ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BERDASARKAN CAMELS PADA BANK YANG TERDAFTAR DI OTORITAS JASA KEUANGAN

Authors

  • Iwan Pelealu
  • Herman Karamoy
  • Agus Tony Poputra

DOI:

https://doi.org/10.35800/jjs.v8i1.15309

Abstract

Abstract. Bank’s financial health can be defined as an ability of the bank in conducting its banking operations as normal and can meet its obligations properly in ways that conform with applicable laws and regulations. Rules about bank’s financial helath that applied in Indonesia cover various apsects of the bank activities, ranging from fund rasing until the use and disbursement of the fund. Assesment of the banks includes an assessment of the factors of capital, asset quality, management, earnings, liquidity, and sensitivity of market known as CAMELS. Financial Services Authority of Indonesia has classified all convensional and commercial banks in Indonesia to State Banks, Regional Banks, Private Banks, Mixed Banks, and Foreign Banks.

This study is aimed to comparative analysis based on CAMELS in State Banks, Regional Banks, Private Banks, Mixed Banks, and Foreign Banks. The population in this study is all convensional banks (State Banks, Regional Banks, Private Banks, Mixed Banks, and Foreign Banks) listed in Financial Services Authority of Indonesia from 2010-2015 consists of 105 banks. Respondents were chosen by using purposive sampling and the number of samples the criteria is 20 banks (with details 4 State Banks, 4 Regional Banks, 4 Private Banks, 4 Mixed Banks, and 4 Foreign Banks). The analytical method used in this study is the average difference (t-test).

The result shows that the usage of proxy CAMELS ratio to analyze comparioson of bank performance found that State Banks are the best among those Regional Banks, Private Banks, Mixed Banks, and Foreign Banks.

Key Words: financial statements, CAMELS, core capital, common equity tier 1, risk profile, bank’s financial health, Basel, Financial Services Authority of Indonesia.

 

Abstrak. Tingkat kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Aturan mengenai kesehatan bank yang diterapkan di Indonesia mencakup berbagai aspek dalam kegiatan bank, mulai dari penghimpunan dana sampai dengan penggunaan dan penyaluran dana. Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan senstivitas pasar dikenal dengan CAMELS (Capital Ratio, Asset Quality Ratio, Management, Earning, Liquidity, and Sensitivity of Market). Pihak Otoritas Jasa Keuangan membagi klafisikasi seluruh Bank yang berada di Indonesia kedalam 5 kategori/kelompok yaitu: Bank Nasional, Bank Pembangunan Daerah, Bank Swasta Nasional, Bank Campuran, dan Bank Asing.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan kinerja berdasarkan CAMELS pada Bank Nasional dengan Bank Pembangunan Daerah, Bank Nasional dengan Bank Swasta Nasional, dan Bank Campuran dengan Bank Asing.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank (Bank Nasional, Bank Pembangunan Daerah, Bank Swasta Nasional, Bank Campuran, dan Bank Asing) yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan tahun 2010-2015 sebanyak 153 bank, dengan menggunakan purposive sampling jumlah sampel yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 20 bank (dengan perincian 4 bank nasional, 4 bank pembangunan daerah, 4 bank swasta nasional, 4 bank campuran, dan 4 bank asing). Metode analisis yang digunakan adalah uji beda rata-rata (t-test).

Hasil penelitian diperoleh menunjukkan bahwa kinerja bank nasional adalah yang paling baik dibandingkan bank pembangunan daerah, bank swasta nasional, bank campuran, dan bank asing.

Kata Kunci: laporan keuangan bank, CAMELS, modal inti, modal inti utama, profil risiko, tingkat kesehatan bank, Basel, Otoritas Jasa Keuangan.

 

Downloads