USE OF PLANT-BASED PESTICIDES CYMBOPOGON NARDUS AND MIMOSA PUDICA TO CONTROL RICE PESTS

Authors

  • Inri Wowor Sam Ratulangi University
  • Christina L. Salaki Sam Ratulangi University
  • Jimmy Rimbing Sam Ratulangi University

DOI:

https://doi.org/10.35791/jat.v3i1.38816

Keywords:

Cymbopogon Nardus, Mimosa invisa, pesticides, vegetable extracts

Abstract

This study aims to determine the effect of using extracts of Cymbopogon Nardus L. and Mimosa Pudica extracts as controlling pests of rice plants. The results of the study showed that the use of extracts of Cymbopogon Nardus and Mimosa pudica was able to cause mortality, especially for the pest Leptocorisa acuta on rice plants. The chemical content of Cymbopogon Nardus is in the form of citronella essential oil consisting of siral compounds, citronella, geraniol, mirsena, nerol, farnesol methyl heptanol, and dipentene. The largest content is citronella, which is 35%, and geraniol, which is 34-40%.

The chemical content of Mimosa pudica is in the form of a secondary metabolite called mimosin, as well as pipecholinic acid, tannins, alkaloids, saponins, triterpenoids, sterols, polyphenols and flavonoids. The presence of this chemical content underlies the use of M. invisa weed as a vegetable pesticide.

Keywords: Cymbopogon Nardus, Mimosa invisa, pesticides, vegetable extracts

Abstrak

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan ekstrak ekstrak Cymbopogon Nardus L. dan  Mimosa Pudica sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman padi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemanfaatan ekstrak Cymbopogon Nardus dan Mimosa pudica mampu terjadi mortalitas, khususnya pada hama Leptocorisa acuta pada tanaman padi. Kandungan bahan kimia Cymbopogon Nardus ini berupa minyak atsiri serai wangi terdiri dari senyawa siral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farmesol methyl heptenol, dan dipentena. Kandungan yang paling besar adalah sitronela yaitu 35% dan geraniol sebesar 34-40%.

Kandungan bahan kimia Mimosa pudica berupa metabolit sekunder yang disebut mimosin, serta asam pipekolinat, tannin, alkaloid, saponin, triterpenoid, sterol, polifenol dan flavonoid. Adanya kandungan bahan kimia inilah yang mmendasari pemanfaatkan gulma M. invisa sebagai pestisida nabati.

Kata kunci: Cymbopogon Nardus, Mimosa invisa, pestisida, ekstrak nabati.

References

[BBPTP] Balai Besar Peneltian Tanaman Padi. 2015. Info.@litbang.pertanian.go.id

[Kementan] Kementerian Pertanian. 2017. Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2017. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Jakarta. 133 hlm

Achmad Djunaedy. 2009. Biopestisida Sebagai Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang Ramah Lingkungan. Jurnal Fakultas Pertanian UNIJOYO.pdf

Anonim, 2022. Pemanfaatan minyak atsiri serai wangi untuk pengendalikan hama pada tanaman hortoikultura. BLITBU TROPIKA. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.

Andoko A. 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Jakarta : Penebar Swadaya

Andoko, A, 2008. Budidaya padi secara organik. Penebar swadayah Jakarta.

Arifin, M. N. 2014. Pengaruh Ekstrak n-Heksan Serai Wangi Cymbopogon nardur (L.) Randle Pada Berbagai Konsentrasi Terhadap Periode Menghisap Darah dari Nyamuk Aedes aegypti. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanudin Makasar.

Anwar A, Nugraha, Nasution A dan Amaranti R. 2016. Teknologi Penyulingan Minyak Sereh Wangi Skala Kecil dan Menengah di Jawa Barat. Teknoin. 22(9): 664-672.

Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2015. Hama Walang Sangit pada Pertanaman Padi.

Bota, W., Martosupono, M., dan Rononuwu, F. 2015. Potensi Senyawa Minyak Sereh Wangi (Citronella oil) Dari Tumbuhan Cymbopogon nardus L. Sebagai Agen Antibakteri. Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2015.

Dalimartha S. 2008. 1001 Resep Herbal. Penebar Swadaya : Jakarta. Hal 56-57

Djunaedy, A. (2009). Biopestisida sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman (OPT) yang ramah lingkungan. Embryo, 6(1), 88-95.

Dono, D., Natawigena, W. D., & Majid, M. G. (2012). Bioactivity of methanolic seed extract of Barringtonia asiatica L. (Kurz) (Lecythidaceae) on biological characters of Spodoptera litura (Fabricius) (Lepidoptera: Noctuidae). Int Res J Agric Sci Soil Sci, 2, 469-475.

Effendi T.A.,R. Septiadi, A. Salim dan A, Mazid. 2010. Entomopathogenic Fungsi From The Lowland Soil Of South Sumatera Selatan And Their Potential As Biocontrol Agenis Of Stink Bugs (Leptocorisa Oratorius (F). J HPT Tropica.

Glio, M. T. 2017. Membuat Pestisida Nabati untuk Hidroponik, Akuaponik, Vertikultur dan Sayuran Organik. Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.

Harahap, I.S. dan Tjahjono, B. 2003. Pengendalian Hama dan Penyakit Padi. Penebar Swadaya, Bogor.

Idris H, Nurmansyah. 2017. Pestisida Nabati Minyak Kayu Manis dan Serai Wangi untuk Pengendalian Hama Penggulung Daun Nilam Pachystultalis. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 28 (2) 2017 :163-170.

Isman, M. B. 2008. Perspective Botanical Insecticides: for Richer, for Poorer. Pest Management Science. 64:8-11.

Kalabharathi, H.L., Shruthi S. L., Vaibhavi P. S., Pushpa V. H., Satish A. M. and

M. Sibgatullah. 2015. Diuretic Activity of Ethanolic Root Extract of Mimosa pudica in Albino Rats. Journal of Clinical and Diagnostic Research. 9(12):5-7.

Kalshoven, L.G.E. 1981. The pest of crop in Indonesia. Ressived and Translated by vender laan. Ichtiar baru, Jakarta.

Kartoharjono, A., Denan, K., Tatang, S., 2009, Hama Padi Potensial dan Pengendaliannya, Balai Besar Penelitian Padi, (416-422).

KTNA Jombang. 2013. Pengendalian Walang Sangit. KTNA Jombang. Jombang.

Makarim, A. Karim., dan E. Suhartatik. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. Balai Besarr Penelitian Tanaman Padi. Sukabumi.Subang. Pertanaman Padi.

Purwono dan Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta. 139 hal.

Rahmawati, R., 2012, Cepat dan Tepat Berantas Hama dan Penyakit Tanaman, Pustaka Baru Press, Yogyakarta.

Santi, S., 2011, Senyawa anti makan Triterpenoid Aldehid dalam Biji Sirsak (Annona muricata L.) Jurnal Kimia, 5 (2)

Setyaningrum, Y. 2007. Serai wangi (Andropogon nardus) sebagai Insektisida Pembasmi Aedes aegypti Semua Stadium. UniversitasMuhammadiyah Malang: Malang.

Susanto, U., A. A. Daradjat, dan B, Suprihatno, 2003. Perkembangan Pemuliaan Padi Sawah Di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian.

Syakir, M. 2011. Status Penelitian Pestisida Nabati. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan. Badan Litbang Pertanian. Dalam Seminar Nasional Pestisida Nabati IV pada 15 Oktober 2011. Jakarta. 9-18 hal.

Thamrin, M., S. Asikin dan M. Wilis. 2013. Tumbuhan Kirinyu Chromolaena odorata (L) (Asteraceae: Asterales) sebagai Insektisida Nabati untuk Mengendalikan Ulat Grayak Spodoptera litura. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa. Banjarbaru.

Tomar, R. S., V. Shrivastava and S. Kaushik. 2014. In Vitro Efficacy of Methanolic Extract of Mimosa pudica Against Selected Micro-organisms for Its Broad Spectrum Antimicrobial Activity. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences. 3(4):780-784.

Wiratno, Siswanto dan IM Trisawa. (2014). Pestisida Nabati: Perkembangan, Formulasi, dan Percepatan Pemanfaatannya. Jurnal badan Penelitian dan Pengambangan pertanian.

Yunus, B. 2015. Populasi Hama Utama Pada Tanaman Padi. [Skripsi]. Makasar.

Fakultas Pertanian. Universitas Hasanuddin.

Yusniwati., Anwar. A., dan Karmaita. Y. 2016. Pengujian Beberapa Varietas Sereh Wangi Di Lahan Kritis Akibat Pertumbuhan Iklim. Proceeding Seminar Nasional Peragi 2016.

Downloads

Published

2022-05-27

How to Cite

Wowor, I., Salaki, C. L., & Rimbing, J. (2022). USE OF PLANT-BASED PESTICIDES CYMBOPOGON NARDUS AND MIMOSA PUDICA TO CONTROL RICE PESTS. Jurnal Agroekoteknologi Terapan, 3(1), 27–36. https://doi.org/10.35791/jat.v3i1.38816