PENGARUH HUBUNGAN TATA GUNA LAHAN DENGAN DEBIT BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI MALALAYANG
Abstract
Debit pada Daerah Aliran Sungai Malalayang mengalami peningkatan dari tahun 2003 hingga tahun 2009. Di sisi lain Tata guna lahan di sekitar DAS Malalayang juga mengalami perubahan akibat pertumbuhan penduduk yang pesat dan perkembangan daerah perkotaan serta perkembangan
ekonomi. Sebab itu perlu dilakukan kajian terhadap hubungan tata guna lahan dengan peningkatan debit yang terjadi pada DAS Malalayang. DAS Malalayang memiliki luas Catchment sebesar 46,33 km2 dan panjang sungai 15,6 km. Elevasi tertinggi di bagian hulu dari sungai ini adalah 1172 m di atas permukaan laut, dan kemiringan sungai Malalayang ini adalah 0,065. Data-data yang diperlukan berupa data curah hujan, peta tata guna lahan dan data tata guna lahan dan data topografi. Intensitas hujan jam-jaman, diperoleh dari data curah hujan harian maksimum tahunan stasiun Tinoor yang ditransformasikan menggunakan rumus Mononobe. Sedangkan untuk menghitung debit banjir rencana digunakan metode Rasional.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, tata guna lahan pada DAS Malalayang mengalami perubahan dari tahun 2002 hingga tahun 2009. Luas lahan permukiman meningkat dari 1,4855 km2 menjadi 20,4450 km2, sedangkan luas lahan hutan dan perkebunan mengalami penurunan yaitu dari 7,7674 km2 menjadi 4,9220 km2 untuk luas lahan hutan dan dari 37,0782 km2 menjadi 20,9717 km2 untuk lahan perkebunan. Perubahan tata guna lahan ini mengakibatkan nilai koefisien pengaliran (C) menjadi semakin besar sehingga debit yang di hasilkan menjadi semakin besar pula. Namun pada tahun 2002 ke tahun 2003 terjadi penurunan debit banjir untuk periode ulang 5 tahun akibat
intensitas hujan yang menurun pada tahun 2002 ke tahun 2003 untuk periode ulang 5 tahun. Hal ini menunjukan bahwa selain nilai koefisien pengaliran (C), nilai intensitas hujan juga berpengaruh terhadap hasil perhitungan debit banjir.
Dari hasil analisis korelasi dengan menggunakan persamaan regresi berganda (multiple regression) didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,02445. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan tata guna lahan yang terjadi di sekitar DAS Malalayang mempengaruhi debit banjir pada DAS Malalayang.
Kata Kunci : Tata Guna Lahan, debit banjir, koefisien korelasi, DAS Malalayang
ekonomi. Sebab itu perlu dilakukan kajian terhadap hubungan tata guna lahan dengan peningkatan debit yang terjadi pada DAS Malalayang. DAS Malalayang memiliki luas Catchment sebesar 46,33 km2 dan panjang sungai 15,6 km. Elevasi tertinggi di bagian hulu dari sungai ini adalah 1172 m di atas permukaan laut, dan kemiringan sungai Malalayang ini adalah 0,065. Data-data yang diperlukan berupa data curah hujan, peta tata guna lahan dan data tata guna lahan dan data topografi. Intensitas hujan jam-jaman, diperoleh dari data curah hujan harian maksimum tahunan stasiun Tinoor yang ditransformasikan menggunakan rumus Mononobe. Sedangkan untuk menghitung debit banjir rencana digunakan metode Rasional.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, tata guna lahan pada DAS Malalayang mengalami perubahan dari tahun 2002 hingga tahun 2009. Luas lahan permukiman meningkat dari 1,4855 km2 menjadi 20,4450 km2, sedangkan luas lahan hutan dan perkebunan mengalami penurunan yaitu dari 7,7674 km2 menjadi 4,9220 km2 untuk luas lahan hutan dan dari 37,0782 km2 menjadi 20,9717 km2 untuk lahan perkebunan. Perubahan tata guna lahan ini mengakibatkan nilai koefisien pengaliran (C) menjadi semakin besar sehingga debit yang di hasilkan menjadi semakin besar pula. Namun pada tahun 2002 ke tahun 2003 terjadi penurunan debit banjir untuk periode ulang 5 tahun akibat
intensitas hujan yang menurun pada tahun 2002 ke tahun 2003 untuk periode ulang 5 tahun. Hal ini menunjukan bahwa selain nilai koefisien pengaliran (C), nilai intensitas hujan juga berpengaruh terhadap hasil perhitungan debit banjir.
Dari hasil analisis korelasi dengan menggunakan persamaan regresi berganda (multiple regression) didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,02445. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan tata guna lahan yang terjadi di sekitar DAS Malalayang mempengaruhi debit banjir pada DAS Malalayang.
Kata Kunci : Tata Guna Lahan, debit banjir, koefisien korelasi, DAS Malalayang
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.