APLIKASI METODE KONSEP REGIME PADA PERENCANAAN SUDETAN DI SUNGAI SARIO

Fuad Halim

Abstract


Konsep Regim Sungai adalah salah satu metode yang diperkenalkan untuk mendimensi saluran stabil agar tidak terjadi penggerusan dan pengendapan yang berlebihan akibat adanya variasi debit yang cukup lama. Metode yang digunakan adalah metode Lacey, Blench, dan Konsep EnergiMinimum.
Sungai Sario merupakan salah satu objek yang akan dilakukan perencanaan Sudetan. Hal ini dilakukan karena pada tempat-tempat tertentu di alur sungai tersebut sering terjadi luapan air, gerusan lokal (local scoring) serta tergerusnya tanggul, terutama pada daerah yang bermeander cukup tajam. Daerah yang akan dilakukan perencanaan Sudetan yaitu pada jarak 811 m - 1335 m. Secara topografi sungai tersebut terletak pada ketinggian 240 m diatas permukaan laut dan memiliki panjang sekitar 15.274,52 m. Dalam perencanaan sudetan ada tiga metode yang digunakan yaitu metode Lacey, metode Blench dan metode Konsep Energi Minimum. Ketiga metode diatas sering juga disebut sebagai Metode Regime.
Hasil analisa yang diperoleh dari ketiga metode Regim dengan debit aliran (Q) sebesar 30,50 m3/det yaitu untuk metode Lacey didapatkan Lebar atas (B) = 14,746 m, lebar bawah (b) = 11,802 m, kedalaman aliran (D) = 1,472 m dan kemiringan saluran (S) = 3,86 x 10-4. Untuk metode Blench didapatkan Lebar atas (B) =15,876 m, lebar bawah (b) = 12,894 m, kedalaman aliran (D) = 1,491m dan kemiringan saluran (S) = 5,64 x 10-4. Sedangkan untuk metode konsep Energi Minimum didapatkan lebar atas (B) = 14 m, lebar bawah (b) = 12,20 m, kedalaman aliran (D) = 0,8981 m dan kemiringan saluran (S) = 2,771 x 10-3.
Dari hasil perencanaan ketiga metode diatas maka untuk dimensi Sudetan yang digunakan adalah dimensi Sudetan berdasarkan hasil perencanaan Konsep Energi Minimum.
Kata Kunci : Sudetan, Sungai Sario, Metode Regime

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.