Analisis Habitat Gastropoda pada Ekosistem Lamun di Perairan Pulau Semujur, Bangka Belitung

Hajrul Nurtami Dinata, Henri Henri, Wahyu Adi

Abstract


Lamun merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki rhizoma daun dan akar sejati yang dapat hidup terendam di dalam air laut. Gastropoda merupakan anggota moluska, dimana sebagian besar memiliki tubuh yang dilindungi oleh cangkang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan dan pola sebaran gastropoda pada ekosistem padang lamun pesisir Pulau Semujur Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung. Penelitian ini dilaksanakan pada perairan Pulau Semujur Kabupaten Bangka Tengah dengan empat titik arah mata angin sekitar Pulau Semujur. Penelitian ini menggunakan metode transek kuadrat. Berdasarkan hasil penelitian gastropoda yang ditemukan sbanyak 9 famili dengan 19 spesies dan total seluruh individu sebanyak 1183 individu. Jenis gastropoda yang memiliki jumlah individu terbanyak adalah Cerithium traillii yang berjumlah 137 individu. Indeks keanekaragaman gastropoda di Pulau Semujur termasuk dalam kategori sedang. Pola sebaran gastropoda secara keseluruhan dengan kategori mengelompok. Jumlah spesies dan jumlah individu makroalga dipengaruhi oleh parameter fisik-kimia perairan yang meliputi kecepatan arus, suhu air dan salinitas. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keanekaragaman gastropoda dengan padang lamun saling berhubungan dan dapat dipengaruhi oleh faktor fisika kimia lingkungan tersebut.

Kata kunci: Gastropoda; keanekaragaman; lamun; pola sebaran; Pulau Semujur

Analysis of Gastropod Habitat in Seagrass Ecosystems in the Waters of Semujur Island, Bangka Belitung

ABSTRACT

Seagrass are flowering plants (Angiospermae) which has rhizoma leaves and true roots that can live submerged in sea water. Gastropods are members of mollusks, which the most body parts are protected by shell. This study aim is to analyze the abundance and distribution patterns of gastropods in the seagrass ecosystem of the coast of Semujur Island, Central Bangka Regency, Bangka Belitung. This research was conducted located in Semujur Island, Central Bangka Regency, four winds points of compass around the island. Quadratic transect method is used for this research. Based on the results of research found 9 families with 19 species and a total of 1183 individuals gastropods. Cerithium traillii (Sowerby II, 1855) is the highest number individuals founded which amount up to 137 individuals. Gastropod diversity index in Semujur Island is included to the medium category. Overall distribution pattern of gastropods with clustered categories The number of species and individual macroalgae are affected by the physical-chemical parameters of waters which include stream speed, temperature and pH. The results of this study prove that the diversity of gastropods with seagrass beds is interconncted and can be related by physical and chemical environmental factors.

Keywords: Distribution pattern; diversity; gastropods; seagrass; Semujur Island


Full Text:

PDF

References


Akhrianti, I., Bengen, D.G. & Setyobudiandi, I. 2014. Distribusi Spasial Dan Preferensi Habitat Bivalvia di Pesisir Perairan Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 6(1): 171–186.

Alita, A., Henri, H., Lingga, R., Sonia, A., Fitri, G., Irawati, Putri, S.G. & Salsabila, A. 2021. Keanekaragaman Bivalvia dan Gastropoda di Pulau Nangka Kabupaten Bangka Tengah. Ekotonia: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi dan Mikrobiologi, 06(1): 23–34.

Arbi, U.Y. 2009. Gastropoda dan Pelecypoda di Perairan Pelabuhan Gresik, Jawa Timur. Berkala Ilmiah Biologi, 8(1):1-8.

Cappenberg, H.A.W. & Wulandari, D.A. 2019. Struktur Komunitas Moluska Di Padang Lamun Perairan Pulau Belitung Provinsi Bangka Belitung. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(3): 735–750. https://doi.org/10.29244/ jitkt.v11i3.26133.

Gholizadeh, M.H., Melesse, A.M. & Reddi, L. 2016. A comprehensive review on water quality parameters estimation using remote sensing techniques. Sensors (Switzerland), 16(8): 1–43. https://doi.org/10.3390/s16081298.

Herawati, P., Barus, T.A. & Wahyuningsih, H. 2017. Keanekaragaman Makrozoo-bentos dan Hubungannya dengan Penutupan Padang Lamun (Seagrass) di Perairan Mandailing Natal Sumatera Utara. Jurnal Biosains, 3(2): 66–72. https://doi.org/10.24114/jbio.v3i2.7434.

Hernawan, U.E., Sjafrie. N.D.M., Supriyadi I.H., Suyarso, Marindah, M.Y., Anggraini K. & Rahmat. 2017. Status padang lamun Indonesia 2017. Pusat Penelitian Oseanografi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.

Hitalessy, R.B., Leksono, A.S. & Herawati, E.Y. 2015. Struktur Komunitas dan Asosiasi Gastropoda Dengan Tumbuhan Lamun di Perairan Pesisir Lamongan Jawa Timur. J-PAL: Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari, 6(1): 64–73. https://jpal.ub.ac.id/index.php/ jpal/article/view/183.

