Komposisi hasil tangkapan jaring insang dasar di perairan sekitar Desa Lopana Teluk Amurang

Amandus Burdam, Meta S. Sompie, Lefrand Manoppo

Abstract


Desa Lopana, merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Minahasa Selatan yang memiliki perairan laut yang relatif luas. Permukiman penduduk sebagian besar berada di pesisir pantai, sehingga kegiatan lebih banyak terfokus pada kegiatan yang berhubungan dengan  pemanfaatan sumberdaya perikanan. Pemanfaatan sumberdaya  perikanan yang ada masih bersifat tradisional, seperti pancing noru, pancing dasar, pancing ikan tindarung dan  jaring insang. Salah satu alat tangkap yang digunakan oleh masyarakat nelayan adalah jaring insang dasar (bottom gillnet) yang digunakan untuk ikan demersal, tetapi dapat juga tertangkap ikan pelagis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan jaring insang dasar berukuran  mata 1¾ inci dan 2 inci; mengikuti metode deskriptif yang didasarkan pada studi kasus. Total hasil tangkapan jaring insang dasar adalah 1339  ekor. Tangkapan jaring insang dasar ukuran mata 1 ¾ inci sebanyak 706 ekor yang terdiri dari 7 jenis; tetapi yang dominan adalah masua, Decapterus russeli (86,04%), gorara, Pentapodus bifasciatus (6,91%) dan kowong, Lutjanus rufolineatus (3,53%). Tangkapan jaring insang dasar ukuran mata 2 inci sebanyak 630 ekor yang terdiri dari 8 jenis; dan ikan dominan adalah masua, Decapterus russeli (88,89%), tude, Selaroides leptolepis 3,33% dan kowong, Latjanus rufolineanus (2,86%).

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.1.0.2014.6172

Refbacks

  • There are currently no refbacks.