GAMBARAN HISTOPATOLOGIK HATI TIKUS WISTAR YANG DIBERIKAN AIR REBUSAN DAUN SENDOK (PLANTAGO MAJOR) PASCA INDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4)
Abstract
Abstract: The common plantain (plantago major) contains the compound aucubin which has been demonstrated to have theraupetic effects in improving liver cells as hepatoprotector. The objective of this study was to reveal the histopathological features of the liver of wistar rats administered with the hot water extract of Plantago major after induction with carbon tetrachloride (CCl4). This study was a laboratory experimental research employing 14 wistar rats; two rats were used as the negative control fed with regular pellets for 5 days, two rats as the positif control fed with pellets containing CCl4 of 0.05 cc for five days, five rats as treatment group receiving pellets containing CCl4 of 0.05 cc for five days and were fed with regular pellets afterwards, and five rats received pellets containing CCl4 of 0.05 cc for five days and were administered with the hot water extract of Plantago major 0f 1.6 cc. Results showed that rats in the negative control exhibited normal macroscopic and microscopic features. In the positive control group, the microscopic features demonstrated liver cells with steatosis. Meanwhile, the rats administered with the water extract of Plantago major showed liver cells which had regenerated. It is concluded that the administration of the water extract of Plantago major can improve the liver cells by diffuse regeneration.
Keywords: plantago major, regeneration, steatosis , wistar rats
Abstrak: Daun sendok (Plantago major) mengandung senyawa aucubin yang telah terbukti berkhasiat memperbaiki fungsi sel hati dan sebagai hepatoprotektor. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran histopatologik hati tikus wistar yang diberikan air rebusan daun sendok pasca induksi karbon tetraklorida (CCl4). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan 14 ekor tikus wistar, dua tikus digunakan sebagai kontrol negatif dengan pemberian pellet biasa selama 5 hari, dua tikus sebagai kontrol positif yang diberikan pellet yang mengandung CCl4 dosis 0,05 cc selama 5 hari, lima tikus sebagai kelompok perlakuan dengan pemberian CCl4 dosis 0,05 cc selama 5 hari dilanjutkan pellet biasa, dan lima tikus diberikan CCl4 0,05 cc selama 5 hari dilanjutkan pemberian air rebusan daun sendok dosis 1,6 cc. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran makroskopik dan mikroskopik normal pada kelompok kontrol negatif. Pada kelompok kontrol positif gambaran mikroskopiknya menunjukkan sel hati dengan steatosis. Kelompok tikus yang diberikan air rebusan daun sendok gambaran mikroskopiknya menunjukkan sel-sel hati yang mengalami regenerasi. Disimpulkan bahwa pemberian air rebusan daun sendok memperlihatkan regenerasi hati secara difus.
Kata kunci: daun sendok, regenerasi, steatosis, tikus wistar.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v1i2.5481
Refbacks
- There are currently no refbacks.