KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO

Suci M. J. Amir, Herlina Wungouw, Damajanty Pangemanan

Abstract


Abstract: World Health Organisation (WHO) predicts that the number of people with diabetes in Indonesia will increase from 8.4 million in 2000 to 21.3 million in 2030. Riskesdas in 2013 showed that North Sulawesi was one of the provinces with the highest prevalence of diabetes in Indonesia. Therefore, it is necessary to check blood glucose levels regularly for screening and diagnosis of diabetes mellitus. This study aimed to determine blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus (T2DM) in Community Health Center Bahu Manado. This study was a descriptive cross sectional study design. Respondents were 22 T2DM patients that had signed the informed consent. The results showed that of the 22 respondents, 11 (50%) had high blood glucose level with an average of 267.8 mg/dL, 4 (18.2%) had moderate high blood glucose level with an average of 153.2 mg/dL, and 7 (31.8%) had normal blood glucose level with an average of 123 mg/dL. Conclusion: Most of T2DM patients in Community Health Center Bahu Manado showed high blood glucose levels with poor blood glucose control.
Keywords: type 2 diabetes, blood glucose level

Abstrak: World Health Organisation (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes melitus tipe 2 (DMT2) di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Laporan Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi dengan angka prevalensi DMT2 yang tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan kadar glukosa darah secara berkala untuk skrining dan diagnosis DMT2, salah satunya pemeriksaan glukosa darah sewaktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa darah sewaktu pada pasien DMT2 di Puskesmas Bahu Kota Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan potong lintang. Didapatkan 22 pasien DMT2 yang bersedia menjadi responden serta menandatangani informed consent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 responden, 11 (50%) memiliki rerata kadar glukosa darah yang buruk yaitu 267,8 mg/dL, 4 (18,2%) memiliki kadar glukosa darah yang sedang dengan rerata 153,2 mg/dL, dan 7 (31,8%) memiliki kadar glukosa darah yang baik dengan rerata 123 mg/dL. Simpulan: Pasien DMT2 di Puskesmas Bahu Kota Manado menunjukkan sebagian besar memiliki rerata kadar glukosa darah sewaktu yang tinggi dengan kendali glukosa darah yang buruk.
Kata kunci: DMT2, glukosa darah sewaktu


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35790/ebm.v3i1.6505

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
View eBm Stats