ANALISIS PENGARUH BACKWATER DI MUARA SUNGAI TALAWAAN-BAJO KABUPATEN MINAHASA UTARA

Monica La'la, Liany A. Hendratta, Cindy J. Supit

Abstract


Sungai Talawaan-Bajo di Kabupaten Minahasa Utara pada musim penghujan pernah meluap di muara pantai Talawaan-Bajo. Luapan air ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi serta pengaruh pasang surut di sungai Talawaan-Bajo. Analisis pengaruh pasang surut dan backwater yang terjadi di sungai tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi banjir yang kemungkinan akan terjadi kelak.

Analisis frekuensi hujan menggunakan Metode Log Pearson III dengan bantuan Program HEC-HMS dengan metode HSS SCS. Debit banjir dianalisis dengan program HEC-HMS menggunakan parameter terkalibrasi. Debit puncak hasil simulasi untuk setiap kala ulang digunakan untuk mensimulasi tinggi muka air pada penampang menggunakan program HEC-RAS. Simulasi dibuat dengan kondisi pasang surut terendah dan debit terkecil, pasang surut terendah dan debit terbesar, pasang surut tertinggi dan debit terkecil, dan pasang surut tertinggi dan debit terbesar. Metode Tahapan Langsung dan Metode Tahapan Standart akan digunakan untuk melihat profil muka air banjir sungai Talawaan-Bajo.

Penelitian menunjukkan besarnya debit puncak pada kala ulang 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun adalah 68,8 m3/det, 102,6 m3/det, 154,6 m3/det, 204,9 m3/det, dan 263,8 m3/det. Analisis HEC-RAS pada kondisi tanpa pasang surut untuk kala ulang 5 tahun, penampang sungai sudah tidak mampu menampung debit banjir sejak STA 0+45. Pada kala ulang 100 tahun sudah tidak mampu menampung debit banjir sejak STA 0+25. Kondisi dengan pengaruh pasang surut untuk kala ulang 5 dan 100 tahun seluruh tinggi muka air sudah melampaui tinggi penampang sungai dengan nilai antara 0,08-1,47 meter. Luapan cenderung terjadi ke arah bantaran kanan sungai.

Analisis tinggi muka air dengan metode tahapan langsung mendapatkan selisih pengaruh backwater pada kondisi pasang surut terendah dan pasang surut tertinggi untuk debit terkecil antara 1,47–2,48 m, sedangkan untuk debit terbesar antara 0,7–1,49 m. Analisis yang sama dilakukan dengan metode tahapan standart mendapatkan hasil 0,63–1,2 m dan 0,07–0,35 m. Kedua metode ini menunjukkan pengaruh backwater lebih besar terjadi pada kondisi debit terkecil dibandingkan dengan debit terbesar. Fenomena ini terjadi karena debit yang kecil memungkinkan masuknya sejumlah aliran balik menuju sungai. Hasil analisis metode tahapan standart menunjukkan perbedaan yang kecil dengan HEC-RAS sehingga dapat direkomendasikan sebagai alternatif penggunaan program HEC-RAS dalam menganalisis profil muka air.

 

Kata kunci:  Backwater, HEC-HMS, HEC-RAS, Profil Muka Air, Metode Tahapan Langsung, Metode Tahapan Standart


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.