Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Tanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli L.)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) terhadap udem yang ditimbulkan oleh karagenan pada telapak kaki tikus. Ekstrak etanol tanaman patah tulang dibuat dengan teknik maserasi selama 24 jam menggunakan pelarut etanol 80%. Pengujian dilakukan dengan metode induksi karagenan menggunakan hewan uji tikus putih jantan galur wistar sebanyak 15 ekor dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok pertama sebagai kontrol negatif dengan pemberian Carboxy Methyl Cellulose (CMC) 1%, kelompok kedua sebagai kontrol positif diberikan Natrium Diklofenak, kelompok ketiga diberi ekstrak etanol tanaman patah tulang dosis 5%, kelompok keempat dan kelima diberi ekstrak etanol tanaman patah tulang dengan dosis 10% dan dosis 15%. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas antiinflamasi pada pemberian ekstrak etanol tanaman patah tulang dosis 5%, dosis 10% dan dosis 15% karena setara dengan kontrol positif dan berbeda dengan kontrol negatif. Dosis yang paling baik dalam penghambatan radang adalah dosis 10% yang ditinjau dari pengukuran volume udem, persen volume dan persen inhibisi udem.
This study was aimed to examine the anti-inflammatory activity of ethanol extracts of patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) plant against edema caused by carrageenan in the soles of rat feet. Ethanol extract of patah tulang plant was obtained by maceration for 24 hours using ethanol 80%. The test was carried out by carrageenan induction method using 15 white wistar male rats divided into 5 treatment groups. The first group as a negative control was given 1% Carboxy Methyl Cellulose (CMC), the second group as a positive control was given dichlophenac sodium, and the third, fourth and fifth groups were given ethanol extracts of 5%, 10% and 15%, respectively The results showed anti-inflammatory activity in ethanol extracts of patah tulang plants at 5%, 10% and 15% because they were equivalent to positive control and different from negative control. The best dose for inflammation inhibition was the 10% dose in terms of edema voleme, percent volume and percent inhibition of edema
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35799/jmuo.9.2.2020.28709
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal MIPA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.