Analisa Hubungan Kinerja Simpang Bersinyal Dengan Konsumsi Bahan Bakar (Studi Kasus: Simpang Jl. A. A. Maramis – Jl. Ringroad II)

Authors

  • Theodora Paulina Sinambela
  • Meike Kumaat
  • Sisca V. Pandey

Abstract

Persimpangan Jalan A.A Maramis - Jalan Ringroad II yang berlokasi di wilayah kecamatan Mapanget kota Manado adalah persimpangan sebidang dengan 4 (empat) lengan/pendekat. Persimpangan ini dilengkapi dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) untuk meminimalisir terjadinya konflik lalu lintas serta optimalisasi kinerja persimpangan. Pembangunan wilayah permukiman penduduk (wilayah kecamatan Mapanget) yang sangat cepat serta posisi strategis wilayah sekitar persimpangan untuk menjadi area bisnis mengakibatkan pertumbuhan volume arus lalu lintas yang signifikan, sementara ukuran dan dimensi geometrik persimpangan tidak mengalami perubahan. Peningkatan volume arus lalu lintas pada persimpangan akan mengakibatkan tundaan yang semakin besar. Tundaan yang semakin besar mengindikasikan kinerja persimpangan semakin menurun. Penelitian dilakukan untuk menganalisa kinerja persimpangan bersinyal melalui parameter derajat kejenuhan dan tundaan serta hubungannya dengan konsumsi bahan bakar minyak. Derajat kejenuhan adalah merupakan rasio arus lalu lintas terhadap kapasitas dan tundaan adalah waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melewati suatu persimpangan dibandingkan dengan tanpa persimpangan. Tambahan waktu tempuh kendaraan akibat tundaan akan membutuhkan tambahan bahan bakar minyak sebagai sumber energi.  Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) digunakan untuk menentukan kinerja persimpangan melalui parameter derajat kejenuhan dan tundaan, serta penentuan konsumsi bahan bakar minyak dengan penekatan formula LAPI-ITB tahun 1996 yang telah dikonversi pada satuan mobil penumpang oleh Isnaeni 2003. Kinerja persimpangan Jalan A.A Maramis - Jalan Ringroad II hasil penelitian menunjukkan Derajat Kejenuhan 0.837 dan tundaan rata-rata persimpangan sebesar 29.345 det/smp, dengan kinerja persimpangan berada pada kategori D (kurang) serta tambahan konsumsi bahan bakar minyak rata-rata persimpangan sebesar 32.979 liter/persimpangan-jam.

Kata kunci – bahan bakar minyak, persimpangan, tundaan

Downloads

Published

2021-10-22

Issue

Section

Articles