Studi Jangkauan Penetrasi Cahaya Lampu Led Dalam Air Di Perairan Selat Lembeh

Christian Risky Pandeirot, Lefrand Manoppo, Ivor Lembondorong Labaro, Meta Sonja Sompie, Frangky Erens Kaparang, Arman Thamin, Revols D. Ch. Pamikiran

Abstract


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 (dua) di dunia dengan panjang 99.093 km(DJPRL, 2018).Indonesia memiliki wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang luas dan bermakna strategis sebagai pilar pembangunan ekonomi nasional. Selain memiliki nilai ekonomis, sumberdaya kelautan juga mempunyai nilai ekologis, di samping itu, kondisi geografis Indonesia terletak antara lautan Pasifik dan lautan Hindia (Hartono, 2013).

Penelitian ini dilakukan di perairan Selat Lembeh Desa Binuang Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung Melalui survey di atas bagan yang didasarkan pada metode deskriptif, dengan tujuan untuk mengetahui jangkauan penetrasi cahaya lampu LED dalam air di lokasi penempatan bagan, dan mendapatkan model matematis hubungan antara jarak dan perobahan kuat penetrasi cahaya untuk masing-masing warna lampu.

Pengambilan data dilakukan pada malam hari sekitar jam 20:00 WITA sampai dengan jam 21:00 WITA, dengan cara mengukur intensitas cahaya pada sumber cahaya dengan menggunakan luxmeter pada jarak-jarak jarak 0,5 meter, 1 meter, 1,5 meter, 2 meter, 2,5 meter, 3 meter, 3,5 meter, 4 meter, 4,5 meter, 5 meter, 5,5 meter, dan 6 meter dengan kedalaman 1 meter.

Jangkauan terbesar penetrasi cahaya lampu LED dalam air adalah cahaya lampu warna putih, kemudian diikuti oleh warna biru, warna hijau, dan warna merah. Hasil analisis hubungan antara jarak dan perubahan kuat penetrasi cahaya untuk masing-masing warna lampu adalah sebagai berikut : I = 52,46 . e- 1,70 (r)(putih), I = 56,27 .e– 2,08 (r) (biru), I = 57,63 .e- 2,28 (r) (hijau), dan I = 39,80 .e2,53 (r)(merah), yang berarti bahwa semakin bertambah jarak (r), maka intensitas cahaya akan semakin berkurang.

Keywords


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 (dua) di dunia dengan panjang 99.093 km(DJPRL, 2018).Indonesia memiliki wilayah laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang luas dan bermakna strategis sebagai pilar pembangun

Full Text:

PDF

References


Hartono (2013). Strategis Penangkapan Ikan. Institut perikanan Bogor.

Mulyawan et al. (2015). Pengaruh Perbedaan Cahaya Lampu Terhadap hasil tangkapan cumi-cumi pada bagan apung diperairan kabupaten suka bumi jawa barat. Jurnal perikanan kelautan.

Susanto (2017).Respons dan Adaptasi Ikan Teri Terhadap Lampu LED. Marine Fisheries

Sulaiman, Jaya, & Baskoro (2006). Studi Tingkah Laku Ikan pada Proses Penangkapan dengan Alat Bantu Cahaya: Suatu Pendekatan Akustik. Ilmu Kelautan.

Yulianto E. Sulkhani, A. Purbayanto. S.H. Wisudo, W. Mawardi., 2014. LampuLED Bawah Air Sebagai Alat Bantu Pemikat Ikan Pada Bagan Apung. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 5 No. 1. 83-93. IPB Bogor.

Sudirman, 2013. Mengenal Alat dan Metode Penangkapan Ikan. Rineka Cipta Jakarta.

Anonimous. 2006. Menangkap Ikan menggunakan Cahaya. http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2006-04-07-Menangkap-Ikan-Menggunakan-Cahaya.html.

Subani, W. 1972.Alat dan cara penangkapan ikan di indonesia. Jakarta : Lembaga Penelitian Perikanan Laut, 1972.

Mundro, 1974. Penangkapan Terhadap Tingkah Laku Ikan. Jakarta

Google earth., 2020. Binuang Bitung Sulawesi Utara. Copyright © 05 Desember 2020.

Sudirman dan, Mallawa. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Jakarta : Rineka Cipt Jakarta, 2004.

Purbayanto A, Riyanto M, Fitri ADP. 2010. Fisiologi dan Tingkah Laku Ikan pada Perikanan Tangkap. PT Penerbit IPB Press. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.v7i1.37455

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.