Hubungan enuresis dengan kejadian leukosituria pada siswa sekolah dasar
Abstract
Abstract: Enuresis refers to the involuntary excretion of urine that occurs during urination which is expected to have already been attained. Enuresis is divided into nocturnal enuresis and diurnal enuresis. Nocturnal enuresis (sleep wetting) is enuresis which occurs at night while enuresis diurnal (awake wetting) is enuresis which occurs during the day. The presence of leukocytes in urine that exceeds the normal value is called leukocyturia which is a sign of inflammation of the urinary tract (kidneys, ureter, bladder, and urethra). This study aimed to obtain the relationship between leukocyturia and enuresis among primary school students aged 5-10 years in SDN 4 and SDN 8 Wawalintouan Tondano. This was an observational analytical study with a cross sectional approach. Samples were obtained by using purposive sampling method. There were 60 urine samples of children of SDN 4 and SDN 8 Wawalintouan, Tondano. The results showed that of the 60 students, there were 34 males (56.7%) and 26 females (43.3%). Based on gender, there were 29 males (61.7%) with negative leukocyturia and 5 males (38.5%) with positive leukocyturia; among females there were 18 females (38.3%) with negative leukocyturia and 8 females (61,5%) with positive leukocyturia Based on enuresis, the distribution of leukocyturia showed 7 students (53,8%) with enuresis and positive leukocyturia, meanwhile of those without enuresis there were 6 students (46,2%) with positive leukocyturia. Conclusion: There was no relationship between the incidence of enuresis and leukocyturia among primary school students aged 5-10 years in SDN 4 and SDN 8 Wawalintouan Tondano.
Keywords: enuresis,leukosituria,urinalysis.
Abstrak: Enuresis merupakan pengeluaran air kemih yang tidak disadari yang terjadi pada saat proses berkemih diharapkan sudah tercapai. Enuresis di bagi atas enuresis nokturnal dan enuresis diurnal. Enuresis nokturnal (sleep wetting) merupakan enuresis yang terjadi pada malam hari sedangkan enuresis diurnal (awake wetting) adalah enuresis yang terjadi pada siang hari. Terdapatnya leukosit dalam urin melebihi nilai normal disebut leukosituri yang merupakan salah satu tanda adanya peradangan pada saluran kemih (mencakup ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara enuresis dengan kejadian leukosituria pada siswa sekolah dasar usia 5-10 tahun di SDN 4 dan SDN 8 Wawalintouan Tondano. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan desain potong lintang. Sampel diperoleh dengan metode purposive sampling yang dilaksanakan dengan mengambil sampel urin anak-anak sekolah dasar di SDN 4 dan SDN 8 Wawalintouan Tondano. Hasil penelitian memperlihatkan dari 60 sampel terdapat 34 anak laki-laki (56,7%) dan 26 anak perempuan (43,3%). Dari distribusi leukosituria berdasarkan jenis kelamin didapatkan anak laki-laki dengan leukosituria negatif berjumlah 29 anak (61,7%) dan dengan leukosituria positif 5 anak (38,5%), sedangkan anak perempuan dengan leukosituria negatif berjumlah 18 anak (38,3%) dan yang leukosituria positif 8 anak (61,5%). Distribusi leukosituria berdasarkan enuresis didapatkan 7 anak (53,8%) yang enuresis dengan leukosituria positif, sedangkan yang tidak enuresis didapatkan 6 anak (46,2%) dengan leukosituria positif. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara enuresis dengan kejadian leukosituria pada siswa sekolah sekolah dasar usia 5-10 tahun di SDN 4 dan SDN 8 Wawalintouan Tondano.
Kata kunci: enuresis, leukosituria, urinalisis
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v4i1.11687
Refbacks
- There are currently no refbacks.