PENGARUH KONSUMSI MAKANAN LAUT TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI DESA MALALAYANG DUA
Abstract
Abstract: Hypertension is one of the important preventable causes of morbidity and mortality in developed and developing countries. ω-3 and ω-6 poly-unsaturated fatty acids (PUFA), are essential for the body and obtained from food. Fish oil is useful to change ω-3 to ω-6 in lowering blood pressure (BP), the risk of myocardial infarction and useful in life-threatening situation. The purpose of this study was to obtain the prevalence of hypertension in Malalayang Dua village and the relationship between seafood consumption with the prevalence of hypertension in that area. The research sample was urban communities of Malalayang Dua village Lingkungan III over the age of 18 years. We use category of hypertension and non-hypertension by the U.S. Joint National Committee (JNC) 7, and seafood consumption divided by less, moderate and much. Completion of the questionnaire by the study subjects, BP measurement using an aneroid sphygmomanometer and analysis of data to determine the relationship between the consumption of seafood with BP, using linear regression analysis. Conclusion: The prevalence of hypertension in this area is 6.3%, and there is a significant relationship between seafood consumption and hypertension (p = 0.001).
Keywords : hypertension, seafood consumption
Abstrak: Hipertensi merupakan salah satu penyebab penting dari morbiditas dan mortalities yang dapat dicegah di negara maju dan berkembang. Asam lemak, yaitu poly-unsaturated fatty acid (PUFA) ω-3 dan ω-6,penting untuk tubuh dan didapatkan dari makanan. Minyak ikan berguna untuk mengubah ω-3 menjadi ω-6 dalam menurunkan tekanan darah (TD) dan berbagai risiko terjadinya miokard infark pada situasi yang berbahaya dan mengancam jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh angka kejadian hipertensi di masyarakat kelurahan Malalayang Dua dan hubungan antara konsumsi makanan laut dengan angka kejadian hipertensi tersebut. Sampel penelitian adalah masyarakat kelurahan Malalayang Dua Lingkungan III yang berusia lebih dari 18 tahun. Kriteria tekanan darah pada penelitian ini berdasarkan US Joint National Committee (JNC) 7, dan konsumsi makanan laut dibagi atas kurang, sedang dan banyak. Pengisian kuesioner oleh subyek penelitian, pengukuran TD menggunakan sfigmomanometer aneroid dan analisa data untuk mengetahui hubungan antara konsumsi makanan laut dengan TD, menggunakan analisa regresi linear. Kesimpulan: Angka hipertensi di daerah ini yaitu, 6,3%, dan terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan laut dengan kejadian hipertensi (p=0.001).
Kata Kunci : hipertensi, konsumsi makanan laut
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v1i1.4626
Refbacks
- There are currently no refbacks.