ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG
Abstract
Gelombang kejut didefinisikan sebagai gerakan atau perjalanan pada sebuah perubahan kerapatan dan arus lalu lintas. Pada keadaan arus bebas, kendaraan-kendaraan akan melaju dengan kecepatan tertentu. Apabila pada arus tersebut diberikan suatu hambatan, maka akan terjadi pengurangan arus yang dapat melewati lokasi hambatan tersebut. Pengurangan arus ini mengakibatkan kerapatan kendaraan pada daerah sebelum lokasi hambatan menjadi tinggi yang pada akhirnya kecepatan kendaraan turun atau bahkan terjadi antrian. Hambatan pada arus lalu lintas tersebut dapat berupa penutupan sebagian atau seluruh lajur jalan misalnya akibat terjadinya kecelakaan, perbaikan jalan, atau dapat juga terjadi karena adanya lampu lalu lintas.
Penelitian dilakukan di Jalan Walanda Maramis Bitung (4 lajur 2 arah tidak terpisah lebih khusus untuk jalur arah Pusat Kota ke Wangurer), dengan menggunakan 3 metode yaitu: Greenshield, Greenberg, dan Underwood, kemudian dipilih model yang terbaik. Hasil analisa menunjukkan bahwa untuk arah Pusat Kota Bitung ke Wangurer didapatkan model Greenshield dengan R2 sebesar = 0,883. Arus maksimum yang didapat dari model greenshield adalah sebesar = 917.751 smp/jam. Dengan menggunakan skenario insiden yang terjadi ketika volume kendaraan sebesar 720 smp/jam mengakibatkan satu lajur dari 2 lajur jalan arah pusat kota ke Wangurer harus ditutup karena terjadi insiden. Dari hasil analisa gelombang kejut, didapatkan total waktu pembukaan jalur dengan waktu kendaraan terakhir memasuki antrian yaitu = 1,935 menit. Total waktu dari pembukaan jalur ke kondisi normal = 2,013 menit, dengan panjang antrian 1,11 km.
Kata kunci: gelombang kejut, insiden skenario, metode Greenshield.
Penelitian dilakukan di Jalan Walanda Maramis Bitung (4 lajur 2 arah tidak terpisah lebih khusus untuk jalur arah Pusat Kota ke Wangurer), dengan menggunakan 3 metode yaitu: Greenshield, Greenberg, dan Underwood, kemudian dipilih model yang terbaik. Hasil analisa menunjukkan bahwa untuk arah Pusat Kota Bitung ke Wangurer didapatkan model Greenshield dengan R2 sebesar = 0,883. Arus maksimum yang didapat dari model greenshield adalah sebesar = 917.751 smp/jam. Dengan menggunakan skenario insiden yang terjadi ketika volume kendaraan sebesar 720 smp/jam mengakibatkan satu lajur dari 2 lajur jalan arah pusat kota ke Wangurer harus ditutup karena terjadi insiden. Dari hasil analisa gelombang kejut, didapatkan total waktu pembukaan jalur dengan waktu kendaraan terakhir memasuki antrian yaitu = 1,935 menit. Total waktu dari pembukaan jalur ke kondisi normal = 2,013 menit, dengan panjang antrian 1,11 km.
Kata kunci: gelombang kejut, insiden skenario, metode Greenshield.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.