Rancang Bangun Alat Pembersih Udara Dalam Ruang Tertutup Dengan Metode Ionisasi
Abstract
Abstract - Nowadays, global warming becomes a trending topic. The atmosphere changes into warmer because of the increasing of greenhouse concentration which is caused by burning process. By that case, smoke as an indicator of air pollution has to be more accounted. Too much pollutant in a room can cause health problems, such as respiratory problems. Because of that, an air conditioner that can waste and reduce the pollutant amount of smoke had been made.
Air cleaner is activated by CO, CO2 and temperature parameter. When controller detects exceeded CO and CO2 (35 ppm for CO and 700 pm for CO2), the air cleaner becomes activated. Smoke is threw away by an exhaust fan then it is ionized in ionization room which 4,4 kV voltage is exposed between two electrodes. In temperature controlling system, a DC fan is used to release the heat of peltier’s cold side transferred to cold sink.
The testing proves that ionization method can totally omit smog while the CO value reduced up to 35,329% of 9.210 ppm and CO2 value reduced up to 19,148% of 23.595 ppm after 4 minutes treatment. In air coolant system, it results that peltier can reduce the room temperature up to 0,91oC.
The conclusion is the system made can work well. So, it is expected to be used to reduce pollutant amount of smoke which is produced by household and industry considering industry as a greatest greenhouse contributor.
Keywords: CO, CO2, ionization, peltier element, smoke.
Abstrak - Akhir-akhir ini, pemanasan global menjadi topik yang banyak dibicarakan. Iklim yang lebih panas ternyata disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di udara yang terjadi salah satunya karena proses-proses pembakaran, Terkait dengan masalah tersebut, asap yang dihasilkan dari proses pembakaran dan merupakan indikator pencemaran udara harus lebih diperhitungkan walaupun jumlahnya kecil. Konsentrasi polutan dari asap yang terlalu banyak di dalam ruangan dapat menimbulkan gangguan pernapasan dan permasalahan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, dibuatlah alat yang dapat membuang asap yang ada dalam ruangan dan sekaligus dapat mengurangi kadar polutan dari asap.
Alat pembersih udara diaktifkan dengan parameter CO, CO2 dan suhu dalam ruangan. Jika pengontrol mendeteksi kadar CO dan CO2 yang melebihi batas, yaitu 35 ppm untuk CO dan 700 untuk CO2, maka sistem penjernih ruangan akan aktif. Asap yang dikeluarkan dari dalam ruangan oleh exhaust fan akan diionisasi di ruang ionisator dimana terdapat dua elektroda yang dikenakan tegangan sebesar 4,4 kV di dalamnya. Untuk pengontrolan suhu ruangan, digunakan kipas DC yang akan membantu pelepasan kalor dari coldsink yang ditempelkan pada sisi dingin elemen peltier.
Hasil pengujian membuktikan bahwa penjernihan udara menggunakan metode ionisasi dapat menghilangkan kabut asap secara total. Setelah diionisasi selama 4 menit, reduksi kadar polutan asap mencapai 35,329% dari 9.210 ppm CO dan 19,148% dari 23.595 ppm CO2. Pada sistem pendingin ruangan, didapatkan hasil bahwa elemen peltier dapat mendinginkan ruangan hingga 0,91oC.
Dari hasil pengujian, disimpulkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik. Dengan begitu, diharapkan bahwa alat pembersih udara dapat digunakan ke depannya untuk mengurangi sifat polutan asap rumah tangga maupun perindustrian mengingat perindustrian adalah salah satu penyumbang gas rumah kaca terbesar.
Kata kunci: asap, CO, CO2, elemen peltier, ionisasi.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35793/jtek.4.6.2015.10433
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Published by Electrical Engineering Study Program, Sam Ratulangi University, Manado
Print-ISSN : 2301-8402 Electronic-ISSN: 2685-368X
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer (JTEK) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
INDEXED BY :