Viability of Tumpaan-strained rotifers, Brachionus rotundiformis, at different salinities

Authors

  • Asy'ari Asy'ari Khairun University, Ternate
  • Erly Kaligis Sam Ratulangi University, Manado
  • Stenly Wullur Sam Ratulangi University, Manado
  • Joice Rimper Sam Ratulangi University, Manado

DOI:

https://doi.org/10.35800/jasm.2.1.2014.12390

Keywords:

Brachionus rotundiformis, fertilization, Tumpaan

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Viabilitas rotifer Brachionus rotundiformis strain tumpaan pada salinitas berbeda

 

The purpose of the research was to analyze the viability of eggs of Tumpaan-strained rotifer, Brachionus rotundiformis, at different salinities (10 and 20 ppt). Rotifer collection was done in the area of reclamation plan and household wastewater disposal located in the coastal village of Tumpaan 1, South Minahasa Regency. At the time of sample collection, water quality parameters of the sampling site were also measured. After multiplication through clone culture in the salinity of 10 ppt and 20 ppt, the viability of the rotifer was then tested by daily observing the number of live rotifers, the number of eggs carried and the number of youngsters produced. The data were then calculated using the life table method. Results showed that water quality of the rotifer collection site is suitable for the rotifer to live. The rotifers held in 10 ppt salinity had higher survivorship and population growth (fertility rate and Ro) than those in 20 ppt salinity. This reflects that beside the quality of feed, rotifer growth is affected by salinity as well.

 

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis viabilitas tetasan telur dari rotifer Brachionus rotundi-formis strain Tumpaan pada salinitas berbeda (10 dan 20 ppt). Pengambilan rotifer dilakukan di suatu areal rencana reklamasi dan tempat pembuangan penelitian air limbah rumah tangga bertempat di pesisir Desa Tumpaan Satu Kabupaten Minahasa Selatan. Pada saat pengambilan hewan uji, parameter kualitas air di lokasi sampling juga diukur. Setelah diperbanyak dengan kultur klon pada salinitas 10 dan 20 ppt, rotifer kemudian diuji viabilitas dengan melakukan pengamatan setiap hari data jumlah rotifer yang hidup, jumlah telur yang dibawah dan jumlah anak yang dihasludgean. Data kemudian dihitung menggunakan metode life table.Hasil pengukuran kualitas air dari perairan tempat pengambilan rotifer termasuk layak untuk kehidupan rotifer. Rotifer yang diuji pada salinitas 10 ppt memiliki kemampuan hidup serta pertumbuhan populasi (nilai Ro dan laju fertilitas) lebih tinggi dibandingkan pada salinitas 20 ppt. Hal ini menunjukkan bahwa selain kualitas pakan, pertumbuhan rotifer juga dipengaruhi oleh salinitas.

References

DALI, F. A. (2011) Karakteristik Bakteri Yang Berasosiasi Pada Medium Kultur Massal Rotifer (Brachionus rotundiformis). Unpublished Tesis Program Pascasarjana. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

EFFENDI, H. (2003) Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

FULKS, W. and MAIN, K.L.(1991) Rotifer and Microalgae Culture System. Proceeding of US – Asia Workshop. The Oseanic Institute, Hawaii. 347 p.

HAGIWARA. A., KOTANI, T. W. SNELL, M. ASSAVA AREE and HIRAYAMA.K. (1995) Morphology, Reproduction and Genetics of the Tropical Minute Marine Rotifer Brachionus plicatilis Strain. Journal Experimental Marine Biology and Ecology. 194: 25-37.

KORSTAD, J., OLSEN. Y. and VADSTEIN.O. (1989) Life history characteristic of Brachionus plicatilis (Rotifera) fed different Algae. Hydrobiologia 186/187: 43-50.

LAHOPE, H.B. (2013). Minute Rotifer Asal Perairan Estuari Provinsi Sulawesi Utara dan Potensi Pemanfaatannya Sebagai Pakan Alami Larva Ikan Laut Tropis. Unpublished Tesis UNSRAT. Manado.

NOGRADY, T., WALLECE,R. L. and SNELL, T. W. (1993) Guides to The Identification of The Micro Invertebrates of The Continental Water of The World Rotifera. Vol. 1.Biology, Ecology dan Systematics. SPB Academic

Publishing. The Hague The Netherlands 145 pp

PALANDENG, D. L. (1996) Parameter pertumbuhan populasi rotifer (Brachionus) yang diberi pakan Tetraselmis sp. dan Isochrysis sp. Skripsi unpublished. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado

REDJEKI, S. (1999) Budidaya Rotifer (Brachionus plicatilis).Oseana, XXIV (2). Hal. 27 – 43.

RUMENGAN, I. F. M. (1997) Marine Rotifers (Brachionus spp) As Biokapsule for Larvae of Various Marine Fauna.Warta-Wiptek, 19. 34 – 43 pp.

RUMENGAN, I. F. M., SULUNG,M. LANTIUNGA, Z. and KEKENUSA,J. (2007) Morfometri Rotifer Brachionus rotundiformis Strain SS Asal Tambak Minanga dan Tambak Watuliney Sulawesi Utara yang Dikultur pada Salinitas Berbeda.Jurnal Riset Akuakultur (2) 2:221-229.

RUMENGAN, I. F. M., KAYANO, H. and HIRAYAMA, K.(1991) Karyotypes ofS and L Type RotifersBrachionus plicatilis O.F. Muller. Journal Experimental Marine Biology and Ecology. 154: 171-176.

TARUMINGKENG, R. C. 1992. Dinamika Pertumbuhan Populasi Serangga. Pusat antar universitas-Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor.

Downloads

Published

2014-04-01

Issue

Section

Articles