REHABILITASI MEDIK PADA MIASTENIA GRAVIS

Erni Cornelis, Lidwina Sima Sengkey

Abstract


Miastenia Gravis (MG) adalah suatu penyakit autoimun dengan kelemahan otot yang bersifat fluktuatif pada saat kelelahan dan membaik setelah beristirahat. Hal ini disebabkan adanya antibody yang memblokir reseptor asetilkolin (AChR) pada post sinaptik neuromuscular junction (NMJ). Sistem imun pada pasien MG ini memproduksi antibodi yang bekerja berlawanan dengan asetilkolin, yaitu suatu neurotransmitter yang dibutuhkan dalam menjembatani hubungan antara kerja sistem saraf dan otot.1,2

                Manifestasi klinis utama pada pasien MG adalah kelemahan atau disfungsi spesifik dari oto yang diakibatkan kelelahan saat beraktivitas dan membaik setelah beristirahat. Ptosis dan diplopia muncul sebagai gejala awal pada 2/3 kasus MG. Hampir semua pasien mengalami kedua gejala tersebut selama kurang lebih 2 tahun. Kesulitan mengunyah, menelan, atau berbicara sebagai gejala awal pada 16% pasien dan kelemahan ekstrimitas pada 10% kasus. Pada sistem pernapasan, terserangnya otot-otot pernapasan terlihat dari adanya batuk yang lemah, dispnea dan pasien sulit membersihkan lender. Keadaan ini bisa mengancam nyawa seperti choking / aspirasi dan terjadinya gagal napas yang sering disebut “Miasthenic Crisis”. 4,6,7

                Penanganan rehabilitasi medik ini berupa terapi fisik, okupasi terapi, terapi wicara, pemberian ortotik prostetik, pendekatan psikologi dan sosial medik. Penaganan rehabilitasi medik ini juga ternyata dapat meningkatkan quality of life dengan MG. 10


Full Text:

XML

References


Wahyuni KL, Tulaar MBA. Panduan pelayanan klinis kedokteran fisik dan rehabilitasi, edisi pertama. Perdosri; 2013; hal 65-67

Contifine BM, Milain M, Kaminski HJ. Myasthenia gravis: Past, Present, and Future. J. Clin. Invest. 2006; 116 (11): 2843-5

Myasthenia Gravis Foundation of America. Inc ( Home page on the internet). Los Angeles; Myasthenia Gravis Foundation of America.Inc, Cited 2010. Available from http://www.myasthenia.org/WhatisMG.aspx

Purwaningsih I. Data dan Fakta Penyakit Autoimun Langka. Suara Merdeka.3 maret 2013.

Howard FJ. Myasthenia Gravis A Manual For the Health Care Provider. Myasthenia Gravis Foundation of America. 2008.

Skeie OG, Apostolski S, Evoli A, Gilllhus EN, Ilia I, Harms L dkk. Guidelines for treatment of autoimmune neuromuscular transmission disorders. European Journal of Neurology. 2006;10;691-9

Rosyid NF. Mengenal tentang miastenia gravis dan penatalaksanaannya. Jurnal Ilmu Kesehatan. Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. 2010; Vol 5: 19-34.

Bershad ME, Feen SE, Suarez IJ. Myasthenia Gravis Crisis. Southern Medical Journal. 2008; vol 101 (1); 63-69.

Dillingtham T. Andary M. Electrodiagnostic Medicine. In L Cifu DX. Braddom’s Physical medicine and Rehabilitation 5th ed. Philadelphia. Saunders Publishing. 2016: 158-160.

Losen M, Martinez-Martinez P, Phernambucq M, Schuurman J, Parren PW, DE Baets MH (2008). “Treatment of myasthenia gravis by preventing acetylcholine receptor modulation”. Ann N Y Acad Sci 1132: 174-9

Shah, Aashit K. 2008. “Myasthenia Gravis” eMedicine

Patrick J, Lindstrom J. Autoimmune response to acetylcholine receptor. 180:871-2.

Dopkin B. The Clinical science of neurologi Rehabilitation. Second Edition. England. 2010 : 563

Dale Purves, George J. Augustine, David Fitzpatrick, William C. Hall, Anthony-Samual LaMantia, James O. McNamara, and Leonard E. White (2008). Neuroscience. 4th ed. Sinauer Associates. Pp. 121-2

Li Y, Arora Y, Levin K. Myasthenia Gravis: Newer therapist offer sustained improvement. Cleveland Clinic Journal of medicine. 2013;vol.80(11);711-721

Freeman TL, Johnson E, Brown DP. Electrodiagnostic Medicine/Neuromuscular Physiology. In : Cuccurullo S, editor. Physical Medicine and Rehabilitation Board Review. Demos Publishing. 2004 : 390-393.

Bershad ME, Feen SE, Suarez IJ. Myasthenia Gravis Crisis. Southern Medical Journal. 2008; vol 101(1);63-69

Strauss NL, Sethi S, Myers SJ.Neuromuscular Rehabilitation. In: Cooper G, editor. Essential Physical Medicine and Rehabilitation. New York. 2006 ; 206-9

Eden RD, Gall SA. Myastheni gravis and Pregnancy. Obstet Gyneco. 1983 ; 62: 328-333

Clinical overview on Myasthenia Gravis. Myasthenia Gravis Foundation of America.Inc (Home page on the internet). Los Angeles;

Keeneth K. Myasthenia Gravis, A Simple Guide to the Condition, Treatment and Related Condition. Singapore. 2015 : 4-58

Myasthenia Gravis. (Home page on the internet). California. 2011. Available from: http://www.wellness.com/reference/conditions/myasthenia-gravis-mg/prevention-and-treatment.

Patrick Coppens, Ph.D is Professor and Chair of Communication Disorders and Sciences and Neurogenic Instructor at Plattsburgh State University of New York.

Patterson SK, Kaufan P. Myasthenia Gravis and Other Disorders of the Neuromuscular Junction.In : Brust J editor. Diagnosis and Treatment Neurology.2th ed. New York. 2012 ; 351-6

Aminof MJ, Kerchner GA. Myasthenia Gravis. In: Mcpee S editor. Medical Diagnosis and Treatment. 5th ed. San Fransico 2015 ; 989-91

Davidson L, Hale L, Mulligan H. Exercise prescription in the physiotherapeutc management of myasthenia gravis: a case report. NZ Journal of Physiotherapy.2005;33(1):13-17

McDonald C. Physical activity, health impairments and disability in neuromuscular disease.2002;81(11):108-20

Johnson MK. Psychosocial issues: From Diagnosis to Lifetime Management. In: Myasthenia Gravis A Manual dor the Health Care Provider. Editor: Howard FJ. Myasthenia Gravis Foundation of America. 2008;66-72


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


www.Counters-free.net