KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA SAM RATULANGI MANADO
Abstract
Bandar Udara Sam Ratulangi merupakan salah satu pintu gerbang Sulawesi Utara yang terletak pada 07.32 LU / 124.55 BT dengan elevasi landasan 264 ft atau ± 80,5 m dari permukaan laut, kemiringan/slope 0.15% dan berjarak 10 km dari kota Manado. Pada saat ini Bandar Udara Sam Ratulangi masih menggunakan landas pacu tunggal yang merupakan konfigurasi paling sederhana dengan kapasitas 50-100 gerakan perjam pada kondisi VFR sedangkan dalam kondisi IFR
kapasitasnya berkisar 50-70 gerakan perjam. Mengingat beberapa waktu ke depan, Sulawesi Utara akan menjadi tuan rumah kegiatan-kegiatan bertaraf internasional sehingga akan meningkat pula jasa penerbangan komersial yang masuk ke daerah kita pada masa yang akan datang. Salah satupenunjang keefektifan suatu Bandar Udara adalah kapasitas landas pacu karena kemacetan dapatterjadi bila permintaan mendekati kapasitas dalam suatu jangka waktu tertentu. Untuk itu kapasitas
landas pacu di Bandar Udara Sam Ratulangi perlu dievaluasi, yang meliputi konfigurasi landas pacu, jenis pesawat, komposisi pesawat, exit taxiway, keadaan tersibuk dan frekuensi penerbangan.
Pada umumnya metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.
Untuk data-data arus lalu lintas udara dianalisis menggunakan metode forecasting (ramalan) gunamendapatkan perkiraan lalu lintas udara di masa mendatang yang meliputi arus penumpang, bagasi, barang dan pos paket. Sedangkan untuk perhitungan kapasitas digunakan teori kapasitas
FAA yang akan menjadi tolak ukur dalam memprediksikan tahun puncak dan tahun pengembangan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh kapasitas puncak landas pacu Bandar Udara Sam Ratulangi 122operasi/jam pada kondisi VFR yang akan terjadi pada tahun 2018 sedangkan Kapasitas praktis landas pacu Bandar Udara Sam Ratulangi didapat 52 operasi/jam pada kondisi IFR, sehingga untuk
mengantisipasi keadaan tersebut maka Bandar Udara Sam Ratulangi Manado secara khusus Landas Pacu harus dikembangkan pada tahun 2013 dengan melihat beberapa alternatif yaitu diantaranya membuat exit taxiway high speed atau memperpanjang landas pacu yang ada.
Kata Kunci: Bandar Udara, Kapasitas Landas Pacu, Optimasi
kapasitasnya berkisar 50-70 gerakan perjam. Mengingat beberapa waktu ke depan, Sulawesi Utara akan menjadi tuan rumah kegiatan-kegiatan bertaraf internasional sehingga akan meningkat pula jasa penerbangan komersial yang masuk ke daerah kita pada masa yang akan datang. Salah satupenunjang keefektifan suatu Bandar Udara adalah kapasitas landas pacu karena kemacetan dapatterjadi bila permintaan mendekati kapasitas dalam suatu jangka waktu tertentu. Untuk itu kapasitas
landas pacu di Bandar Udara Sam Ratulangi perlu dievaluasi, yang meliputi konfigurasi landas pacu, jenis pesawat, komposisi pesawat, exit taxiway, keadaan tersibuk dan frekuensi penerbangan.
Pada umumnya metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.
Untuk data-data arus lalu lintas udara dianalisis menggunakan metode forecasting (ramalan) gunamendapatkan perkiraan lalu lintas udara di masa mendatang yang meliputi arus penumpang, bagasi, barang dan pos paket. Sedangkan untuk perhitungan kapasitas digunakan teori kapasitas
FAA yang akan menjadi tolak ukur dalam memprediksikan tahun puncak dan tahun pengembangan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh kapasitas puncak landas pacu Bandar Udara Sam Ratulangi 122operasi/jam pada kondisi VFR yang akan terjadi pada tahun 2018 sedangkan Kapasitas praktis landas pacu Bandar Udara Sam Ratulangi didapat 52 operasi/jam pada kondisi IFR, sehingga untuk
mengantisipasi keadaan tersebut maka Bandar Udara Sam Ratulangi Manado secara khusus Landas Pacu harus dikembangkan pada tahun 2013 dengan melihat beberapa alternatif yaitu diantaranya membuat exit taxiway high speed atau memperpanjang landas pacu yang ada.
Kata Kunci: Bandar Udara, Kapasitas Landas Pacu, Optimasi
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.