PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN SEMEN, TRAS DAN BATU APUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG
Abstract
Kekuatan tanah dasar memegang peranan penting dalam mendukung beban konstruksi. Seringkali tanah belum tentu langsung dapat digunakan. Masalah tersebut biasanya terdapat pada tanah lempung yang umumnya memiliki kuat geser yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan stabilisasi untuk memperbaiki sifat–sifat tanah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan campur semen, tras dan batu apung terhadap kuat geser tanah lempung dengan perbandingan variasi semen: tanah: tras dan batu apung yaitu 1:3:4, 1:4:3, 1:5:2 dan 1:6:1.
Hasil dari penelitian pemadatan yang dilakukan, menunjukan bahwa penambahan bahan campur terjadi peningkatan ɣdmax menjadi 1.378 gr/cm3 pada campuran 1:6:1. Nilai maksimum tegangan geser dan sudut geser dalam terjadi pada campuran 1:3:4 dengan nilai τ = 15.938 t/m2 dan sudut geser dalam φ = 38°. Nilai kohesi tanah mencapai maksimum pada campuran 1:6:1 dengan c = 2.3990 t/m2. Semakin besar nilai kadar air optimum maka semakin besar pula nilai kohesi sedangkan nilai sudut geser dalam dan tegangan geser semakin kecil. Nilai kadar air optimum terbesar berada pada campuran 1:5:2. Analisis kestabilan menggunakan metode Janbu dengan program Rocsience Slide 6.0 didapatkan pada keadaan tanah asli menunjukkan kondisi stabil menengah. Kemudian, setelah penambahan bahan campur, Faktor Keamanan meningkat menjadi 2.621 pada campuran 1:5:2. Hal ini dikarenakan semakin besar nilai berat isi kering dan kohesi maka semakin besar pula faktor keamanan dan semakin besar nilai sudut geser dalam maka semakin kecil faktor keamanan. Dengan demikian terjadi peningkatan kuat geser dari kondisi tanah asli.
Kata Kunci : Stabilisasi Tanah, Semen, Tras, Batu Apung, Kuat Geser, Faktor Keamanan