Pengaruh pemberian getah bonggol pisang (Musa paradisiaca var. sapientum L. Kuntze. AAB) terhadap penyembuhan luka sayat pada kulit tikus Wistar (Rattus norvegicus)
Abstract
Abstract: Wound healing can be assisted by modern and traditional medicine. Banana stem sap is often used as a herbal remedy for wounds. The sap of banana stem contains saponins, flavonoids, anthraquinone, quinone, lectin, and tannins that are expected to promote wound healing. This study was aimed to determine the effect of banana stem sap on incised wound of the skin of Wistar rats. This was an experimental laboratory study. A total of 21 Wistar rats (Rattus norvegicus) were used in this study; one was used to obtain a normal skin sample, and the others were divided into control groups (A1 and B1) and treated groups (A2 and B2), five rats in each group. A 1-cm-skin incision was made on the back of each rat in all groups. The wounds of group A1 and B1 were untreated. In group A2 and B2, the wounds were applied with 0,5 ml of banana stem sap (Musa paradisiaca var. sapientum L. Kuntze. AAB) twice a day. Macroscopic and microscopic examinations of the wounds were performed on day-5 (group A1 and A2) and day-14 (group B1 and B2). The results showed that, either macroscopically (wound area and crusting) or microscopically (crust, reepithelization, angiogenesis, proliferation of fibrous tissue and inflammatory cells), group A2 and B2 exhibited better wound healing compared with group A1 and B1. Conclusion: Better wound healing process in Wistar rats treated with banana stem sap on their insiced wounds compared to those that were untreated indicates that banana stem sap play distinct roles in promoting wound healing.
Keywords: wound healing, banana stem sap
Abstrak: Penyembuhan luka dapat dibantu dengan pengobatan modern ataupun teradisional. Masyarakat awam sering menggunakan pengobatan tradisional salah satunya getah bonggol pisang untuk mengobati luka. Getah bonggol pisang mengandung saponin, flavonoid, antrakuinon, kuinon, laktin, dan tanin yang diduga dapat membantu penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian getah bonggol pisang terhadap penyembuhan luka sayat pada kulit tikus wistar. Jenis penelitian ialah eksperimental laboratorik dengan subjek 21 ekor tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang dibagi dalam: satu ekor tanpa perlakuan (sampel kulit normal) dan empat kelompok perlakuan (lima ekor tiap kelompok). Kelompok A1 dan B1 dibuat luka sayat ± 1 cm pada daerah punggung tetapi tidak diolesi getah bonggol pisang (Musa paradisiaca var. sapientum L. Kuntze. AAB). Kelompok A2 dan B2 dibuat luka sayat kemudian diolesi getah bonggol pisang 0,5 ml dua kali sehari. Penilaian dan pengambilan sampel jaringan kulit luka dilakukan pada hari ke-5 (kelompok A1 dan A2) dan hari ke-14 (kelompok B1 dan B2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran penyembuhan luka, baik secara makroskopik (area permukaan luka dan kerak luka) maupun mikroskopik (krusta, reepitelisasi, angiogenesis, proliferasi jaringan ikat dan sel-sel radang) pada kelompok A2 dan B2 lebih baik dibandingkan dengan kelompok A1 dan B1. Simpulan: Ditemukan tanda-tanda penyembuhan luka yang lebih baik pada kelompok tikus Wistar yang diberikan getah bonggol pisang pada luka sayatnya dibandingkan dengan yang tidak diberikan, yang mengindikasikan bahwa getah bonggol pisang berperan khusus dalam membantu proses penyembuhan luka.
Kata kunci: penyembuhan luka, getah bonggol pisang
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v5i1.15018
Refbacks
- There are currently no refbacks.