Jalaludin, M., Octaviyani, I.N., Putri, A.N.P, Octaviyani, W. & Aldiansyah, I. 2020. Padang Lamun sebagai Ekosistem Penunjang Kehidupan Biota Laut di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Indonesia. Jurnal Geografi Gea, 20(1): 44–53. https://doi.org/10.17509/gea. v2490i1.227.

Latuconsina, H. 2013. Asosiasi Gastropoda pada Habitat Lamun Berbeda di Perairan Pulau Osi Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat. Torani: Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan, 23(2): 67–78.

Melay, S., Tuapattinaya, P. & Sangadji, F. 2015. Kajian Faktor Lingkungan dan Identifikasi Filum Mollusca, Filum Echinodermata di Ekosistem Padang Lamun Perairan Pantai Negeri Tulehu Kabupaten Maluku Tengah. BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan dan Terapan, 1(2): 117–125. https://doi.org/10.30598/biopendixvol1issue2page117-125.

Mudjiono. 2007. Sebaran dan Kelimpahan Komunitas Fauna Moluska di Se-kitar Perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. dalam: Aziz et al. (Eds.). Sumberdaya Laut dan Lingkungan Bangka Belitung 2003-2007. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Mutsuda, H., Rahmawati, S., Taniguchi, N., Nakashima, T. & Doi, Y. 2019. Harvesting ocean energy with a small-scale tidal-current turbine and fish aggregating device in the Indonesian Archipelagos. Sustainable Energy Technologies and Assessments, 35: 160–171. https://doi.org/10.1016/j.seta.2019. 07.001.

Persulessy, M. & Arini, I. 2019. Keanekaragaman Jenis dan Kepadatan Gastropoda di Berbagai Substrat Berkarang di Perairan Pantai Tihunitu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah. Biopendix: Jurnal Biologi, Pendidikan dan Terapan, 5(1): 45–52. https://doi.org/10.30598/ biopendixvol5issue1page45-52.

Poedjirahajoe, E., Mahayani, N.P.D., Sidharta, B.R. & Salamuddin, M. 2013. Tutupan Lamun dan Kondisi Ekosistemnya di Kawasan Pesisir Madasanger, Jelenga, dan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 5(1): 36–46.

Purba, H.E., Djuwito & Haeruddin. 2015. Distribusi dan Keanekaragaman Makrozoobentos pada Lahan Pengembangan Konservasi Mangrove di Desa Timbul Sloko Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 4(4): 57–65.

Purnawan, S. & Setiawan, I. 2012. Studi sebaran sedimen berdasarkan ukuran butir di perairan Kuala Gigieng, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Depik Jurnal, 1(1): 31–36.

Rahman, A.A., Nur, A.I. & Ramli, M. 2016. Studi laju pertumbuhan lamun (Enhalus acoroides) di perairan pantai Desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Sapa Laut, 1(1): 10–16.

Rizkya, S., Rudiyanti, S. & Muskananfola, M.R. 2012. Studi Kelimpahan Gastropoda (Lambis sp.) pada Daerah Makroalga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Journal of Management of Aquatic Resources, 1(1): 1–7.

Saripantung, G.L., Tamanampo, J.F. & Manu, G. 2013. Struktur Komunitas Gastropoda di Hamparan Lamun Daerah Intertidal Kelurahan Tongkeina Kota Manado. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3): 102–108.

Sianu, N.E., Sahami, F.M. & Kasim, F. 2014. Keanekaragaman dan Asosiasi Gastropoda dengan Ekosistem Lamun di Perairan Teluk Tomini. Nikè:Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 2(4): 156–163. http://ejurnal.ung.ac.id/index. php/nike/article/view/1272.

Supratman, O., Sudiyar, S. & Farhaby, A.M. 2019. Kepadatan dan Pola Sebaran Bivalvia Pada Ekosistem Padang Lamun di Perairan Pulau Semujur, Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Biosains, 5(1): 14–22. https://doi.org/10.24114/jbio. v5i1.11862.

Supratman, O. & Syamsudin, T.S. 2018. Karakteristik Habitat Siput Gonggong (Strombus turturella) di Ekosistem Padang Lamun. Jurnal Kelautan Tropis, 21(2): 81–90. https://doi.org/10.14710 /jkt.v21i2.2969.

Tangke, U. 2010. Ekosistem padang lamun (Manfaat, Fungsi dan Rehabilitasi). Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 3(1): 9–29. https://doi.org/10.29239/ j.agrikan.3.1.9-29.

Ulmaula, Z., Purnawan, S. & Sarong, M.A. 2016. Keanekaragaman Gastropoda dan Bivalvia Bedasarkan Karateristik Sedimen daerah intertidal Kawasan Pantai Ujong Pancu Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Dan Perikanan Unsyiah, 1(1): 124–134.

Wiseli, R. 2017. Strategi Pengelolaan Duyung (Dugong dugon) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Akuatik Jurnal Sumberdaya Perairan, 11(1): 67–70.

Yunitha, A., Wardiatno, Y. & Yulianda, F. 2014. Diameter Substrat dan Jenis Lamun di Pesisir Bahoi Minahasa Utara: Sebuah Analisis Korelasi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(3): 130–135.




DOI: https://doi.org/10.35799/jis.v22i1.37694

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

         

      

My Visitors:

COPYRIGHT NOTICE: Copyright Holder in Jurnal Ilmias Sains is The Author

LICENSE: (CC-BY-NC)