APLIKASI ARSITEKTUR BIOMORFIK DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR
Abstract
Abstrak
Analogi arsitektur biomorfik diartikan bahwa arsitektur sebagai makhluk hidup atau arsitektur itu hidup. Jika arsitektur itu hidup maka arsitektur mengalami metabolisme yaitu tumbuh dan berkembang. Hal ini merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan sebuah hasil karya arsitektur bisa direncanakan. Gagasan pertumbuhan tersebut bisa dilakukan secara vertikal atau horisontal. Jika perkembangan karya arsitektur tersebut tidak direncanakan maka perkembangannya bisa secara sporadis yaitu tidak beraturan. Bangunan adalah suatu proses biologis, bangunan bukan suatu proses estetika.
Teori Arsitektur yang berdasarkan analogi biologis ada dua bentuk. Pertama yang bersifat umum, terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya / penataannya, seperti konsep Frank Lloyd Wright dengan Arsitektur Organis-nya. Yang kedua, yang bersifat khusus, terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan dengan organisme.
Arsitektur Biomorfik kurang terfokus terhadap hubungan antara bangunan dan lingkungan dari pada terhadap proses proses dinamik yang berhubungan denganpertumbuhan dan perubahan organisme. Biomorfik arsitektur berkemampuan untuk berkembang dan tumbuh melalui : perluasan,penggandaan, pemisahan, regenerasi dan perbanyakan. Contoh : kota yang dapat dimakan (Rudolf Doernach), struktur pneumatik yang bersel banyak (Fisher, Conolly, Neumark, dll).
Kata Kunci : Analogi, Biomorfik, Arsitektur
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35792/matrasain.v11i1.4983
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Media Matrasain, Department of Architecture, Engineering Faculty-UNSRAT