PENGARUH SUBSTITUSI POZOLAN ALAM TERHADAP SIFAT FISIK DAN KINERJA DALAM CAMPURAN CTB
Abstract
Cement Treated Base (CTB) merupakan lapis fondasi perkerasan jalan yang distabilisasi dengan semen. Pada saat ini perkembangan (CTB) di Indonesia semakin pesat dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengatasi pengaruh daya dukung lapis perkerasan jalan. Dengan semakin banyaknya aplikasi CTB dalam pelaksaan lapis fondasi pekerjaan jalan, membuat penggunaan Semen semakin besar, hal ini berdampak pada bertambahnya biaya dan permintaan akan semen meningkat. Bertambahnya produksi semen dapat berpengaruh pada peningkatan polusi, karena untuk memproduksi satu ton semen dibutuhkan proses pemanasan lebih dari 8000 C, sehingga polusi yang tercipta cukup besar. Pozolan alam yang banyak tersedia dapat menjadi solusi untuk mengurangi penggunaan semen pada pekerjaan lapis pondasi perkerasan jalan, sekaligus diharapkan memperbaiki kinerja CTB.
Proses subsitusi Pozolan dilakukan bertahap mulai dari 0%, 10%, 20% dan 30% dari berat semen. Dilanjutkan dengan pembuatan benda uji kemudian dilakukan pengujian dan pengamatan dari masing masing komposisi campuran. Pozolan yang digunakan diambil secara acak di Desa Koka, sedangkan material LPA diambil dari tambang batu Kakaskasen dan untuk semen menggunakan merek Tiga Roda. Perlakuan material, benda uji dan peralatan penelitian mengacuh pada Standar Nasional Indonesia.
Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar nilai subsitusi pozolan terhadap semen akan berbanding lurus dengan pengurangan nilai kuat tekan dan nilai kuat tarik, nilai subsitusi paling besar yang bisa di aplikasikan adalah 20% berdasarkan SNI-8141-2015, yakni 45-55 kg/cm2. Nilai kuat tekan pada masing masing komposisi subsitusi akan meningkat seiring bertambahnya durasi perawatan, sedangkan penambahan nilai kuat tekan paling besar terjadi pada periode 14 sampai 21 hari dengan rata–rata peningkatan 19,54%. Peningkatan kuat tekan terlihat lebih signifikan pada komposisi campuran dengan subsitusi pozolan 10% sampai 30% berkisar antara 11,96% sampai 27,17%, sedangkan untuk campuran tanpa subsitusi Pozolan hanya berkisar 2,71% sampai 12,98%.
Dapat disimpulkan bahwa Pozolan tidak sepenuhnya dapat menggantikan fungsi semen, jumlah maksimum subsitusi pozolan terhadap semen maksimum 20 % dari jumlah penggunaan semen. Masih harus dilakukan penelitian lanjutan guna mendapatkan material lain yang dicampurkan pada pozolan agar jumlah subsitusi pozolan dalam campuran CTB bisa lebih besar, sehingga mengurangi jumlah penggunaan semen. Pengurangan jumlah penggunaan semen secara langsung dapat mengurangi polusi, yang diakibatkan oleh proses produksi semen.
Kata kunci: substitusi, Pozolan Alam, sifat fisik, campuran, CTB, semen, polusi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.