PERAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ADAPTASI MAHASISWA ETNIK PAPUA DI UNIVERSITAS SAM RATULANGI
Abstract
Dalam prosesnya, komunikasi sering mengalami berbagai hambatan. Hambatan tersebut mulai dari perbedaan bahasa, aksen dan dialeg yang berbeda-beda antar daerah di Indonesia, yang dapat disebut sebagai komunikasi antarbudaya. Mahasiswa etnik Papua pesisir dan pegunungan dalam proses adaptasinya yang sedang menuntut ilmu di Universitas Sam Ratulangi mengalami sedikit masalah pada lingkungannya yang baru. Dimana dalam hal ini mereka sedikit mengalami kesulitan dalam proses adaptasi dengan etnik lain yang berada di Universitas Sam Ratulangi.
Adapun batasan yang dirumuskan pada penelitian kali ini adalah Bagaimana perbedaan proses adaptasi mahasiswa etnik Papua pesisir dan pegunungan dalam beradaptasi dengan etnik lainnya di Universitas Sam Ratulangi?
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori akomodasi komunikasi yang dikemukakan oleh Giles tahun 1973. Teori ini berpusat pada konsep-konsep konvergensi, divergensi, dan maintenans yang spesifik.
Dalam penelitian kali ini peneliti menemukan bahwa mahasiswa etnik Papua pesisir lebih cepat beradaptasi dibandingkan dengan mahasiswa etnik Papua pegunungan namun mereka kurang bisa mempertahankan budaya dari daerah asalnya dibandingkan dengan mahasiswa etnik Papua pegunungan. Bahasa Indonesia digunakan oleh mahasiswa etnik Papua pesisir dan pegunungan untuk mengurangi perbedaan komunikasi yang terjadi dengan mahasiswa lain di Universitas Sam Ratulangi kemudian mereka sama-sama menjaga agar hubungan komunikasi yang telah terjalin dapat berjalan dengan baik dan stabil.
Kata Kunci : Peran, Komunikasi Antar Budaya, Proses Adaptasi, Etnik Papua
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.