Gambaran kadar serum magnesium pada pasien penyakit ginjal kronik stadium 5 non dialisis di Manado
Abstract
Abstract: Magnesium is a metal, one of the eight most abundant element in universe. Magnesium also is a mineral that responsible for bone metabolism control, neural transmission, cardiac excitability, neuromuscular conduction, muscular contraction, vasomotor, and blood pressure. In chronic kidney disease stage 4-5, compensation mechanism become inadequate that caused a hypermagnesemia. Objectives: This study aimed to know the picture of magnesium serum in non dialysis CKD stage 5 in Manado. Material Methods: This is a descriptive study, conducted by selecting 35 blood samples in Nephrology-Hypertension Polyclinic and IRINA of Interna of Prof. Dr. R.D Kandou Hospital and Teling Adventist Hospital. Result: There are 16 samples (45.7%) experience hypomagnesemia consisted of 8 home-care patient (22.9%) and 8 hospital-care patient (22.9%), 10 samples (28.6%) are in normal range consisted of 3 home-care patient (8.6%) and 7 hospital-care patient (20.0%), and 9 samples (25.7%) are experience hypermagnesemia consisted of 6 home-care patient (17.1%) and 3 hospital-care patient (8.6%) from total non dialysis CKD stage 5 samples result from laboratory examination. Conclusion: Patient with hypomagnesemia most frekuent than patient with hypermagnesemia.
Keywords: magnesium, chronic kidney disease, non dialysis
Abstrak: Magnesium merupakan logam yang masuk dalam delapan elemen paling melimpah di alam semesta. Magnesium juga merupakan mineral yang bertanggung jawab dalam pengaturan metabolisme tulang, transmisi saraf, eksitabilitas jantung, konduksi neuromuskular, kontraksi muscular, vasomotor, dan tekanan darah. Pada penyakit ginjal kronik stadium 4-5 mekanisme kompensasi ginjal menjadi inadekuat sehingga dapat menghasilkan hipermagnesemia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar serum magnesium pada pasien PGK non dialisis stadium 5 di Manado. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif yang dilaksanakan dengan cara mengambil sampel darah di Poliklinik Nefrologi-Hipertensi dan IRINA bagian Penyakit Dalam RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado dan RS Advent Teling sebanyak 35 sampel. Hasil: Tercatat 16 orang yang mengalami hipomagnesemia (45,7%) diantaranya 8 orang pasien rawat jalan (22,9%) dan 8 orang pasien rawat inap (22,9%), 10 orang dalam batas nilai normal (28,6%) diantaranya 3 orang pasien rawat jalan (8,6%) dan 7 orang pasien rawat inap (20,0%), serta 9 orang mengalami hipermagnesemia (25,7%) diantaranya 6 orang pasien rawat jalan (17,1%) dan 3 orang pasien rawat inap (8,6%) dari total jumlah pasien terdiagnosis dokter PGK stadium 5 non dialisis yang didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium. Simpulan: Frekuensi pasien yang mengalami hipomagnesemia lebih banyak dibandingkan pasien hipermagnesemia
Kata kunci: magnesium, penyakit ginjal kronik, non dialisis
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v4i1.10868
Refbacks
- There are currently no refbacks.