Perkembangan Terapi Kanker Terkait Senyawa Terpineol, P53 dan Caspase 3
Abstract
Abstract: Recent anticancer drug development aims to molecular aspect with more specific target without harming healthy cells. Natural resources have been providing promising new anticancer drugs. Terpineol, an essential oil, is one of the anti-breast cancer candidates. Terpineol can be made from turpentine, which is non-wood product of pine tree latex. Alpha-terpineol isolated from terpineol has an anticancer potency and has been proven to inhibit the growth and induce cancer cell death in vitro by inhibiting NF-κB. P53 is a tumor suppressor gene which triggers apoptosis when irreparable DNA damage occurs. Activity of p53 can be altered and/or inhibited by mutation and inactivation of other oncogenes. The main mechanism underlying apoptosis is caspase (cysteine aspartic acid protease) activity. One of the caspases responsible for apoptosis is caspase 3. This caspase 3 can be activated by either intrinsic (mitochondrial signaling) or extrinsic (death ligand) mechanism; the latter involves caspase 8 and 9. Activated caspase 3 will execute the apoptosis inside the cells. Cytotoxic activity of α-terpineol and its involvement in apoptosis, p53 expression, and caspase 3 activities in cancer cell cultures are still being investigated to determine their anticancer activities and the possibility of anticancer drug development.
Keywords: cancer therapy, terpineol, p53, caspase-3
Abstrak: Pengembangan obat antikanker saat ini lebih ditujukan pada aspek molekuler dengan adanya target terapi yang lebih spesifik sehingga lebih aman untuk sel-sel tubuh yang normal. Dewasa ini, eksplorasi terhadap bahan alam untuk kandidat obat antikanker semakin dilirik. Minyak esensial terpineol merupakan salah satu bahan pada komposisi obat antikanker payudara. Terpineol dapat dibuat dari terpentin yang merupakan hasil hutan non kayu dari pohon pinus, dengan cara mengambil getahnya. Dari terpineol diisolasi senyawa α-terpineol yang berpotensi sebagai antikanker serta telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan dan menginduksi kematian sel tumor melalui mekanisme yang melibatkan inhibisi aktivitas NFкB. Gen p53 merupakan gen tumor supresor yang memicu terjadinya suatu kematian sel atau apoptosis bila terdapat kerusakan DNA dalam upayanya untuk mengatur proliferasi sel. Selain karena adanya mutasi gen p53, inaktivasi dapat terjadi oleh overekspresi onkogen yang nantinya berikatan dengan p53 dan menghambat kerja gen tersebut. Mekanisme utama yang juga mendasari terjadinya apoptosis ialah aktivitas cysteine aspartic acid protease (caspase). Salah satu caspase yang berperan dalam menginduksi apoptosis ialah caspase 3. Caspase ini dapat diaktifkan melalui mekanisme intrinsik (jalur mitokondrial) maupun ekstrinsik (death ligand), dengan bantuan caspase 8 dan caspase 9. Bila caspase 3 teraktifkan maka sebagai caspase eksekutor, akan melakukan tugasnya untuk mengapoptosis sel. Kajian aktivitas sitotoksik senyawa α-terpineol terhadap suatu cell line, pengaruh senyawa tersebut terhadap proses apoptosis, ekspresi p53, dan aktivitas caspase 3 pada berbagai macam kanker masih terus diteliti dalam perkembangannya sebagai obat anti kanker.
Kata kunci: terapi kanker, terpineol, p53, caspase-3
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v7i1.23190
Refbacks
- There are currently no refbacks.