Stereotip Mahasiswa Etnik Minahasa Dalam Berkomunikasi Dengan Mahasiswa Etnik Sangihe
Abstract
Stereotip etnik Minahasa terhadap etnik Sangihe. Komunikasi antar budaya menekankan bahwa persepsi mempunyai peranan penting dalam menentukan kelangsungan sebuah hubungan. Stereotip merupakan salah satu nilai yang dapat menyebabkan salah kaprah, penilaian membabi buta ataupun tidak berdasar. Permasalahan di lingkungan kampus antara etnik Minahasa dan Sangihe, bahwa etnik Sangihe di stereotip dengan orang yang suka minum-minuman keras. Sering mengucapkan kata-kata makian. Dan yang paling sering dikatakan bahwa semua yang berasal dari etnik Sangihe di stereotip memiliki kulit hitam sehingga ketika ada yang berasal dari etnik Sangihe yang tidak berkulit hitam mereka tidak percaya bahwa individu tersebut berasal dari etnik Sangihe. stereotip positif Etnik Sangihe terkenal di lingkungan kampus dalam hal pertemanan. Etnik Sangihe ini sangatlah memiliki hubungan yang erat dengan teman-temannya walaupun berbeda latar belakang budaya dan etnik, cepat akrab dengan orang-orang yang baru ditemui, saling menolong ketika berada di dalam kelas maupun di luar kelas, dan ciri khas dialek atau logat yang melekat pada etnik Sangihe. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini stereotip yang terbentuk dari pemikiran etnik Minahasa terhadap etnik Sangihe di lingkungan ada stereotip negatif dan stereotip positif tetapi lebih cenderung stereotip yang bernilai positif. Kesimpulan dari penelitian ini etnik Minahasa berpikir dan menimbulkan penilaian yang sebelum mengenal etnik Sangihe memiliki stereotip negatif tetapi setelah melakukan proses komunikasi yang lebih intens pemikiran dan penilaian dari etnik Minahasa berubah menjadi stereotip positif.
Kata Kunci: Komunikasi antarbudaya, Teori Kognitif, Stereotip
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.