KAJIAN PERBEDAAN CAMPURAN BERASPAL PANAS YANG MENGGUNAKAN BAHAN AGREGAT DENGAN BERAT JENIS (SPESIFIK GRAFITY) YANG BERBEDA
Abstract
Berat jenis agregat dari berbagai sumber tidak akan sama, tergantung pada sifat fisik dan mekanik. Campuran beraspal panas dari berbagai sumber itu akan berbeda satu sama lain, Berat jenis akan mempengaruhi parameter-parameter pengujian Marshall berupa Stabilitas, Flow, VIM, VMA, VFB, kepadatan, (Spesifikasi Bina Marga tahun 2010 revisi 3).
Penelitian ini akan mengkaji perbedaan campuran beraspal panas yang menggunakan bahan agregat dengan berat jenis (spesifik grafity) yang berbeda. Benda uji Marshall dibuat dengan menggunakan material batu pecah yang bersumber dari tiga tempat yaitu Kakaskasen Tomohon, Tateli Minahasa dan Matali Kotamobagu, dengan aspal penetrasi 60/70 ex Pertamina sebagai bahan pembentuk campuran beraspal panas. Setelah dilakukan pemeriksaan bahan selanjutnya dicari komposisi agregat yang memenuhi syarat untuk masing-masing campuran yaitu AC-WC dan dibuat campuran benda uji untuk 5 variasi kadar aspal untuk setiap sumber material.
Hasil penelitian untuk ketiga material yang kadar aspalnya dibuat sama dan penambahan PC sebesar 1%, Maka nilai-nilai marshall menunjukkan angka yang berbeda, seperti berat jenis material Matali termasuk tinggi, sehingga berada di angka 2.7. pada pengujian Marshall di kadar aspal 6.5%, nilai stabilitas di dapat sebesar 2045 kg; flow = 2.70 mm; VIM = 3.53%; VMA = 17.67%; VFB = 80.10%; density =2.40 gr/cc; rasio filler = 0.85. Berat jenis material Tateli termasuk rendah, sehingga berada di angka 2.4 dan 2.3. pada pengujian Marshall di kadar aspal 6.5%, nilai stabilitas di dapat sebesar 1450 kg; flow= 3.01mm; VIM = 3.67%; VMA = 15.43%; VFB = 76.24%; density = 2.18 gr/cc; rasio filler = 1.41. Berat jenis material Kakaskasen termasuk rendah, sehingga berada di angka 2.4 dan 2.3. pada pengujian Marshall di kadar aspal 6.5%, nilai stabilitas di dapat sebesar 1535 kg, flow = 3.49mm; VIM = 4.58%; VMA=15.10%; VFB = 69.71%, density= 2.15 gr/cc; rasio filler = 1.07. Jika harga satuan pekerjaan Hotmix aspal diukur dalam satuan berat, maka dalam 1ton/m³ campuran yang dikalikan dengan harga satuan pekerjaan masih relatif menguntungkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa material Matali merupakan material yang memiliki nilai density terbesar yaitu kisaran 2.40 sedangkan material Tateli dan material Kakaskasen memiliki nilai density yang relatif rendah sehingga menghasilkan nilai yang hampir sama yaitu sebesar 2.18 dan 2.15. hal ini disebabkan semakin tinggi nilai berat jenis pada material maka nilai density semakin tinggi. Jika satuan pembayaran dari campuran beraspal panas diukur dari satuan berat, maka menggunakan agregat yang mempunyai berat jenis yang lebih besar relatif lebih mengguntungkan. Dari kesimpulan tersebut disarankan pada pekerjaan perkerasan jalan, jika sebaiknya menggunakan material yang berat jenis tinggi seperti material Matali
Kata kunci: Besaran Marshall, Berat jenis, AC-WC, Material, Density