliki hasil yang baik dengan nilai konversi pakan yang rendah.</p> S.C Pelealu L.D Rawung I. Setyawati E.M. Moko D. Rahardyan J.Z Wantania Copyright (c) 2024 S.C Pelealu, L.D Rawung, I. Setyawati, E.M. Moko, D. Rahardyan, J.Z Wantania https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-07-22 2024-07-22 44 2 285 294 10.35792/zot.44.2.2024.55453 Penggunaan perasan jeruk nipis terhadap kualitas fisik dan organoleptik sosis daging babi https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/50723 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menentukan level penggunaan perasaan jeruk nipis terhadap kualitas fisik dan organoleptik sosis daging babi. Materi yang digunakan daging babi, jeruk nipis, bumbu untuk pembuatan sosis. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan konsentrasi perasan jeruk nipis yang terdiri dari P0: 500 g daging babi tanpa perasan jeruk nipis, P1: 500 g daging babi dengan 5% perasan jeruk nipis, P2: 500 g daging babi dengan 10% perasan jeruk nipis, P3: 500 g daging babi dengan 15% perasan jeruk nipis, P4: 500 g daging babi dengan 20% perasan jeruk nipis. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Variabel yang diamati adalah pH, daya mengikat air, susut masak dan organoleptik (warna, aroma, tekstur, cita rasa). Hasil analisis ragam menunjukan bahwa sosis daging babi dengan menggunakan perasan jeruk nipis memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P&gt;0,01) terhadap nilai susut masak, warna, dan tekstur. Sedangkan untuk pH, daya mengikat air, aroma dan cita rasa menunjukkan pengaruh yang nyata. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan untuk semua variabel maka disimpulkan bahwa menggunakan jeruk nipis pada sosis daging babi sampai dengan 20% menghasilkan sifat fisik yang baik dan disukai panelis.</p> <p><strong>Kata kunci</strong> : sosis, jeruk nipis, daging babi</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> <p> </p> N.A. Paat J.A.D Kalele E.H.B. Sondakh F.S. Ratulangi Copyright (c) 2024 N.A. Paat, J.A.D Kalele, E.H.B. Sondakh , F.S. Ratulangi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-07-25 2024-07-25 44 2 295 304 Pengaruh penambahan angkak terhadap sifat fisik dan sensoris kornet ayam broiler https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/zootek/article/view/51439 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaruh penambahan angkak terhadap sifat fisik dan sensoris kornet ayam broiler. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 19 Juli sampai 20 Agustus Tahun 2022, bertempat di Manado. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam sebanyak 5 kg dan angkak sebanyak 50 gr. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) Yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Data analisis menggunakan ANOVA dan uji organoleptik menggunakan skala hedonic dengan 35 panelis. Apabila perlakuan berpengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ). Adapun perlakuannya A0: Tanpa penambahan angkak; A1: Penambahan angkak 0,5%; A2: Penambahan angkak 1%; A3: Penambahan angkak 1,5%; dan A4: Penambahan angkak 2%. Variabel yang diukur adalah daya mengikat air, susut masak dan organoleptic (Warna, aroma, tekstur dan rasa). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan penambahan angkak A0, A1, A2, A3 dan A4 memberikan pengaruh berbeda nyata (P&lt;0,05) terhadap Daya mengikat air, susut masak dan orgonoleptik. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penambahan angkak sampai konsentrasi 1.5% menghasilkan sifat fisik yang baik serta sifat sensoris yang disukai dan diterima oleh panelis.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>angkak, kornet, ayam broiler</p> E. Ilyas J. Ponto S. Komansilan W. Ma’ruf S. Sakul F.S. Ratulangi Copyright (c) 2024 E. Ilyas, J. Ponto, S. Komansilan, W. Ma’ruf, S. Sakul, F.S. Ratulangi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-07-26 2024-07-26 44 2 305 312