EPISTAKSIS DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010-DESEMBER 2012
Abstract
Abstract: Epistaxis is bleeding from the nose. Epistaxis may be caused by local or systemic factors. Local factors can be caused by chronic sinusitis, foreign bodies, irritants, and trauma. Systemic factors can be caused by hypertension, leukemia, liver cirrhosis, or drugs (Anti Inflammatory Drugs). There are two sources of bleeding in epistaxis, anterior part sourced from Kiesselbach plexus, posterior part sourced from sphenopalatine artery and posterior ethmoidal artery. This study is a descriptive observational study. The purpose of this study was to determine epistaxis in Department of Otolaryngology Prof. DR. R.D. Kandou General Hospital of Manado. The result of this study found 1048 cases of epistaxis from 12.981 visitors during January 2010 – December 2012. The incidence of patients with epistaxis 8,07%. The incidence in male is higher than female. Patients with epistaxis more common in the age groop 25-44 years. The most common cause of epistaxis is by systemic cause (58,49%).
Keywords: epistaxis.
Abstrak: Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang penyebabnya bisa lokal atau sistemik. Penyebab lokal dapat diakibatkan oleh sinusitis kronis, benda asing, iritan, dan trauma. Penyebab sistemiknya dapat disebabkan oleh hipertensi, leukemia, sirosis hati, ataupun obat-obatan (Anti Inflammatory Drugs). Terdapat dua sumber perdarahan pada epistaksis yaitu pada bagian anterior, bersumber dari pleksus Kiesselbach (little area) dan pada bagian posterior yang berasal dari arteri sfenopalatina dan arteri etmoid posterior. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui epistaksis di poliklinik THT-KL RSUPP Prof. DR. R.D. Kandou Manado periode Januari 2010 – Desember 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Hasil penelitian ini diperoleh 1048 kasus dari jumlah pengunjung 12.981 selama periode Januari 2010 – Desember 2012. Insiden penderita epistaksis 8,07%. Angka kejadian pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan. Penderita epistaksis lebih banyak ditemukan pada kelompok umur 25-44 tahun. Penyebab tersering epistaksis adalah penyebab sistemik (58,49%).
Kata kunci: epistaksis.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v1i1.4586
Refbacks
- There are currently no refbacks.