STRATEGI HUMAS DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM LISTRIK PINTAR PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO DI RANOTANA
Abstract
PT. PLN (Persero) making innovation or as a solution of the problems experienced by customers, is innovation or new programs: “Program Listrik Pintar”. The success of this program, one of the public relations strategy in socializing. The purpose of this study is to determine the motives, strategies, and public relations obstacles in disseminating “Program Listrik Pintar” PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo in Ranotana. The methodology used is qualitative research methods. Data collected through in-depth interviews, observation and documentation studies. Samples was determined by purposive sampling at 10 informants. Data analyzed data reduction, data presentation, verification and conclusion. The presentation of the data in the form of narrative. The results showed that the motive socialize in public relations “Program Listrik Pintar” PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo. The motive is, the motive of public relations in the past and motives of public relations at the moment. Public Relations strategies used in socializing “Program Listrik Pintar” by way of communication open, talk shows, and make contact with the local press and publicizing. Barriers in disseminating “Program Listrik Pintar” to the public consists of cognitive, affective and conative. Cognitive barriers in the form of lack of knowledge of the public about the benefits and advantages of using an “Listrik Pintar”. Affective barriers are the result of a lack of some people not want to switch from postpaid to prepaid electricity. Conative barriers caused by habits long enough people using postpaid electricity so they are still reluctant to waste their time to switch to a prepaid electricity. From these results it can be concluded that in socializing “Program Listrik Pintar” there are motifs of the past and the present, which is done with an open communication strategy, talk shows, news and publications, although there are obstacles in the form of cognitive, affective and conative. It is recommended, in order to improve community participation in using “Listrik Pintar”, then the Public Relations PLN needs to expand promotional activities and campaigns to change the habits of people who have very long using postpaid electricity.
Keyword : PR Strategy and Socialization
Abstrak : PT. PLN (Persero) membuat inovasi atau sebagai suatu solusi dari permasalahan yang dialami pelanggan, yaitu inovasi atau program yang baru : “Program Listrik Pintar”. Berhasilnya program ini, salah satunya dari strategi humas dalam mensosialisasikannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui motif, strategi, dan hambatan-hambatan humas dalam mensosialisasikan “Program Listrik Pintar” PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Di Ranotana. Metodologi yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, pengamatan dan studi dokumentasi. Sampel ditentukan secara purposive sampling pada 10 informan. Data dianalisis secara reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Penyajian data dalam bentuk naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya motif dalam Motif dalam humas mensosialisasikan “Program Listrik Pintar” PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo. Motif tersebut yaitu, motif humas pada masa lalu dan motif humas pada saat ini. Strategi yang digunakan Humas dalam mensosialisasikan “Program Listrik Pintar” dengan cara melakukan komunikasi terbuka, talk show, dan melakukan hubungan dengan pers lokal serta melakukan publikasi. Hambatan-hambatan dalam mensosialisasikan “Program Listrik Pintar” ke masyarakat terdiri dari aspek Kognitif, Afektif dan Konatif. Hambatan kognitif berupa kurangnya pengetahuan dari masyarakat tentang kelebihan dan keuntungan dari menggunakan”Listrik Pintar”. Hambatan Afektif merupakan akibat dari kurangnya sebagian masyarakat belum mau beralih dari penggunaan listrik pascabayar ke listrik prabayar. Hambatan Konatif disebabkan karena kebiasaan yang sudah cukup lama masyarakat menggunakan listrik pascabayar sehingga mereka masih enggan untuk membuang waktu mereka untuk beralih ke listrik prabayar. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam mesosialisasikan “Program Listrik Pintar” terdapat motif masa lalu dan masa kini, yang dilakukan dengan strategi komunikasi terbuka, talk show, dan publikasi pers, meskipun terdapat hambatan-hambatan berupa kognitif, afektif dan konatif. Disarankan, agar dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menggunakan “Listrik Pintar”, maka pihak Humas PLN perlu memperbanyak kegiatan-kegiatan promosi dan kampanye untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang telah sangat lama menggunakan listrik pascabayar.
Kata Kunci: Strategi Humas dan sosialisasi.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.