HOLISTIK, Tahun IV No 7 / Januari - Juni 2011


Cover Page

Jurnal HOLISTIK edisi Tahun IV No.07 / Januari – Juni 2011.  Tulisan dalam edisi ini diawali dengan tulisan Mahyudin Damis yang mengetengahkan tema soal seputar  hambatan budaya dalam proses mewujudkan keadilan. Tulisan ini mengkritisi para ahli hukum yang menjadikan argumen bahwa, ketidakpatuhan masyarakat pada hukum lebih disebabkan karena melunturnya nilai-nilai demokrasi.  Tulisan ini justru mengetengahkan pendapat lain yaitu bahwa ketidakpatuhan masyarakat pada hukum justru lebih disebabkan karena melunturnya “nilai-nilai agama” dan  “krisis keteladanan”.

Tulisan kedua, Djefri Deeng mengulas soal bergesernya soal penentuan jodoh dari orang tua ke anak yang bersangkutan atau anak yang akan melangsungkan perkawinan itu sendiri. Fenomena pergeseran penentuan jodoh ini terjadi di Desa Papakelan, Tondano , Kabupaten Minahasa.

Kemudian tulisan ketiga oleh Jochina E. Sumarauw membahas spesialisasi Etnolingustik, konkretnya ,  kata “tabo” (tabu) dalam kebudayaan Tonga Polinesia yang mengacu pada tindakan yang dilarang atau tak boleh dilakukan ternyata sama maknanya kata “poso” yang terdapat dalam dalam bahasa Tombulu.

Tulisan A.C. Rike Sumilat mengetengahkan pola pengasuhan anak dalam keluarga single parent. Meskipun anak diasuh oleh orang tua yang single parent, tapi dengan pengajaran yang baik, kemudian dengan pembujukan atau tidak dengan kekerasan maka anak tersebut dapat mandiri. Umumnya mereka berhasil ketika dewasa.

Tulisan Yessica Rompas, menegaskan bahwa meskipun dalam suatu kebudayaan sudah memiliki tatacara yang baku secara turun temurun, namun dalam pelaksanaannya masih membutuhkan pengaturan sistematis dimana dalamnya diterapkan ”prinsip-prinsip manajemen” dalam upacara Alutk Rambu Solok.

Yang terakhir, tulisan Laurine Pantow mengetengahkan bahwa organisasi sosial terbentuk atas dasar kekeluargaan, mampu bertahan dan eksis, khususnya aktifitas tolong menolong misalnya Memberi sumbangan pada pesta, membantu keluarga disaat kedukaan masih dianggap penting dan bermakna dalam kehidupan masyarakat Paniki Bawah.