Pemberian ekstrak daun cincau (Mesona palustris BL) oral meningkatkan jumlah sel β pankreas dan menurunkan gula darah puasa pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar diabetes
Abstract
Abstract: Grass jelly leaf is a traditional Indonesian beverage that is believed to be beneficial for our health. This study was carried out to observe the increased number of pancreatic cells and the decreased fasting blood glucose in male Wistar rats with diabetes induced by streptozotocin (STZ). This was a pure experimental study with a post-test only control group design. Subjects were 36 male rats divided into 2 groups: the control group (P0), given glibenclamide dose 0.09 mg /200 g rat body weight and 2 ml aquadest as placebo; and the treatment group (P1), given glibenclamide 0.09 mg/200mg rat body weight and grass jelly leaf extract 54 mg/200 mg rat body weight. Pancreatic cell count and blood glucose examination were performed after 28 days of treatment. The results showed that the number of pancreatic cells in the treatment group (P1) was statistically higher than of the control group (P0) (56.72±5.644 vs 29.11±2.698 cells (P ≤0.001). In addition, the fasting blood glucose level of the treatment group (P1) was statistically lower than of the control group (P0) (79.50±37.75mg/dl vs 191.00±123.15mg/dl) (P <0.001). Conclusion: The administration of grass jelly extract increased pancreatic β cells and decreased fasting blood glucose level in diabetic male rats.
Keywords: grass jelly extract, fasting blood sugar, pancreatic beta cells, diabetes mellitus
Abstrak: Daun cincau atau grass jelly (Mesona palustris BL) merupakan bahan minuman tradisional Indonesia yang dipercaya bermanfaat untuk kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan jumlah sel β pankreas dan penurunan kadar gula darah puasa pada tikus Wistar diabetes yang diinduksi streptozotocin (STZ). Jenis penelitian ialah eksperimental murni dengan post-test only control group design. Subyek penelitian ialah 36 ekor tikus putih jantan, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: kelompok kontrol (P0) yang diberikan glibenklamid oral dosis 0,09 mg/200gr BB tikus dan 2 ml aquadest sebagai plasebo; dan kelompok perlakuan (P1) yang diberikan glibenklamid oral dosis 0,09 mg/200 gr BB tikus dan ekstrak daun cincau dosis 54 mg/200gr BB tikus. Penghitungan jumlah sel β pankreas dan pengukuran gula darah dilakukan setelah 28 hari perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan (P1) memiliki jumlah sel β pankreas yang secara statistik lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (P0) (56,72±5,644 sel/lapang pandang vs 29,11±2,698 sel/lapang pandang) (P ≤0,001). Selain itu, kelompok perlakuan (P1) memiliki kadar gula darah puasa yang secara statistik lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol (P0) (79,50±37,75 mg/dl vs 191,00±123,15 mg/dl) (P <0,001). Simpulan: Pemberian ekstrak daun cincau (Mesona palustris BL) meningkatkan jumlah sel β pankreas dan menurunkan kadar gula darah puasa pada tikus (Rattus novergicus) jantan galur Wistar diabetes.
Kata kunci: ekstrak daun cincau, gula darah puasa, sel beta pankreas, diabetes melitus
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v5i1.15034
Refbacks
- There are currently no refbacks.