First maturity assessment and allometric growth of skipjack tuna, Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758), landed at Ternate Island

Authors

  • Adi Noman Susanto Universitas Khairun, Ternate
  • Lawrence J.L Lumingas Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Jl. Kampus Unsrat Bahu, Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35800/jasm.2.2.2014.12396

Keywords:

Katsuwonus pelamis, length at first sexual maturity, allometric growth

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Pendugaan pertama matang kelamin dan pertumbuhan alometri ikan cakalang, Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758), yang didaratkan di Pulau Ternate

 

Skipjack tuna, Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758), is a very important species for Indonesian fisheries.  A total of 462 specimens (254 males and 208 females) collected from fish landings in Ternate Island from November 2013 to April 2014 were used to estimate length at first sexual maturity, length-weight relationship, and length-head circumference relationship. The length at first sexual maturity (FL50) was 489.68 mm. The length-weight relationship equations were  W = 0.0001*FL2.7232 for males and W = 0.0002*FL2.6595 for females, respectively. Student’s t-test indicated significant deviation of ‘b’ from ‘3’ towards negative allometric growth (p< 0.05).  The length-head circumference relationship equations were HC = 0.5453*FL1.0263for males and HC = 0.6519*FL0.9985for females, respectively. Student’s t-test indicated no significant deviation of ‘b’ from ‘1’ towards isometric growth (p> 0.05).  Analysis of covariance showed that there was no significant difference between sexes (p> 0.05) for both relationships. Hence, a common length-weight relationship and a common length-head circumference relationship can be derived using pooled data of both sexes.

 

Ikan cakalang, Katsuwonus pelamis (Linnaeus, 1758) merupakan  spesies yang sangat penting untuk perikanan Indonesia.  Sejumlah 462 spesimen (254 jantan dan 208 betina) ikan cakalang yang diperoleh dari ikan yang didaratkan di Pulau Ternate, selama periode November 2013 sampai April 2014 telah digunakan untuk menduga panjang matang kelamin pertama, hubungan panjang-berat, dan hubungan panjang-keliling lingkar kepala. Panjang pada saat matang kelamin pertama (PC50) adalah  489,68 mm. Persamaan hubungan panjang-berat diperoleh BT = 0,0001*PC2,7232 untuk jantan dan BT = 0,0002*PC2,6595 untuk betina. Hasil uji-t Student menunjukkan penyimpangan yang nyata ‘b’ dari ‘3’ cenderung ke arah pertumbuhan alometrik negatif (p < 0,05).   Persamaan hubungan panjang-keliling lingkar kepala diperoleh LK = 0,5453*PC1,0263 untuk jantan dan LK = 0,6519*PC0,9985 untuk betina. Hasil uji-t Student menunjukkan deviasi yang tidak nyata nilai ‘b’ dari ‘1’ yang cenderung ke arah pertumbuhan isometrik (p > 0,05).   Analisis kovarians menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata antara jantan dan betina (p > 0,05) untuk kedua hubungan tersebut di atas. Oleh karena itu, suatu hubungan panjang-berat umum dan suatu hubungan panjang-lingkar kepala umum dapat dibuat dengan menggunakan data gabungan kedua jenis kelamin.

References

ANONIMOUS (2014) Buku Statistik Tangkap 2008-2013 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara. Sofifi.

COLLETE, B.B. and NAUEN, C.E. (1983) FAO species catalogue. Scrombrids of the world: an annotated and illustrated catalogue of tunas, mackerels, bonitos and related species known to date. FAO Fish. Synop. FAO Rome, 125 (2), 137 p.

EFFENDIE, M.I. (1979) Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dewi Sri.

EFFENDIE, M.I. (2002) Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

HUXLEY, J.S. (1932) Problems of relative growth. New York: Lincoln Mac Veagh-The Dial Press.

JAMAL, M., SONDITA, M.F.A., HALUAN, J., and WIRYAWAN, B. (2011) Pemanfaatan data biologi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dalam rangka pengelolaan perikanan bertanggung jawab di perairan teluk bone. Jurnal Natur Indonesia. 14 (1), pp.107-113.

KING, M. (1995) Fisheriesw Biology, Assessment and Management. Oxford: Fishing News Books.

MANIK, N. (2007) Beberapa aspek biologi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di perairan sekitar Pulau Seram Selatan dan Pulau Nusa Laut. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 33, pp. 17-25.

MATSUMOTO, W.M., SKILLMAN, R.A., and DIZON, A.E. (1984) Synopsis of biological data on skipjack tuna, Katsuwonus pelamis. NOAA technical report. FAO Fisheries Synopsis, No. 136.

NAJAMUDDIN, MALLAWA, A., BUDIMAWAN, and INDAR, M.Y.N. (2004) Pendugaan ukuran pertama kali matang gonad ikan layang deles (Decapterus macrosoma Bleeker). Jurnal Sains dan Teknologi, 4 (1), pp. 1-8.

SCHAEFER, K.M. (1995) Assessment of skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) spawning activity in the eastern Pacific Ocean. Inter-Am. Trop. Tuna Comm., Fishery Bull., 99 (2), pp. 343–350.

SCHERRER, B. (1984) Biostatistique. Chicoutimi: Gaetan Morin.

SUMADHIHARGA, K and HUKOM, F.D. (1989) Hubungan panjang-berat, makanan dan reproduksi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Laut Banda. LIPI Ambon. Perairan Maluku dan Sekitarnya, pp. 13-23.

UDUPA, K.S. (1986) Statistical methods of estimating the size at first maturity in fishes. Fishbyte, 4 (2), pp. 8-10.

WILD, A. and HAMPTON, J. (1994) A review of the biology and fisheries for skipjack tuna, Katsuwonus pelamis, in the Pacific Ocean. In: Interaction of Pacific tuna fisheries. Available from: http://fao.org/docrep/005/t18 17e01.htm.

WOUTHUYZEN, S., PERISTIWADY, T., MANIK, N., DJOKO, D.E., and HUKOM, F.D. (1990) Makanan dan aspek reproduksi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di Laut Banda, suatu studi perbandingan. LIPI. Ambon. Perairan Maluku dan Sekitarnya, pp. 1-10.

ZHU, G.P., DAI, X.J., SONG, L.M., and XU, L.X. (2011) Size at sexual maturity of bigeye tuna Thunnus obesus (Perciformes: Srombridae) in the tropical waters: a comparative analysis. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, 11, pp. 149-156.

Downloads

Published

2014-10-01

Issue

Section

Articles