Studi tentang distribusi suhu dan salinitas pada lokasi penangkapan ikan layaran di Teluk Amurang

Kasim Kasim, Janny F. Polii, K. W.A. Masengi

Abstract


Perairan Teluk Amurang yang terletak di Kabupaten Minahasa Selatan, merupakan salah satu daerah perikanan yang potensial bagi masyarakat Sulawesi Utara.Nelayan melakukan penangkapan ikan hanya berdasarkan pengalaman untuk menentukan daerah penangkapan sehingga mereka memerlukan biaya yang besar dan waktu yang lama.Daerah penangkapan ikan layaran di perairan Teluk Amurang seyogianya dapat diketahui dengan memperhatikan parameter oseanografi, seperti suhu permukaan laut.Hal ini disebabkan karena setiap spesies ikan memiliki kisaran suhu tertentu yang sesuai dengan kebiasaan hidupnya yang dapat ditoleransi oleh tubuhnya sehingga dapat mempengaruhi penyebaran ikan di suatu perairan.Musim penangkapan ikan layaran di perairan Teluk Amurang masih belum pasti setiap tahunnya. Selain adanya tanda-tanda alami yang dapat diketahui oleh nelayan tentang  musim penangkapan , faktor oseanografi yaitu tentang distribusi suhu dan salinitas dilokasi penangkapan perlu diketahui.Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :1). Menentukan distribusi suhu dan salinitas pada lokasi penangkapan ikan layaran. 2). Menentukan distribusi suhu dan salinitas secara vertical dan horizontal sampai kedalaman 10 meter pada lokasi penangkapan ikan layaran. Ada beberapa titik di perairan Teluk Amurang yang merupakan lokasi penangkapan ikan layaran.Lokasi ini sudah diketahui oleh masyarakat nelayan secara turun temurun. Musim penangkapan ikan layaran dapat diketahui dengan adanya tanda-tanda diantaranya  keberadaanjenis ikan untuk umpan yaitu ikan peda cina (moon fish). Penelitian tentang studi distribusi suhu dan salinitas ini di laksanakan pada lima stasiun dan masing – masing stasiun ada lima titik lokasi penngkapan  yang ditentukan dengan koordinat. Ikan marlin mempunyai 3 jenis spesies, yaitu ikan marlin hitam, ikan marlin biru, dan ikan marlin loreng. Ikan ini memiliki nama lokal di beberapa daerah di Indonesia, seperti : Layaran, Setuhuk hitam , Meka, Setuhuk, Tumbuk dan Setuhuk. Masyarakat di sekitar teluk Amurang menyebut ikan ini dengan ikan layaran.Penangkapan ikan ini menggunakan alat tangkap tonda dan long line.Klasifikasi ikan layaran (Istiophorus sp.) (Saanin 1984) adalah sebagai berikut : Filum : Chordata , Sub filum : Vertebrata , Kelas : Pisces , Sub kelas : Teleostei , Ordo : Percomorphi, Sub ordo : Scombroidea , Famili : Istiophoridae  , Genus : Istiophorus , Spesies : Istiophorus platypterus. Profil suhu hasil pengukuran di perairan Teluk Amurang selama 5 hari secara umum memperlihatkan berkurangnya suhu dari kedalaman 1 sampai 10 meter tetapi tidak mengalami perubahan yamg signifikan.Nilai salinitas hasil pengukuran di perairan Teluk Amurang selama 5 hari secara umum memperlihatkan meningkatnya salinitas dari kedalaman 1 sampai 10 meter tetapi tidak mengalami perubahan yang besar. Nilai suhu terendah terdapat pada stasiun 5 di kedalaman 10 meter yaitu 30,33 °C dan suhu tertinggi terdapat pada stasiun 2 di kedalaman 1 meter yaitu 30,87 °C. Nilai salinitas terendah terdapat pada stasiun 1 di kedalaman 1 meter yaitu 36,54 ‰ dan salinitas tertinggi terdapat pada stasiun 4 dan 5 di kedalaman 10 meter yaitu 38,10 ‰.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.1.0.2014.6089

Refbacks

  • There are currently no refbacks.