PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP FORCED EXPIRATORY VOLUME IN ONE SECOND (FEV1) PADA MAHASISWA PRIA DENGAN KELEBIHAN BERAT BADAN (OVERWEIGHT)

Richart Raton

Abstract


Abstract: overweight is an accumulation of abnormal fat that can affect to human health. The prevalence of overweight and obesity on adult people in Indonesia is 21.7%. Respiratory problem is one of any other problems that occurred on overweight person. Aerobic exercise is one of the solution to help overweight person, it also helps overweight person to its respiratory problem. Study about the effect of aerobic exercise to overweight person is still rare. The objective of this study is to overlook the effect of aerobic exercise on FEV1 of overweight male student. 32 overweight male students chosen with purposive sampling methods was given exercise program of three times a week with 20 minutes exercise for every treatment and keep the heart rate on 70%-80% from maximum heart rate. Subject was measured with spyrometer to see the effect of this treatment on FEV1. 28 subjects finish this program. FEV1 before the treatment was 3.6268 and 3.7375 after treatment. Conclusion: FEV1 increase about 0,11 litres, but it’s not statistically significant (p>0,05)

Keywords: overweight, exercise, aerobic, FEV1.

 

 

Abstrak: berat badan lebih (overweight) merupakan akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.. Di Indonesia prevalensi penduduk dewasa yang mengalami berat badan lebih (overweight) dan obesitas sebesar 21.7%. masalah pernapasan merupakan salah satu masalah yang dialami individu dengan kelebihan berat badan. Salah satu cara untuk mengurangi masalah berat badan lebih adalah dengan melakukan latihan aerobik yang dapat mengurangi gangguan pernapasan. Penelitian tentang latihan aerobik dengan sepeda statis masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik terhadap FEV1 pada mahasiswa pria dengan kelebihan berat badan (overweight), subyek penelitian terdiri dari 32 orang mahasiswa pria dengan berat badan lebih (overweight) yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. FEV1 subyek diukur dengan spirometer sebelum diberikan perlakuan. Subyek kemudian mendapatkan perlakuan berupa latihan aerobik dengan sepeda statis selama 3 minggu, frekwensi 3 kali seminggu dengan latihan inti selama 20 menit sambil mempertahankan HRmax pada 70-80%. Pengukuran FEV1 dilakukan kembali setelah perlakuan. Sebanyak 28 subyek menyelesaikan program. Nilai FEV1 sebelum perlakuan adalah 3,6268L dan nilai FEV1 setelah perlakuan adalah 3,7375L. Simpulan: Terdapat peningkatan nilai rerata FEV1sebesar 0,11 liter, namun setelah dianalisa dengan program statistik hasil ini tidak memiliki nilai yang bermakna (p>0,05).

Kata Kunci: kelebihan berat badan (overweight), latihan, aerobik, FEV1.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v1i2.5474

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
View eBm Stats