PENGARUH GIRO WAJIB MINIMUM, POSISI DEVISA NETTO, RETURN ON ASSET TERHADAP CAPITAL ADEQUACY RATIO PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2017

Mitha P. Padanun, Sri Murni, Hizkia H.D. Tasik

Abstract


Abstak: Capital Adequacy Ratio atau Rasio Kecukupan Modal yaitu rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana dari sumber diluar bank. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh giro wajib minimum, posisi devisa netto, return on asset terhadap capital adequacy ratio. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2013-2017. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dan diperoleh 19 perusahaan perbankan yang digunakan sebagai sampel. Metode analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukan secara parsial giro wajib minimum berpengaruh signifikan terhadap capital adequacy ratio, posisi devisa netto berpengaruh signifikan namun mempunyai hubungan negatif terhadap capital adequacy ratio, dan return on asset berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap capital adequacy ratio. Secara simultan giro wajib minimum, posisi devisa netto, return on asset berpengaruh signifikan terhadap capital adequacy ratio. Perbankan harus mampu mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam aktivitas usahanya.

 

Kata Kunci : giro wajib minimum, posisi devisa netto, return on asset, capital adequacy ratio


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35794/emba.v7i4.26405

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.