STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) PERKERASAN LENTUR MENURUT METODE Pd T-05-2005-B DAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN 2013 (STUDI KASUS: RUAS JALAN BTS.KOTA MANADO -TOMOHON)
Abstract
Dalam Manual Desain Perkerasan Jalan 2013, dikembangkan suatu pendekatan perencanaan dan desain yang dipakai untuk merencanakan tebal lapis tambah (overlay) pada struktur perkerasan jalan serta menanggulangi isu empat tantangan yang berkaitan dengan kinerja aset jalan. Empat tantangan tersebut adalah beban berlebih, temperatur perkerasan tinggi, curah hujan tinggi dan tanah lunak. Dalam manual ini juga dideskripsikan berdasarkan chart yang mengakomodasi keempat tantangan tersebut secara komprehensif. Pada Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 dinyatakan bahwa, pedoman desain perkerasan yang ada seperti Pd T-05-2005-B tetap valid namun solusi desain harus konsisten dengan semua persyaratan dalam manual ini. Persyaratan yang ada pada Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 tentunya akan mempengaruhi hasil perencanaan pada tebal lapis tambah pada metode Pd T-05-2005-B.
Ruas Jalan Bts.Kota Manado – Tomohon dipilih sebagai lokasi penelitian. Dalam penelitian ini data yang diambil yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer yang terdiri data Volume Lalu Lintas dan data Lendutan Benkelman Beam. Data sekunder yaitu nilai IRI (International Roughness Index) Ruas Jalan Bts.Kota Manado – Tomohon.
Perhitungan CESA (Cumulative Equivalent Single Axle) menurut Pd T-05-2005-B adalah sebesar 10.175.434 ESA dan menurut Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 adalah CESA4 sebesar 6.264.955 dan CESA5 adalah sebesar 11.276.919 ESA. Perbedaan dari hasil perhitungan nilai CESA dikarenakan penentuan angka ekivalen dan nilai VDF yang berbeda untuk setiap metode. Untuk hasil analisa lendutan menurut metode Pd T-05-2005-B menghasilkan nilai dwakil = 0,71 dan menurut Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 menghasilkan nilai dwakil = 0,77 dan nilai CF = 0,268. Hasil perhitungan tebal lapis tambah menurut Pd T-05-2005-B adalah 4 cm, dan Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 adalah 4,5 cm. Tebal lapis tambah (overlay) yang dihasilkan kedua metode sangat kecil, karena kondisi perkerasan yang ada pada lokasi penelitian yaitu Ruas Jalan Bts.Kota Manado – Tomohon masih tergolong baik dengan nilai IRI rata-rata pada segmen yang ditinjau adalah 5, Sehingga lapis tambah yang dibutuhkan adalah lapis tambah non-struktural yaitu untuk memperbaiki ketidak-rataan perkerasan yang ada. Pada penelitian ini juga dibuat simulasi perhitungan variasi beban lalu lintas terhadap tebal lapis tambah perkerasan dianalisa dengan regresi linier, regresi logaritma, regresi eksponensial. Dari hasil analisa, Regresi Logaritma menghasilkan nilai korelasi (r2) paling besar, dan menjadi kunci untuk pemilihan model terbaik.
Kata Kunci: Tebal lapis tambah perkerasan, Overlay, CESA, Pd T-05-2005-B, Manual, Desain Perkerasan Jalan 2013