KONFLIK ANTARKAMPUNG DI WILAYAH TOMPASO BARU KABUPATEN MINAHASA SELATAN PROPINSI SULAWESI UTARA Sumber, Pemicu dan Pihak-pihak yang Terlibat dalam Konflik
Abstract
Abstrak : Penelitian ini berangkat dari permasalahan yaitu: (1) apakah yang menjadi sumber persoalan
yang melatari konflik antarkampung di wilayah Tompaso Baru? (2) faktor-faktor apakah yang menjadi
pemicu konflik antarkapung di wilayah Tompaso baru? Dan (3) Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam
konflik antarkampung di wilayah Tompaso Baru?
Studi ini akan dilaksanakan di wilayah Tompaso Baru (Kecamatan Tompaso Baru dan Kecamatan
Maesaan), Kabupaten Minahasa Selatan, dan menjadikan rumah tangga sebagai responden. Adapun jenis
studi dan teknik pengumpulan data yang diterapkan untuk penelitian ini, yaitu: community studies,
formal/informal leaders studies, kajian dokumenter, dan kajian historis
Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Sumber konflik di wilayah Tompaso Baru tebatas
persoalan pemuda dan atau kelompok pemuda seperti: perilaku membuat keonaran di desa lain, pencurian,
percecokan atau adu mulut, bersenggolan ketika berpapasan, kalah dalam perkelahian, dan dendam pribadi;
(2) fenomena konflik di wilayah Tompaso Baru umunya dipicu oleh tindakan-tindakan seperti: adanya
ejekan dari satu pihak ke pihak tertentu ketika perpasanan, bersenggolan dengan pihak tertentu, membuat
keonaran di lokasi tertentu guna memancing emosi pihak-pihak tertentu, mabuk di tempat umum; dan (3)
konflik antarkampung di wilayah Tompaso Baru tidak terbatas melibatkan kelompok pemuda, tetapi pada
kasus-kasus tertentu melibatkan pula mereka yang sudah tergolong bukan pemuda lagi karena sudah
berumur di atas 40 tahun.
Kata kunci: konflik antarkampung, konflik sosial, kekerasan kolektif.
yang melatari konflik antarkampung di wilayah Tompaso Baru? (2) faktor-faktor apakah yang menjadi
pemicu konflik antarkapung di wilayah Tompaso baru? Dan (3) Siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam
konflik antarkampung di wilayah Tompaso Baru?
Studi ini akan dilaksanakan di wilayah Tompaso Baru (Kecamatan Tompaso Baru dan Kecamatan
Maesaan), Kabupaten Minahasa Selatan, dan menjadikan rumah tangga sebagai responden. Adapun jenis
studi dan teknik pengumpulan data yang diterapkan untuk penelitian ini, yaitu: community studies,
formal/informal leaders studies, kajian dokumenter, dan kajian historis
Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Sumber konflik di wilayah Tompaso Baru tebatas
persoalan pemuda dan atau kelompok pemuda seperti: perilaku membuat keonaran di desa lain, pencurian,
percecokan atau adu mulut, bersenggolan ketika berpapasan, kalah dalam perkelahian, dan dendam pribadi;
(2) fenomena konflik di wilayah Tompaso Baru umunya dipicu oleh tindakan-tindakan seperti: adanya
ejekan dari satu pihak ke pihak tertentu ketika perpasanan, bersenggolan dengan pihak tertentu, membuat
keonaran di lokasi tertentu guna memancing emosi pihak-pihak tertentu, mabuk di tempat umum; dan (3)
konflik antarkampung di wilayah Tompaso Baru tidak terbatas melibatkan kelompok pemuda, tetapi pada
kasus-kasus tertentu melibatkan pula mereka yang sudah tergolong bukan pemuda lagi karena sudah
berumur di atas 40 tahun.
Kata kunci: konflik antarkampung, konflik sosial, kekerasan kolektif.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Diterbitkan oleh :
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi Manado
Editorial Office :
Jl. Kampus Unsrat Bahu, Malalayang - Manado 95115
Phone: +6281295145441