UJI EFEK ANALGESIK EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica (L.) Less.) PADA MENCIT (Mus musculus)
Abstract
Abstract: This research aimed to know whether or not the extract of marsh fleabane leaves possess an analgesic effect on mice. This research used experimental method, with the sample of 15 mice divided into 5 groups. The negative control group is given aquadest, the positive control group is given paracetamol, and 3 experimental group are given marsh fleabane leaves extract, each is given at dose 150 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, and 600 mg/kgBB. The testing of analgesic effect is done by giving pain stimulation to the mice, by means of applying 55°C heat. Mice’s response is observed is licking or flicking response. The observation is done for 1 minute. The observation is done before the administration of test substances, and then the observation is done on the 30th, 60th, 90th, and 120th minute after the administration of test substances. The research result showed the amount of response of pain stimulation on the group is given marsh fleabane leaves extract start decrease on the 30th minute and keep on giving effect on the 60th minute. On the 90th minute the analgesic effect start decrease, but still show analgesic effect. The extract of marsh fleabane leaves show analgesic effect, but the effect analgesic of marsh fleabane is lower than paracetamol.
Keywords: analgesic, extract of marsh fleabane leaves, heat stimulation.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek analgesik dari ekstrak daun beluntas. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan 15 ekor mencit yang dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif diberikan aquades, kelompok kontrol positif diberikan parasetamol, dan 3 kelompok eksperimental diberikan ekstrak daun beluntas, masing-masing dengan dosis 150 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, dan 600 mg/kgBB. Pengujian efek analgesik dilakukan dengan memberikan rangsangan nyeri pada hewan uji, berupa rangsangan panas dengan suhu 55°C. Respon mencit yang diamati yaitu gerakan menjilat kaki dan atau melompat. Pengamatan dilakukan selama 1 menit. Pengamatan dilakukan sebelum pemberian zat uji, kemudian berturut-turut pada menit ke-30, 60, 90, dan 120 setelah pemberian zat uji. Hasil penelitian menunjukkan jumlah respon terhadap rangsang nyeri pada kelompok mencit yang diberi ekstrak daun beluntas mulai menurun pada menit ke-30 dan terus memberikan efek pada menit ke-60. Pada menit ke-90 efek analgesiknya mulai menurun, tetapi masih menunjukkan efek analgesik. Ekstrak daun beluntas menunjukkan adanya efek analgesik, namun efek analgesiknya lebih rendah dari parasetamol.
Kata kunci: analgesik, ekstrak daun beluntas, rangsang panas
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v1i1.4609
Refbacks
- There are currently no refbacks.