IDENTIFIKASI DESAIN JARINGAN RANTAI PASOK PALA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

Eric Ronaldo Paputungan, Arrazi Bin hasan Jan, Jessy Jousina Pondaag

Abstract


Pala merupakan salah satu komoditas ekspor yang penting karena Indonesia merupakan negara pengekspor biji dan fuli pala terbesar yaitu memasok sekitar 60% kebutuhan pala dunia (Nurdjannah, 2007). Perkembangan volume ekspor biji pala Indonesia selama lima tahun terakhir (2005–2009) mengalami fluktuasi, ekspor terendah pada tahun 2008 sebesar 12.942 ton. Pada tahun 2010 luas areal tanaman pala 100.657 Ha dengan jumlah produksi 16.229 ton (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2012). Prospek pengembangan agribisnis pala cukup cerah dan menjanjikan, karena peluang pasarnya semakin terbuka dan cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  desain  jaringan  rantai  pasok pala yang di terapkan di  kabupaten  kepulauan  sangihe. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan Desain jaringan manajemen rantai pasokan pala di Kabupaten Kepulauan Sangihe berawal dari hulu (petani), pedagang pengumpul Kabupaten Sangihe, pedagang pengumpul  di Tahuna, kemudian di kirimkan industry/pabrik untuk di ekspor. Untuk para petani sebaiknya membentuk kelompok tani dan menyalurkan secara langsung kopra hasil usahanya kepada industri. Pemerintah harus berperan aktif untuk bisa mengawasi sekaligus mengontrol harga kopra dipasaran, ini dilakukan untuk mensejahterahkan para petani yang ada. Untuk menekan ataupun mengurangi mafia kopra yang ada dilingkup industri yang berperan sebagai pengendali harga dipasaran

Kata Kunci: Rantai Pasok, Jaringan Rantai Pasok, Kabupaten Kepulauan Sangihe

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35794/emba.v10i2.39989

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.