PENGARUH ENERGI PEMADATAN BENDA UJI TERHADAP BESARAN MARSHALL CAMPURAN BERASPAL PANAS BERGRADASI SENJANG

Stevan Estevanus Rein Rumagit, Oscar H. Kaseke, Steve Ch. N. Palenewen

Abstract


Pengujian mutu campuran beraspal panas yang digunakan untuk lapis perkerasan sampai saat ini masih menggunakan metode Marshall. Proses pemadatan benda uji Marshall di laboratorium merupakan interpretasi dari kondisi di lapangan yang dibuatkan dalam skala kecil. Di lapangan pemadatan dilakukan dengan mesin gilas, di laboratorium dilakukan pemadatan dengan cara menumbuk benda uji dalam cetakan.

Dalam spesifikasi Teknik Bina Marga telah ditetapkan batasan – batasan untuk kriteria Marshall pada pembuatan benda uji campuran bergradasi senjang. Pengaruh energi pemadatan benda uji terhadap kriteria Marshall yang akan diangkat dalam penelitian ini.

 Benda uji yang akan dibuat bersumber dari desa Lolan Kabupaten Bolaang Mongondow   serta menggunakan Aspal penetrasi 60/70 ex. Pertamina yang menjadi campuran aspal panas. Setelah mendapatkan komposisi kadar aspal terbaik lalu akan dibuat benda uji untuk variasi jumlah tumbukan per bidang yaitu 25, 50, 75, 100, 150, 200, 300, 400 kemudian dianalisis hubungan antara variasi jumlah tumbukan terhadap besaran-besaran Marshall pada jenis campuran Hot Rolled Sheet (HRS). Jumlah tumbukan tersebut yang nantinya dikonversikan kedalam energi pemadatan dengan satuan kJ/m3. Untuk 1 ft-lb = 0,0013558 kilojoule, berat penumbuk yang dipakai 10 lb, tinggi jatuh 18 inch = 1,499 ft, diameter cetakan 4 inch = 0,333 ft serta tinggi benda uji 2,5 inch = 0,2083 ft setara volume 0,01817 ft3  dan untuk 1 ft3 = 0,028317 m3. Sehingga untuk 1 tumbukan per bidang didapat energi pemadatan 79,047 kJ/m3.

Dari hasil pengujian menunjukan kadar aspal terbaik pada campuran HRS-WC 7 % dan campuran HRS-Base 6,75 %. Pengaruh energi pemadatan untuk campuran HRS-WC ditentukan dari batasan nilai VIM dengan rentang batasan tumbukan 30-120 kali setara 2371,434-9485,737 kJ/m3, serta untuk jenis campuran HRS-Base pengaruh energi pemadatan ditentukan dari nilai VIM dan VMA dengan rentang tumbukan 40-135 setara 3161,912-11066,69 kJ/m3. Didapatkan hasil pemadatan terbaik dari  campuran HRS-WC adalah 75 tumbukan dan campuran HRS-Base 87 tumbukan atau 5928,586 kJ/m3 untuk HRS-WC dan 6877,159 kJ/m3 untuk HRS-Base. Disarankan mestinya pada pemadatan   campuran HRS-Base yang nantinya dilakukan di lapangan jumlah lintasan pemadatan harus lebih banyak dibandingkan dengan campuran HRS-WC karena hasil energi pemadatan yang didapat dalam penelitian untuk campuran HRS-Base 16 % lebih besar dari campuran HRS-WC.

 

Kata Kunci : Energi Pemadatan, Besaran Marshall, HRS-WC, HRS-Base


Full Text:

PDF