Perbandingan Saturasi Oksigen pada Mahasiswa Obes Sentral dan Non Obes Sentral saat Posisi Berbaring dan Posisi Berdiri
Abstract
Abstract: Obesity could cause impairment of the ventilation-perfusion mechanism and gas exchange which results in a decrease of oxygen saturation followed by an increase in respiratory rate. This study was aimed to obtain the ratio of oxygen saturation among obese and non-obese students in standing and lying positions. This was an analytical study with a cross sectional design. Samples taken by using purposive sampling method consisted of students of batch 2016, 2017, 2018, and 2019 of Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University, classified as centrally obese and non-centrally obese groups by measuring waist circumference, followed by oxygen saturation measurement in standing and lying positions using a pulse oximeter. The statistical test analysis used was the Mann-Whitney test. The results showed that there were 126 students that met the inclusion criteria. The average oxygen saturation values of both groups were 97%, which showed no significant difference between them. The pulse oximeter values showed 57 respondents had higher oxygen saturation in standing than in lying down position; 27 respondents had higher oxygen saturation in lying position, and the remaining 42 respondents had equal oxygen saturation values in the standing and in lying position. In conclusion, there was no difference in oxygen saturation between centrally obese and non-centrally obese respondents, albeit, there were differences in oxygen saturation between lying position and standing position among both groups.
Keywords: obesity, waist circumference, oxygen saturation, standing position, lying position
Abstrak: Obesitas mengakibatkan gangguan mekanisme ventilasi-perfusi dan gangguan pertukaran gas yang berakibat pada penurunan saturasi oksigen yang diikuti peningkatan frekuensi pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan saturasi oksigen pada mahasiswa obes dan non-obes pada posisi berdiri dan pada posisi berbaring. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potog lintang. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling pada mahasiswa angkatan 2016, 2017, 2018 dan 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan mengelompokkan responden obes sentral dan non-obes sentral. Dilakukan pengukuran lingkar pinggang kemudian pengukuran saturasi oksigen pada posisi berdiri dan berbaring menggunakan pulse oximeter. Analisis uji statistik yang digunakan ialah uji Mann-Whitney. Hasil penelitian mendapatkan sebanyak 126 mahasiswa memenuhi kriteria inklusi. Nilai saturasi oksigen rerata pada kelompok obes sentral dan non-obes sentral keduanya ialah 97%, yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan saturasi di antara kedua kelompok. Distribusi nilai pulse oximeter yang diukur pada 57 responden memiliki saturasi oksigen yang lebih tinggi saat berdiri dibandingkan saat berbaring. Terdapat 27 responden lainnya memiliki tingkat saturasi oksigen yang lebih tinggi pada posisi berbaring dan 42 responden sisanya menunjukkan nilai saturasi oksigen yang sama pada posisi berdiri maupun berbaring. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat perbedaan saturasi oksigen pada responden obes sentral dan non-obes sentral namun terdapat perbedaan saturasi oksigen pada posisi berbaring dan posisi berdiri pada kedua kelompok.
Kata kunci: obesitas, lingkar pinggang, saturasi oksigen, posisi berdiri, posisi berbaring
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v8i1.27101
Refbacks
- There are currently no refbacks.