Analisis Organoleptik Terhadap Granula Bumbu Penyedap Rasa Ikan Lemuru (Sardinella sp)
Abstract
The purpose of this study is to analyze the organoleptic to the condiment granula. Fermenting with long, fermentation, 8 days, 10 days, 12 days, and 14 days are used in this study. The result of this study using Kruskal-Wallis analysis data. Kruskal-Wallis statistical value on taste, which is 7.068 less than chi-square’s critical value, that is, 7.815 and H0 is declined and H1 is accepted. Kruskal-Wallis statistical value, which is 4.288 lower than the critical value of chi-square, which is 7.815, and H0 is declined and H1 is accepted. Kruskal-Wallis statistical value, which is 4.534 of chi-square’s critical value, which is 7.815, and H0 is declined and H1 is accepted. Kruskal-Wallis statistical value on the texture aspect, namely 3.106 less than the critical value of chi-square, which is 7.815 and H0 declined and H1 was accepted. A sample takes the time to dissolve which is 28 seconds, sample b takes the time to dissolve which is 30 seconds, sample c takes the time to dissolve that is 27 seconds, and for sample d it takes 32 seconds to dissolve.
Keywords: Seasonings, granules, organoleptic.
Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis organoleptik terhadap granula bumbu penyedap. Pada penelitian ini digunakan ikan lemuru yang difermentasikan dengan lama fermentasi 8 hari, 10 hari, 12 hari, dan 14 hari. Hasil penelitian ini menggunakan data analisis Kruskal-Wallis. Nilai statistik Kruskal-Wallis pada aspek rasa, yakni 7,068 lebih kecil dari nilai kritis chi-square, yakni 7,815 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Nilai statistik Kruskal-Wallis pada aspek bau, yakni 4,288 lebih kecil dari nilai kritis chi-square, yakni 7,815 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Nilai statistik Kruskal-Wallis pada aspek warna, yakni 4,534 lebih kecil dari nilai kritis chi-square, yakni 7,815 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Nilai statistik Kruskal-Wallis pada aspek tekstur, yakni 3,106 lebih kecil dari nilai kritis chi-square, yakni 7,815 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sampel A dibutuhkan waktu untuk larut yaitu 28 detik, sampel B dibutuhkan waktu untuk larut yaitu 30 detik, sampel C dibutuhkan waktu untuk larut yaitu 27 detik, dan untuk sampel D dibutuhkan waktu untuk larut yaitu 32 detik.
Kata kunci: Bumbu penyedap, granula, organoleptik.
Full Text:
PDFReferences
Afrianto, E., dan Liviawaty, E. 1983. Pengawetan ikan. Kanisius. Yoyga
Ali Mahrus 2015. Pengaruh Dosis Pemupukan NPL Terhadap Produksi Dan Kandungan Capsaicin Pada Buah Tanaman Cabe Rawit (Capsicum frutescens L.). Jurnal Agrosains: Karya Kreatif Dan Inovatif. 2(2): 171-178
Ijong, F. G. Dan Ohta, Y. 1996. Physicichemical and Microbiological Changes Associated with Bakasang Processing a Traditional Indonesian Fermented Sauced. J. The Science of Food Agriculture. 71 (1): 69-74
Karmelia, M. 2015. Formulasi Ekstrak Air Buah Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.) Sebagai Masker Wajah Dalam Bentuk Gel. Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.
Pakki, E., Rusli, A. And Jabbar, A. 2012. Formulasi Masker Gel (Peel of Mask) Sari Buah Tomat Apel (Solanum lycopersium). 04(02), pp 129-135.
Purwanigsih, S., J. Santoso., dan G. Rahmatia. 2013. Perubahan Fisiko-Kimiawi, Mikrobiologis dan Histamin Bakasang Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis, Lin) Selama Fermentasi dan Penyimpanan. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 24: 1-10
Puspita, 2009. Penggunaan Penyedap Rasa. Gramedia Press Jakarta
Rahayu, S. E, 2002. Lactid acid bacteria in fermented food of Indonesia origin. Agritech. 23(2): 75-84
Rahmi,A. D., Dien., H. A dan Kaparang, J. T., 2018. Mutu Mikrobiologi dan Kimia dari Produk Pasta (Intermediet Product) Penyedap Rasa Alami yang disimpan pada Suhu Ruang dan Suhu Dingin. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan, PP. Vol. 6, No.2
Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Jakarta : Penerbitan Bhratara Karya Aksara.
Sukmaningsih, A. A. Sg. A, I G A Manik Ermayanti, Wiratmini N. I, Ni Wayan Sudatri. 2011. Gangguan Spermatogenesis Setelah Pemberian MSG Pada Mencit (Mus musculus L.). Jurnal Biologi XV(2) : 49-52. ISSN
Watson, S. A. 1987. Structure and Composition. Di dalam Watson S. A. And Ramstad, P. E. editor. Corn: Chemistry and Technology, St Paul, Minnesota American Association of Cereal Chemists.
Winarno F. G. 2004. Keamanan Pangan dan Proses Fermentasi. Jilid 2 M Brio Press, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.35800/mthp.10.1.2022.31642
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Media Teknologi Hasil Perikanan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial Office:
Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,Universitas Sam Ratulangi
Jl. Kampus UNSRAT Bahu, Kec. Malalayang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara