Pengaruh perbedaan umpan bubu kerucut terhadap hasil tangkapan rajungan di Perairan Teluk Manado, Kota Manado (The effect of different bait of trap on swimming crab catches in the waters of Manado Bay, Manado City)

Reynold Damula, Ivor L. Labaro, Fransisco P. T. Pangalila

Abstract


ABSTRACT

The development of fishing technology (especially fish, mangrove crabs and swimming crabs), is emphasized more on environmentally friendly fishing gear, with expectations of utilizing fisheries resources in a sustainable.  The use of the right bait, is expected to increase the capture capability of the trap; but scientific information like this is not yet widely available.  In addition, the size of the catch of the swimming crab by fishermen is not known with certainty, whether the size (legal size) is appropriate or not as set in Permen KP nomor 1 tahun 2015. This research aims to study the effect type of bait on swimming crab catches, as well as evaluate the size of the catch.  This research was carried out based on experimental methods, and data collection techniques were carried out by operating 6 units of traps for 20 trips.  Three units of trap used scad mackerel bait, while three units used chicken intestine bait.  The operation of traps is carried out in 2 locations, namely Malalayang and Tumumpa waters, each of 10 trips. The total catches were 102 swimming crabs, consisting of 65 individuals caught in the traps of scad mackerel bait and 37 individuals caught in the chicken intestine bait.  The results of the t-test analysis showed that the use of scad mackerel bait and chicken intestine in traps gave the catches of the crab very significantly different, where the bait scad mackerel gives a better catch than the chicken intestine.  The size of the crab catches almost all met the permissible requirements of 98 (94%) both carapace and weight.

Keywords: swimming crab, carapace size, trap baits, chicken intestines

 

ABSTRAK

Pengembangan teknologi penangkapan ikan (khususnya ikan, kepiting bakau dan rajungan), lebih di tekankan pada alat tangkap ikan yang ramah lingkungan, dengan harapan dapat memanfaatkan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan.  Penggunaan umpan yang tepat, diduga dapat meningkatkan kemampuan tangkap dari alat tangkap bubu; namun informasi ilmiah seperti ini,  belum banyak tersedia.  Selain itu ukuran hasil tangkapan rajungan oleh nelayan belum diketahui secara pasti, apakah ukurannya (legal size) sesuai atau tidak seperti yang diatur dalam Permen KP nomor 1 tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan ranjungan, serta mengevaluasi ukuran hasil tangkapan. Penelitian ini dikerjakan berdasarkan metode eksperimental, dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengoperasikan 6 unit bubu kerucut masing-masing 3 unit bubu menggunakan umpan ikan layang, sedangkan  3 unit bubu lainnya menggunakan umpan usus ayam. Pengoperasian bubu kerucut dilakukan pada 2 lokasi yaitu di perairan Malalayang dan Tumumpa, masing-masing 10 trip. Total hasil tangkapan sebanyak 102 ekor, yang terdiri dari 65 ekor tertangkap pada bubu umpan ikan layang  dan 37 ekor tertangkap pada bubu umpan usus ayam. Hasil analisis uji t menunjukan bahwa penggunaan umpan ikan layang dan usus ayam pada bubu kerucut memberikan hasil tangkapan rajungan yang sangat berbeda nyata, dimana umpan ikan layang memberikan hasil tangkapan rajungan lebih baik daripada umpan usus ayam. Ukuran hasil tangkapan rajungan hampir semuanya memenuhi persyaratan yang diperbolehkan yaitu 98 ekor (94 %) baik ukuran karapaks maupun berat.

Kata-kata kunci:  ranjungan, ukuran karapas, umpan bubu, usus ayam


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.3.2.2018.21430

Refbacks

  • There are currently no refbacks.