Konflik Antara Serikat Pekerja dan Manager di PT Freeport di Kabupaten Mimika Provinsi Papua

Rendy ., Juliana Lumintang, Evie A.A. Suwu

Abstract


Konflik antara serikat pekerja dan Manager di PT Freepot seringkali menjadi sorotan baik di kalangan masyarakat awam, lingkup area perusahan bahkan dunia. Konflik tersebut berlangsung selama 7 tahun dan selalu diwarnai dengan berbagai macam tindakan baik yang bersifat membangun dengan persamaan merubah sistem di dalam perusahaan baik dari segi,upah, jam kerja, jaminan sosial dengan prinsip K 3 : kesehatan dan keselamatan kerja ( safety First Principle) hak-hak pekerja,demi kesejahteraan pekerja dan kelangsungan hidup pekerja juga kelangsungan perusahaan, namun juga tak jarang berbagai tindakan intimidatif selalu nampak dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dari pihak managemen yang menjurus pada kriminalisasi terhadap ribuan pekerja yang tergabung di dalam serikat pekerja.
Singkatnya konflik ini berkembang dari adanya tuntutan sebelumnya oleh pekerja yang menunttut kesesuaian upah dan keadilan yang berorientasi pada kesejahteraan pekerja, dan keluarganya. Pekerja, selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, baik primer maupun sekunder, selain itu pekerja selalu berusaha untuk memperjuangakan apa yang mendasari kepentingan hidupya yakni pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan keluarganya maupun pribadi pekerja itu sendiri, serta jaminan sosial yang benar- benar menyentuh akar kehidupan sosial pekerja di mana pekerja itu dianggap sebagai manusia bukan alat, bukan hewan atau binatang.
Inilah yang mendasari pergerakan serikat pekerja untuk terus memperjuangakan hak-hak pekerja meski harus berkronfrontasi dengan manager (pihak managemen).
Pada akhirnya, ketika usaha -usaha yang dilakukan serikat pekerja itu menemui jalan buntu maka segenap anggota dan pengurus di dalam serikat secara eklusif akan melakukan mogok kerja sebagai jalan terakhir dalam upaya memperjuangkan kepentingan mereka namun ketika hal tersebut mendapat tanggapan negatif seperti pemutusan hubungan kerja secara sepihak oleh managemen maka disitulah pemantik peristiwa konflik berdampak jangka panjang dan bersifat radikal.
Kata Kunci : Konflik sosial dan pelanggaran Hak Asasi Manusia, Kapialisme

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.